Pedagang Pasar Bauntung Mengaku Alami Kerugian Mencapai 3 Juta

BANJARBARU – Sejumlah pedagang di Pasar Bauntung kota Banjarbaru mengaku mengalami kerugian hingga Rp3juta dalam sepuluh hari terakhir akibat sepi pembeli.

Ikan jualan yang mulai membusuk

Lokasi yang dinilai kurang strategis membuat para pembeli enggan memilih Pasar Bauntung yang merupakan salah satu pasar induk di kota ini menjadi tujuan utama untuk membeli kebutuhan sehari hari.

“Pasar induk ini dikelilingi pasar yang lain, mungkin itu penyebab pembeli jarang datang kesini, bahkan setahu saya warga jalan Kemuning (lokasi terdekat pasar) belum pernah datang kesini,” ungkap Iman salah satu pedagang ikan di Pasar Bauntung, Kamis (23/9).

Iman mengaku dalam sepuluh hari, ikan yang dijualnya mulai mengalami kebusukan dijual dengan harga Rp 2.000 perkilogram. Harga tersebut tentunya jauh dari harga modal yang berkisar Rp30.000 perkilogramnya.

“Dari awalnya dijual segar tapi susah laku, daripada makin membusuk jadi mau tidak mau harus banting harga. Jadi sepuluh hari itu kita hitung ruginya sampai 3 juta rupiah,” terang Iman.

Sementara itu nasib serupa juga dialami oleh Melati, salah satu pedagang sayur di pasar induk ini. Melati mengaku harus melanjutkan berjualan ke pasar malam untuk menghindari kerugian besar.

“Namanya sayur kalau sore saja sudah mulai layu, tapi kalau ga dijual ruginya banyak. Makanya saya pulang sore dari sini lanjut jualan lagi dipasar malam biar ga banyak ruginya,” ungkap Melati.

Para pedagang mengharap pemerintah dapat mencari solusi agar Pasar Bauntung menjadi prioritas utama para pembeli untuk mencari kebutuhan pokok. Sehingga kerugian yang dialami oleh para pedagang tidak berkelanjutan. (TR21-01/RDM/RH)

Webinar Literasi Digital Kota Banjarbaru; Positif Sosial Media, Kenali Literasinya

BANJARBARU – Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan webinar bertema “Positif Sosial Media, Kenali Literasinya” di Kota Banjarbaru, Selasa (21/9) pukul 10.00 WITA.

Acara dibuka oleh Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan, B Sc dan Wakil Walikota Banjarbaru, Wartono, S E ini menampilkan sejumlah pembicara kompeten.

Dalam diskusi ini dipandu oleh moderator Septi D Ajeng yang menghadirkan narasumber pertama yaitu Tri Sagirani yang menyampaikan materi tentang “Etika Digital”

“Pengguna media digital memiliki kemampuan untuk menciptakan dan memberlakukan aturan dan tata krama di internet” tuturnya.

Tri memaparkan ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bermedia sosial, contohnya seperti menjaga informasi pribadi, menghargai hasil karja orang lain, mengirim pesan dengan kalimat yang sopan, dan hindari bermedia sosial saat sedang emosi.

Narasumber kedua, Gt M Adam Maulana yang menyampaikan materi tentang “Budaya Digital”

“Media sosial adalah sebuah media daring yang digunakan satu sama lain yang para penggunanya bisa dengam mudah berinteraksi dengan siapapun” tuturnya

Bagaimana peran pemuda terhadap demokrasi?

Adam memaparkan, pemuda dituntut untuk berani bertanggung jawab dalam mengawal peralihan demokrasi. Peralihan ini menjadi great responsibility yang merupakan akar budaya gerakan pemuda. Budaya ini akan melahirkan image building terhadap pemuda pada perwujudan pembebas, pluralitas, dan pencipta dinamisasi kehidupan bangsa.

Narasumber ketiga yaitu Juliet Georgiana Marlyn yang sekaligus Key Opinion Leader dalam acara ini menjelaskan materi tentang “Keamanan Digital”

“Semakin tingginya aktifitas masyarakat dalam mengakses berbagai layanan di internet membuka peluang masyarakat untuk lebih berdaya. Namun di sisi lain, tingginya aktifitas digital juga membuka potensi buruk, yaitu celah pencurian data digital sangat berpeluang besar terutama dari sisi pengguna. Maka dari itu, kita perlu memperhatikan unsur keamanan digital” tegasnya.

Bagaimana cara melindungi data pribadi?

Hal yang perlu dilakukan menurut Juliet, yaitu menggunakan password yang rumit, menghindari membagikan data pribadi, menghindari memasukkan data pribadi menggunakan wifi publik, memilih aplikasi yang benar-benar dibutuhkan, serta waspada jika ada komunikasi dari aktifitas yang mencurigakan.

Terakhir, ada narasumber Agus Budiyanto yang menyampaikan materi tentang “Kecakapan Digital”

“Dunia saat ini tidak selalu berpihak kepada mereka yang besar, melainkan kepada mereka yang cepat. Agar kita bisa mempertahankan dan mengembangkan usaha atau bisnis yang kita miliki, maka kita harus cepat, memberikan pelayanan terbaik, personalisasi pelanggan, dan memberikan layanan 24 jam” tuturnya

Tips dan trik jualan online?

Agus memaparkan, lakukan branding (promosi) entah itu berbayar (facebook ads) maupun gratis (sosial media), melakukan interaksi terhadap pembeli, lalu kita dapat melakukan transaksi dengan menggunakan fans page, whatshapp, dan DM Instagram. (RILIS)

Museum Lambung Mangkurat Tunggu Izin Buka

BANJARBARU – Sejak mewabahnya COVID-19 di Kalimantan Selatan awal 2020 kemarin, mengharuskan Museum Lambung Mangkurat di Banjarbaru ditutup untuk masyarakat umum.

Namun, berangsur membaiknya keadaan di Kalsel, Museum atau tempat penyimpanan dan pameran benda bersejarah di Jalan A Yani KM 36, Banjarbaru tersebut ingin dibuka kembali.

Disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Museum Lambung Mangkurat, Abdul Rahim, untuk membuka museum bagi masyarakat umum, pihaknya sudah mengajukan izin ke Satgas Penanganan COVID-19 Kalsel.

“Museum akan kami buka setelah mendapatkan izin dari Satgas COVID-19,” katanya.

Ia berharap, museum sudah bisa dibuka sebelum Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dimulai.

“Sehingga, siswa yang ingin belajar tentang sejarah sudah bisa datang ke sini,” harapnya.

Terkait kesiapannya, Rahim menegaskan bahwa Museum Lambung Mangkurat sudah sangat siap untuk dibuka kembali.

“Termasuk karyawan yang jumlahnya 40 orang, semuanya sudah divaksin. Kami tinggal menunggu izin dari Satgas Covid, semua sudah siap,” katanya.

Meski belum dibuka untuk umum, Rahim memastikan semua benda koleksi di museum selalu mendapatkan perawatan seperti biasa.

Dia menyampaikan, pegawai museum setiap hari secara bergiliran membersihkan seluruh koleksi benda bersejarah yang ada di sana.

“Untuk benda-benda pusaka, ada orang khusus yang punya keahlian untuk membersihkannya,” terangnya.

Selain rutin melakukan pembersihan, Rahim menuturkan bahwa pihaknya juga melakukan penjagaan secara ketat di area museum.

“Ini demi menghindari aksi pencurian,” tuturnya. (ASC/RDM/RH)

PPKM Level 4 Diperpanjang, Wali Kota Banjarbaru Pertanyakan Indikator Penyebabnya

BANJARBARU – Status PPKM di Kota Banjarbaru kembali diperpanjang, kepastian status ini telah diumumkan secara resmi oleh Pemerintah Pusat pada Senin (20/9).

Seperti diketahui bersama, bahwa penetapan status penanganan COVID-19 di setiap pemerintah daerah adalah wewenang Pemerintah Pusat .

Menurut Menko Perekonomian RI Airlangga Hartanto, PPKM diperpanjang sejak 21 September – 4 Oktober 2021 dan masih ada daerah yang melaksanakan level 4 termasuk Kota Banjarbaru dan Banjarmasin di Provinsi Kalsel.

“Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat pada level 4 masih diberlakukan di 10 kabupaten/kota, karena terkait aglomerasi, jumlah penduduk, maupun tingkat vaksinasi masih di bawah 50 persen,” ujarnya.

 Disebutkannya, daftar daerah yang masih melaksanakan PPKM level 4 yakni Aceh Tamiang, Pidie (Aceh), Bangka (Bangka Belitung), Padang (Sumatera Barat); Banjarbaru, Banjarmasin (Kalimantan Selatan). Kemudian, Kota Balikpapan, Kutai Kartanegara (Kaltim), Tarakan dan Bulungan (Kaltara), sedangkan, PPKM level 3 105 kabupaten/kota, PPKM level 2 di 250 kabupaten/kota, dan PPKM level I di 21 kabupaten/kota.

Sementara itu, ditempat terpisah Wali Kota Banjarbaru M. Aditya Mufti Ariffin mempertanyakan keputusan ini.

“Selama ini pemerintah Kota telah berbuat terbaik dan berupaya maksimal untuk keluar dari status PPKM level 4. Pemko telah giat melaksanakan vaksinasi bagi warga Kota Banjarbaru, tercatat presentasi vaksin pertama di Kota Banjarbaru sebesar 39,82 persen melebihi capaian provinsi Kalsel sebesar 23,35 persen dan angka nasional sebesar 38,25  persen,” jelas Aditya.

Cakupan vaksin kedua pun menurut wali kota yang akrab disapa Ovie ini juga menunjukkan angka yang baik sebesar 24,95 persen melebihi cakupan provinsi sebesar 13,61 persen.

“Begitu juga cakupan nasional sebesar 21,71 persen. Bahkan sekarang kita telah menjangkau vaksin ke anak-anak sekolah sebagai persiapan untuk melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Karena kami menyadari bahwa sudah terlalu lama anak anak kita belajar online dan tentu akan berpengaruh kepada kehidupan sosial mereka,” katanya lagi.

Ditambahkan Ovie pula, Pemko Banjarbaru telah berupaya maksimal melalui puskesmas-puskesmas untuk mensosialisasikan kegiatan vaksin kepada masyarakat.

“Kita dapat melihat bagaimana antusias dan kesadaran warga Kota Banjarbaru untuk ikut vaksinasi. Kendala yang dihadapi selalu terkait dengan ketersediaan vaksin dan drop vaksin dari pemerintah pusat yang terbatas. Namun ketersediaan vaksin sampai ke distribusi nya ke Pemerintah Daerah adalah wewenang Pemerintah Pusat. Apabila angka vaksinasi belum mencapai 50 persen, menjadi alasan untuk perpanjangan PPKM, maka seharusnya Pemerintah Pusat memberikan drop vaksin lebih kepada daerah Kota yang berstatus PPKM Level 4,” ujar Wali kota lagi.

Bukan hanya itu, disampaikan Aditya, aglomerasi kota, Banjarbaru adalah kota persimpangan bagi provinsi Kalsel, menjadi pintu gerbang bagi arus ekonomi Kalsel.

“Bandara berada di kota banjarbaru. Kita tidak mungkin melakukan penutupan secara ketat, karena akan menggangu kehidupan ekonomi Kalimantan Selatan. Banjarbaru menjadi kota transit dan alur lalu lintas bagi kepentingan ekonomi, bisnis dan pemerintahan Kalimantan Selatan. Kita memahami apabila ada pengetatan perbatasan akan berdampak pada kehidupan sosial ekonomi yang lebih luas,” jelasnya panjang lebar.

Bukan hanya itu menurut Aditya, kondisi di RSUD Idaman saat ini tinggal beberapa bed saja terisi.

“Hanya 50 persen pasien COVID-19 yang masih dirawat di RSUD Idaman. Pasien dengan domisili Kota Banjarbaru tinggal 16 orang . Dan perlu dicatat bahwa pasien yang rawat inap bukan hanya dr Kota Banjarbaru melainkan dari seluruh wilayah Kalsel, karena RSUD Idaman adalah Rumah sakit rujukan Kalimantan Selatan. Ini jauh menurun, angka angka penderita juga telah turun drastis. Tentu saja perpanjangan PPKM level 4 ini menjadi pertanyaan bagi kita semua. Sebab dengan PPKM level 4 ini mewajibkan aturan aturan bagi masyarakat yang berdampak pada ekonomi masyarakat,” jelasnya 

Untuk pasien yang isoman, disampaikan wali kota juga telah menggagas gerakan Garda Lima yang merupakan kesatuan gerak dari seluruh komponen masyarakat dan pemerintah kota.

“Setiap warga isoman kita perhatikan dan mendapatkan bantuan makanan dan obat obatan. Dan kami tentunya sangat menyayangkan perpanjangan PPKM level 4 ini, keputusan perpanjangan adalah wewenang Pemerintah Pusat lewat KCP PEN dan setiap Pemerintah Daerah wajib mengikuti keputusan Pemerintah Pusat ini. Kami juga ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar besarnya kepada partisipasi aktif masyarakat Banjarbaru, selama ini kita bersabar dan patuh mengikuti aturan, karena kami manyadari setiap program atau keputusan sangat tergantung kepada kesadaran masyarakat untuk mengikutinya. Kepedulian warga telah terbukti selama ini untuk ikut bahu membahu membantu warga isoman, mengikuti program vaksinasi dan mematuhi protocol kesehatan. Tentu saja kami akan berupaya maksimal agar pemerintah meninjau kembali keputusan keputusan berkaitan dengan penanganan COVID-19 di kota Banjarbaru,” pungkas wali kota. (HUMPRO.BJB-RDM/RH)

Harga Elpiji Bersubsidi Melambung Tinggi Hingga Rp40 Ribu

BANJARBARU – Sudah dua pekan terakhir harga tabung gas elpiji tiga kilogram di Kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru tembus di kisaran Rp35 ribu – Rp40 ribu karena dianggap mengalami kelangkaan.

Tentu, fenomena ini membuat para warga yang mayoritas sudah beralih dari minyak tanah ke gas melon merasa gelisah. Bahkan, kartu kendali di Banjarbaru dikabarkan belum juga ampuh dalam menanggulangi permasalahan tersebut.

Terlebih, karena dianggap langka, secara drastis harga pertabungnya pun melambung naik hingga dua kali lipat ditingkat pengecer.

Warga Kota Banjarbaru, Endy, misalnya, hingga kini dirinya sudah lebih dari dua kali membeli tabung gas elpiji tiga kilogram di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni dikisaran Rp40 ribu. Padahal, gas melon ini merupakan program subsidi oleh pemerintah untuk warga berpenghasilan rendah.

“Terutama lepas dari kartu kendali ataupun jatah dari agen, kadang-kadang para pengguna ini harus membeli saat stok gas elpijinya habis. Namun, masalahnya diakui kebetulan dari pemasok resmi juga tidak ada lagi stok barangnya. Sehingga mau tak mau harus membeli di pengecer atau pedagang warung,” ujarnya baru-baru tadi.

Sebelumnya, ia menceritakan kelangkaan elpiji bersubsidi juga sempat terjadi pada Maret 2021 lalu. Parahnya lagi, dia pernah mendapati tabung gas melon dengan kisaran harga Rp50 ribu – Rp60 ribu yang di dapatkan melalui pengecer bukan agen resmi dari Pertamina.

“Sudah kesekian kalinya hal ini terjadi, bisa dibilang tak terkendali. Awalnya dari Rp20 ribu, merakak naik jadi Rp30 ribu – Rp35 ribu yang sampai sekarang saya mendapati lagi dengan kisaran di angka Rp40 ribu. Kami yang kini menggunakan tabung gas 3 kg ya dibuat susah jadinya,” cetusnya.

Oleh sebab itu, dia berharap, masalah ini dapat segera diatasi oleh pemerintah bersama dengan stakeholder terkait, supaya tidak menjadi alasan klasik lagi dalam susahnya mendapatkan tabung gas elpiji tiga kilogram hingga menjadi kesempatan bagi pengecer untuk menaikkan harga.

“Kalau kita liat baik di warung ataupun di toko selama ini angkanya sudah sangat tinggi. Nah, sepertinya ini harus menjadi perhatian serius dari pemerintah kota untuk bisa mengkondisikan melonjaknya harga tabung tiga kilogram tersebut,” imbuh Endy yang juga seorang penjual pentol goreng keliling itu.

Hal senada juga disampaikan warga Kelurahan Gambut, Kabupaten Banjar, Sarkoni. Menurutnya, setiap kali tabung gas di rumahnya habis, kelangkaan masih menjadi alasan klasik bagi para pedagang atau pengecer. Alhasil, harganya pun ikut terdampak, tanpa memperhatikan lagi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang di tentukan pemerintah selama ini.

“Biasanya kalau di agen itu sekarang standartnya sekitar Rp17.500 kan. Kalau biasa dieceran dari pedagang biasa paling ada yang Rp23 ribu hingga Rp25 ribu. Tetapi, dalam dua minggu terakhir ini tiba-tiba harganya mendadak naik jadi Rp35 ribu, tentu saya sangat terkejut sebagai warga yang penghasilannya rendah,” ungkapnya.

Dirinya mengungkapkan, kebutuhan tabung gas bersubsidi sekarang ini diakui masih menjadi keperluan utama kalangan masyarakat ke bawah. Sehingga, ia menghendaki, kebijakan pemerintah dalam mengambil sikap untuk menindak tegas terhadap kenaikan yang tidak wajar itu bisa terpantau keberadaannya.

“Yang jelas, Pemkab Banjar dibidangnya sangat berperan sekali dalam hal ini. Oleh karenanya, kami memohon sebagai pengguna tabung gas 3 kg setidaknya ketersedian stok itu selalu terpenuhi dan tidak mengalami kelangkaan. Sehingga, tidak membuat kami kesusahan dalam mendapatkan barang tersebut,” pungkasnya. (RHS/RDM/RH)

150 Lebih Ibu Hamil di Banjarbaru Disuntikkan Vaksin Moderna

BANJARBARU – Pemerintah kota Banjarbaru melaksanakan kegiatan vaksinasi untuk ibu hamil, di kantor Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DISDALDUK KB) kota Banjarbaru, Kamis (16/9).

Kegiataan diikuti oleh sedikitnya 150 ibu hamil se kota Banjarbaru, dan ditinjau langsung oleh Wali kota Banjarbaru M Aditya Mufti Ariffin, didampingi Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Kalimantan Selatan (BKKBN Kalsel) Ramlan, serta Kepala Disdalduk KB kota Banjarbaru Mahrina Noor.

Dapat diketahui kuota vaksin berjenis Moderna yang disuntikkan pada kegiatan tersebut merupakan bantuan dari BKKBN Kalsel.

“Saya atas nama Pemko Banjarbaru menucapkan terimakasih banyak kepada kepala BKKBN Kalsel, mudah mudahan apa yang kita laksanakan pada hari ini dapat berjalan dengan lancar, serta membawa kesehatan terutama kepada ibu hamil,” ucap Aditya disela kegiatan.

Sementara itu kepala BKKBN Kalsel Ramlan mengungkapkan terdapat tiga wilayah di Kalimantan Selatan termasuk kota Banjarbaru, yang juga akan mendapat bantuan kuota vaksin dari BKKBN. Yaitu kabupaten Tanah Laut dan kota Banjarmasin

“Untuk pelaksanaan kegiatan vaksinasi di dua wilayah lain di Kalimantan Selatan masih di koordinasikan dengan BKKBN Pusat,” terang Ramlan.

Diharapkan Ramlan, pemberian dosis vaksin untuk ibu hamil ini dapat menjangkau seluruh kabupaten-kota di Kalimantan Selatan.

“Bagi ibu hamil yang belum terdata untuk mendapat bantuan bisa mengajukannya ke Dinas terkait untuk dilakukan penyuntikkan vaksin di Puskesmas,” pungkasnya.

Selain pelaksanaan vaksinasi, dalam acara tersebut juga dilakukan penyerahan beberapa penghargaan di tingkat Nasional yang diraih oleh kota Banjarbaru. Diantaranya lomba Kesatuan Tim Penggerak (TP) PKK tingkat Nasional sebagai Nominator ke-6 yang diraih oleh Kelurahan Loktabat Utara.

Turut berhadir dalam acara tersebut Ketua TP PKK kota Banjarbaru Vivi Mari’e Zubedi Aditya Mufti Ariffin. (TR21-01/RDM/RH)

Ribuan Anak Sekolah di Banjarbaru Disuntik Vaksin COVID-19

BANJARBARU – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) memberikan sebanyak 2.000 dosis vaksin COVID-19 yang akan dibagikan kepada anak usia sekolah di kota Banjarbaru. Hal ini dilakukan dalam rangka mendukung upaya pemerintah dalam percepatan pemberian vaksin kepada anak sekolah, serta dalam mendukung persiapan pembelajaran tatap muka (PTM) di kota Banjarbaru.

Ketua Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI, Mardani H Maming, mengatakan pihaknya sudah menyiapkan kurang lebih sebanyak 40 ribu dosis vaksin untuk warga Kalimantan Selatan.

“Hari ini di kota Banjarbaru kita bagikan kepada anak pelajar di kota Banjarbaru, lalu besok di kota Banjarmasin, nanti di tanggal 28 dan 29 September di kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru,” jelas Maming usai melakukan peninjauan vaksinasi anak sekolah di SMP Negeri 5 kota Banjarbaru, Senin (13/9) Siang.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan kota Banjarbaru, Muhammad Aswan, mengatakan pelaksanaan vaksinasi kepada pelajar kali ini merupakan yang pertama di kota Banjarbaru, dimana pelaksanaannya dilakukan di SMP Negeri 5 kota Banjarbaru dan diikuti oleh kurang lebih 1.000 siswa.

“Untuk hari ini di SMP Negeri 5 ini ada sebanyakan 400 siswa, untuk menggenapkan jumlahnya menjadi seribu siswa, kita ikut sertakan sejumlah sekolah lain seperti SMP Gardan Hasanah, SMP Rabanni, dan SMP Sanjaya,” ucapnya.

Aswan menambahkan, untuk pelaksanaan vaksin di sekolah lainnya akan dilaksanakan dalam waktu secepatnya, guna mempersiapkan pelaksanaan PTM di kota Banjarbaru yang akan dilaksanakan jika level PPKM di kota ini sudah mulai turun.

“Dosisnya (untuk anak sekolah) sudah ada dari Badan Intelejen Nasional, namun pelaksanaannya kita masih koordinasikan,” pungkas Aswan.

Pelaksanaan vaksin massal kali ini dipantau langsung oleh Wali Kota Banjarbaru M Aditya Mufti Ariffin dan Ketua DPRD Banjarbaru Fadliansyah Akbar, beserta unsur Forkopimda Banjarbaru. (TR21-01/RDM/RH)

Kota Banjarbaru Belum Lakukan Vaksinasi Door to Door

BANJARBARU – Pelaksanaan vaksinasi dengan istilah Door to Door atau dengan langsung mendatangi ke rumah warga, saat ini masih belum terjadi di kota Banjarbaru.

Hal tersebut menurut Kepala Dinas Kesehatan kota Banjarbaru, Rizana Mirza, karena letak lokasi fasilitas pelayanan kesehatan tidak terlalu jauh dari pemukiman penduduk.

“Jadi sementara ini kita cukup melaksanakan di 22 fasilitas pelayanan kesehatan dan kegiatan vaksinasi yang bersifat massal atau kegiatan instansi tertentu,” terang Rizana, Jumat (10/9).

Meski begitu Rizana membeberkan, tidak menutup kemungkinan vaksinasi Door to Door tersebut nantinya akan dilaksanakan di kota Banjarbaru mengingat ada kemungkinan warga yang tidak bisa mendatangi tempat fasilitas pelayanan vaksin. Seperti sedang sakit dan sebagainya.

Rizana menambahkan, pihaknya sudah dihubungi oleh salah satu institusi untuk melakukan vaksinasi door to door ini.

“Jika iya, nanti kita lakukan secara bertahap karena kita menghitung tenaga kesehatan kita yang cukup terbatas,” pungkasnya. (TR21-01/RDM/RH)

Non ASN Pemko Banjarbaru Terima Santunan Jaminan Kematian dari BPJS Ketenagakerjaan

BANJARBARU – Wakil Wali Kota Banjarbaru Wartono menerima audiensi BPJS Ketenagakerjaan sekaligus Penyerahan Simbolis Santunan Jaminan Kematian kepada Pegawai Non ASN Pemerintah Kota Banjarbaru, bertempat di ruang tamu utama Wali Kota Banjarbaru, Jum’at (10/9).

Tampak hadir Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Tenaga Kerja Kota Banjarbaru Muhammad Rustam, Direktur RSD Idaman Banjarbaru Endah Labati, Kepala Pelaksana Harian BPBD Kota Banjarbaru Zaini, serta Sekretaris Satpol PP Kota Banjarbaru Waterland. Hadir juga dari perwakilan para ahli waris yang mendapat santunan jaminan kematian, Non ASN BPBD, Non ASN Satpol PP dan Non ASN RSD Idaman Banjarbaru.

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Banjarmasin Tito Hartono menjelaskan melalui berbagai program yang ada di BPJS Ketenagakerjaan berusaha memberikan kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi masyarakat khususnya bagi Non ASN yang ada di Pemerintah Kota Banjarbaru.

“Kami berharap kepada pemerintah kota Banjarbaru agar bisa mendaftarkan pegawai Non ASN untuk menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan,” harapnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Banjarbaru Wartono mengapresiasi BPJS Ketenagakerjaan terkait pelaksanaan program jaminan sosial tenaga kerja, khususnya kepada peserta BPJS Ketenagakerjaan Non ASN yang ada di Kota Banjarbaru.

“Program tersebut sangat membantu masyarakat, terkait pandemi COVID-19, khususnya kepada Non ASN yang selalu bekerja turun kelapangan yang sangat rentan penularan COVID-19 Santunan kematian yang diserahkan sebesar 42 juta rupiah kepada para ahli waris Non ASN yang ada di RSD Idaman Banjarbaru, BPBD Kota Banjarbaru dan Satpol PP Kota Banjarbaru,” tutupnya. (HUMPRO.BJB-RDM/RH)

Mobilitas dan Angka Kematian Penyebab PPKM Level 4 di Banjarbaru Diperpanjang

BANJARBARU – Pelaksanaan PPKM level 4 di Kota Banjarbaru telah diperpanjang sejak 7 – 20 September 2021. Diperpanjang berdasarkan keputusan dari Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) yang di koordinatori oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.

Berdasarkan assessment KPC PEN, Kota Banjarbaru tetap berada di PPKM level 4 sebabkan oleh dua hal, yakni mobilitas masyarakat yang masih tinggi dan angka kematian yang tinggi masih melebihi angka nasional sebesar 5.12

Pemerintah Pusat meminta Satgas COVID-19 Kota Banjarbaru lebih focus dalam mengurangi mobilitas masyarakat melalui kegiatan pembatasan kerumunan, pembatasan penyelenggaraan event serta melakukan upaya pengurangan angka kematian di Kota Banjarbaru.

Kepada sejumlah wartawan, Wali Kota Banjarbaru M Aditya Mufti Ariffin didampingi wakil Wali Kota Banjarbaru, Wartono mengakui, dua hal tersebut memang masih tinggi.

“Mobilitas masyarakat keluar rumah ini memang masih sangat tinggi. Makanya kami terus mengingatkan, agar tidak usah keluar rumah jika tidak perlu,” harapnya.

Berkaitan dengan angka kematian yang tinggi di Kota Banjarbaru, diperkirakan  karena banyaknya masyarakat yang terlambat untuk memeriksakan diri setelah terpapar.

“Kami harapkan masyarakat lebih waspada akan gejala COVID dan segera melaporkan diri ke fasyankes terdekat apabila mengalami gejala COVID-19 untuk mendapatkan penangan,” katanya Wali Kota mengingatkan.

Seperti diketahui, sebelumnya di kota Banjarbaru telah dilaksanakan PPKM level 4 mulai tanggal 24 – 6 september 2021 dan penerapan PPKM level 4 ini kembali diperpanjang hingga 20 September 2021 mendatang. (HUMPRO.BJB-RDM/RH)

Exit mobile version