Ekspor di Kalsel Lebih Tinggi dari Impor

BANJARBARU – Nilai ekspor di Kalimantan Selatan menempati angka yang lebih tinggi dibandingkan impor pada Juni 2021. Hal ini terungkap melalui rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel, Senin (2/8).

Berdasarkan data BPS Kalsel, nilai ekspor Kalsel pada Juni 2021 tercatat USD698,87 juta. Naik 3,42 persen dibandingkan Mei 2021 yang mencapai USD675,75 juta. Sedangkan, nilai impor mengalami kenaikan sebesar 1,33 persen. Dari USD31,06 juta menjadi USD31,47 juta.

Mengenai nilai ekspor, Kepala BPS Kalsel, Yos Rusdiansyah mengatakan, nilainya naik lantaran kontribusi ekspor dari sejumlah kelompok barang pada Juni mengalami kenaikan.

“Salah satunya kelompok bahan bakar mineral, nilainya USD584,92 juta. Naik sebesar 10,54 persen dibandingkan Mei,” ujarnya melalui channel YouTube BPS Kalsel.

Selain bahan bakar mineral, dia menyebut kelompok barang lain yang juga mengalami kenaikan ekspor yakni kelompok kayu atau barang dari kayu.

“Nilai ekspor kelompok ini di Juni USD29,94 juta, naik sebesar 38,07 persen dibandingkan bulan sebelumnya,” sebutnya.

Terkait negara tujuan ekspor, pada periode April barang-barang dari Kalsel paling banyak diekspor ke Tiongkok dengan nilai USD359,80 juta.

“Nilai ekspor ke Tiongkok ini mengalami kenaikan 31,14 persen dibandingkan Mei 2021,” ungkapnya.

Selain Tiongkok, ekspor Kalsel ke India pada Mei juga cukup tinggi yakni sebesar USD78,03 juta.

“Malaysia berada di urutan ke tiga dengan nilai ekspor sebesar USD62,22 juta, disusul Jepang USD39,30 juta dan Pakistan USD30,64 juta,” ucapnya.

Sementara itu, untuk perkembangan impor, Yos menuturkan, ada tiga kelompok barang yang mempunyai nilai impor tertinggi pada Juni 2021. Yakni, bahan bakar mineral sebesar USD24,95 juta; kapal laut, USD2,96 juta dan kelompok pupuk, USD1,24 juta.

“Kontribusi dari masing-masing tiga kelompok ini kalau diurut adalah 79,29 persen, 9,40 persen dan 3,94 persen dari total impor Juni,” ucapnya.

Mengenai impor menurut negara asal, Yos merincikan, tertinggi berasal dari Singapura yang mencapai USD25,12 juta. Diikuti Malaysia, USD3,05 juta dan Korea Selatan, USD1,83 juta.

“Singapura jadi yang tertinggi karena kontribusi impornya mencapai 79,82 persen, dari total nilai impor Kalsel,” rincinya.

Dari data-data nilai eskpor dan impor, dia menuturkan neraca perdagangan ekspor impor Kalsel pada Juni 2021 menunjukkan nilai yang positif. Yakni, surplus sebesar USD667,40 juta.

“Nilai tersebut lebih besar dibandingkan neraca perdagangan pada  bulan Mei 2021 yang surplus USD644,69 juta,” paparnya. (ASC/RDM/RH)

2.587 CPNS Siap Ikuti Latsar Tahun 2022 Mendatang

BANJARBARU – Tahun 2022, kegiatan latihan dasar (latsar) bagi CPNS akan tetap dilaksanakan. Sedikitnya ada 2.587 peserta dari 12 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan yang dipastikan mengikuti program ini.

Kepala Bidang Kompetensi Manajeral dan Fungsional BPSDMD Kalsel, Ahmad Bagiawan mengatakan peserta CPNS yang mengikuti kegiatan itu merupakan calon dari golongan dua dan tiga.

“Penyelenggaraan latsar CPNS ini sudah melalui tahap standarisasi dari Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia,”ujarnya kepada Abdi Persada FM, Selasa (3/8) kemarin.

Bahkan, ia menyebutkan hanya satu kabupaten di Kalimantan Selatan yang tidak mengikuti pelaksanaan program latihan dasar (latsar) ini.

“Hanya HST yang tidak ikut dalam penyelenggaraan ini, karena tahun 2021 tidak membuka formasi CPNS di wilayah bumi Murakata,” ucapnya.

Untuk mencegah terjadi penularan, lanjut Bagiawan, tetap melaksanakan kegiatan daring atau online.

“Meskipun masih dengan Distance Learning (jarak jauh), pelaksanaannya kedepan akan tetap dengan sistem blended learning atau campuran, melihat situasi pandemi COVID-19,” paparnya.

Dari kegiatan tersebut, alokasi anggaran yang ditetapkan pihaknya diketahui mengalokasikan anggaran penyelenggaraan latsar sebesar Rp9 miliar.

“Anggaran itu dari kabupaten/kota yang menyetorkan ke Pemprov Kalsel sebagai dalam pelaksanaan ini sekaligus juga penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD),” pungkasnya. (RHS/RDM/RH)

Ketersediaan Oksigen Menjadi Salah Satu Kendala Rumah Sakit di Banjarbaru

BANJARBARU – Meningkatnya kasus COVID-19 di kota Banjarbaru, berbanding terbalik dengan ketersediaan pasokan oksigen di kota ini. Hal ini dikarenakan pasokan oksigen yang didapatkan, masih mengambil dari luar daerah seperti pulau Jawa dan Kalimantan Timur.

Seperti yang diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan kota Banjarbaru Rizana Mirza, kepada sejumlah wartawan usai memimpin rapat koordinasi bersama 9 perwakilan rumah sakit di kota Banjarbaru, Selasa (3/8)

“Saat ini pasokan oksigen yang kita dapatkan dari luar pulau, seperti pulau Jawa dan Kalimantan Timur,” paparnya.

Sementara itu dikatakan Mirza, Kalimantan Timur saat ini memerlukan pasokan oksigen yang cukup banyak. Mengingat saat ini Kalimantan Timur berada di 5 teratas kasus lonjakan COVID-19 di Indonesia

“Mereka (Kalimantan Timur) saat ini berada di 5 teratas kasus lonjakan COVID-19, oleh karena itu mereka juga membutuhkan pasokan oksigen sehingga menutup pengiriman keluar daerah termasuk Banjarbaru,” paparnya lagi.

Melihat hal tersebut, Pemerintah kota Banjarbaru melalui Dinas Kesehatan mendorong rumah sakit agar menyiapkan generator untuk membuat pasokan oksigen sendiri agar tidak terikat dengan pengiriman dari luar pulau

“Permasalahan ketersediaan okesigen memang masalah Nasional, oleh karena itu kita mendorong pihak rumah sakit agar menyiapkan generator agar bisa membuat oksigen sendiri dan berkaca dari pengalaman yang sudah ada,” ujar Mirza menambahkan.

Meski begitu ungkap Rizana Mirza, selain ketersedian oksigen, ada permasalahan lain yang saat ini dihadapi oleh rumah sakit seperti  kurangnya ruang perawatan pasien COVID-19 dan keterbatasan tenaga kesehatan

“Di bulan Agustus ini beberapa rumah sakit akan menambahkan ruangan lagi.  Dan untuk mengantisipasi kurangnya tenaga kesehatan, kami menyarankan agar rumah sakit melakukan perekrutan relawan tenaga kesehatan, kalau perlu lakukan perekrutan setiap bulan,” tutupnya. (TR21-01/RDM/RH)

Warga Banjarmasin Antusias Ikuti Vaksinasi Massal Dosis Kedua

BANJARMASIN – Setelah menunggu beberapa waktu, akibat kosongnya vaksin COVID-19 dosis kedua di puskesmas yang ada di Kota Banjarmasin. Akhirnya, Pemko Banjarmasin berkerjasama dengan TNI dan Polri melaksanakan vaksinasi massal dosis kedua, di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Hasanuddin, Rabu (4/8).

Pada pelaksanaan hari pertama vaksinasi massal ini langsung ditinjau oleh Walikota Banjarmasin Ibnu Sina, serta Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Machli Riyadi.

Walikota Banjarmasin Ibnu Sina mengatakan, pada hari pertama pelaksanaan untuk seribu orang, yang mendapatkan vaksin dosis kedua.

Walikota Banjarmasin Ibnu Sina (Tengah) saat meninjau pelaksanaan vaksinasi massal

“Pelaksanaan vaksinasi massal saat ini, merupakan tindak lanjut dari kekosongan vaksin di puskesmas sebelumnya, yang baru bisa dilaksanakan pada saat ini,” ungkap Ibnu.

Dengan dilaksanakannya vaksinasi massal ini, Pemko Banjarmasin mengharapkan pada pekan depan status PPKM level 4, bisa turun menjadi level 3 atau level 2.

“Dengan adanya pelaksanaan vaksinasi massal yang dilakukan di Kota Banjarmasin saat ini. Membuat Pemko Banjarmasin berharap, pada pekan depan status PPKM level 4 bisa turun menjadi level 3 atau bahkan ke level 2,” tutur Ibnu.

Pada kesempatan tersebut, Ibnu juga mengatakan, untuk menghindari membludaknya antrian warga yang mengikuti vaksinasi massal tersebut, maka peserta vaksin tersebut, akan dibagi menjadi beberapa shift, yang dibagi dalam bentuk kupon.

“Dengan sistem shift per 200 orang, sehingga tidak terjadi penumpukan,” ucapnya.

Seperti diketahui, untuk di Kota Banjarmasin yang belum mendapatkan dosis kedua sebanyak 69 ribu orang. Untuk target pada Pelaksanaan vaksinasi massal setiap hari melaksanakan seribu orang, dilaksanakan sampai tanggal 6 Agustus 2021. (SRI/RDM/RH)

Tanggapi Kelangkaan Obat dan Suplemen di Tabalong, Pemprov Kalsel Diharapkan Segera Tanggulangi

TABALONG – Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan mengharapkan peran aktif Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan dalam hal ini Dinas Kesehatan untuk menanggulangi kelangkaan obat-obatan dan suplemen vitamin yang ada di apotek-apotek di Kabupaten Tabalong.

Suasana Kunjungan Komisi I DPRD Kalsel ke Kabupaten Tabalong

Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Komisi DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, Suripno Sumas, setelah mendengar keluhan dari Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tabalong, A.M Sangadji, ketika berdialog dengan Komisi I di pos penyekatan Kecamatan Kelua (Kalsel – Kalteng) pada Selasa, (3/8).

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tabalong, A.M Sangadji mengungkapkan bahwa dalam pantauan Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Tabalong, obat-obatan dan suplemen di berbagai apotek sudah mulai mengalami kelangkaan dalam satu bulan terakhir.

“Terlebih vitamin D dan C, kebanyakan sudah kosong,” katanya.

Menurut Sangadji, kelangkaan tersebut diakibatkan oleh grafik trend Covid-19 Kabupaten Tabalong yang dalam satu bulan terakhir menunjukan peningkatan terkonfirmasi COVID-19 yang cukup signifikan dari pertengahan bulan Juli 2021 yang lalu.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Komisi I DPRD Kalimantan Selatan, Suripno Sumas menyampaikan bahwa kasus kelangkaan obat-obatan dan suplemen ini menunjukan bahwa masyarakat sudah waspada mengenai bahaya COVID-19. Namun, anggota DPRD Kalsel dua periode itu mengingatkan jangan sampai kewaspadaan tersebut berubah menjadi kecemasan dan kepanikan ditengah masyarakat.

Diakhir acara kunker pemantauan pelaksanaan Instruksi Gubernur tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level III dan IV tersebut, rombongan wakil rakyat memberikan bingkisan yang isinya berbagai suplemen vitamin untuk para petugas jaga di pos penyekatan.

A.M Sangadji atas nama Pemerintah Kabupaten Tabalong mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas kunjungan dari Komisi I DPRD Provinsi Kalimantan Selatan yang membuat pihaknya tambah bersemangat untuk melakukan langkah-langkah mitigasi terhadap lonjakan kasus COVID-19. (HUMASDPRDKALSEL-NRH/RDM/RH)

Prokes Ketat Dipastikan Menyertai Pelaksanaan Tes CPNS 2021

BANJARBARU – Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Kalsel, memastikan Protokol Kesehatan (Prokes) yang ketat dalam pelaksanaan Tes CPNS tahun 2021. Selain Prokes, pembatasan peserta dengan membagi ke setiap sesi ujian juga akan dilakukan BKD Provinsi Kalsel untuk mencegah terjadinya Klaster penyebaran COVID-19 saat tes CPNS berlangsung.

Monitoring pelaksanaan tes CASN pada tahun 2019 lalu

Hal ini disampaikan kepala BKD Provinsi Kalsel Sulkan, kepada Abdi Persada FM belum lama tadi.

Kepala BKD Provinsi Kalsel Sulkan

Disampaikan Sulkan, BKD Provinsi Kalimantan Selatan telah menetapkan tempat pelaksanaan ujian CPNS lingkungan Pemerintah Provinsi Kalsel, Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) akan dilaksanakan di gedung Idham Chalid,  kantor Sekretariat Pemerintah Provinsi Kalsel dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Mengingat penyebaran pandemi COVID-19 di daerah ini tergolong tinggi.

“Seperti ditahun sebelumnya ujian CASN akan dilaksanakan di gedung Idham Chalid kantor Sekretariat Pemprov Kalsel Banjarbaru. Dan tahun ini akan diperketat Prokes nya nanti,” ungkap Sulkan.

Sulkan memambahkan, SKD direncanakan dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus sampai 4 Oktober, dan SKB direncanakan dilaksanakan pada 8 Oktober sampai 29 November.

“Dalam satu sesi dibatasi hanya untuk 200 peserta, kapasitas gedung Idham Chalid itu bisa sampai 500 orang. Dan karena ini masih di masa pandemi, maka rencananya dalam satu hari hanya diadakan tiga sesi saja, beda dengan pelaksanaan CASN tahun 2019 lalu, karna sebelum pandemi jadi satu hari bisa sampai lima sesi,” tutup Sulkan. (MRF/RDM/RH)

Kolaborasi Polda Kalsel dan Instansi Terkait, Cegah Karhutla 2021

BANJARBARU – Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Polda Kalsel) siap menanggulangi bencana kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla di Kalsel. Hal itu dibuktikan dengan dilaksanakannya Apel Gelar Pasukan Satgas Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tahun 2021, Selasa (3/8).

Apel Gelar Pasukan yang berlangsung di Jalan Lingkar Utara Kampung Tegal Arum Kelurahan Syamsuddin Noor Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru tersebut, dihadiri Sekda Provinsi Kalsel, Kapolda Kalsel diwakili Karo Ops Polda Kalsel, Danrem 101/Antasari diwakili Kasi Ops Korem 101/Antasari, Kepala BPBD Kalsel, Dir Samapta Polda, serta Dansat Brimob Polda Kalsel.

Sementara peserta Apel dari berbagai instansi meliputi personel Dit Samapta Polda Kalsel, Brimob Polda Kalsel, Kodim 1006/Banjar, Satpol PP, Damkar, BPBD dan Manggala Agni.

Kapolda Kalsel Irjen Pol Rikwanto melalui Karo Ops Polda Kalsel Kombes Pol Moch. Noor Subchan mengatakan, kegiatan ini adalah bentuk kerjasama yang baik antara Polri-TNI, Pemerintah Daerah beserta instansi terkait sebagai wujud kesiapan Kalimantan Selatan dalam menghadapi Karhutla.

Tujuan Apel tersebut, tutur Karo Ops, yakni mengecek kesiapan anggota dan peralatan dalam penanggulangan Karhutla di wilayah hukum Polda Kalsel.

“Kegiatan ini juga untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran masyarakat untuk tidak membuka atau membersihkan lahan dengan cara membakar. Selain itu juga dapat mengurangi dampak negatif akibat Karhutla, seperti terjadinya kabut asap yang mengakibatkan munculnya penyakit ISPA di tengah masyarakat,” tutupnya. (POLDAKALSEL-RIW/RDM/RH)

Wali Kota Banjarbaru : Jika Ada Sekolah Mewajibkan LKS Idaman, Laporkan!!

BANJARBARU – Wali Kota Banjarbaru M. Aditya Mufti Ariffin kembali dibuat geram dengan laporan bahwa ada sekolah yang masih mewajibkan peserta didiknya membeli buku Lembar Kerja Siswa (LKS) Idaman. Hal ini diungkapkannya melalui pesan WhatsApp grup Mitra Jurnalis, Selasa malam (3/7).

“Malam ini ulun wali kota Banjarbaru, masih menerima laporan sekolah masih menjual LKS idaman, dan sekali lagi ulun sampaikan bahwa LKS idaman tidak wajib digunakan oleh sekolah di Banjarbaru, apalagi mengharuskan siswa/i untuk menebus buku tersebut,” tulisnya.

Ditekannya pula, apabila masih ada sekolah yang mengharuskan membeli buku ini, segera laporkan kepada pihaknya.

“Apabila masih ada sekolah atau kepala sekolah atau guru dan atau pihak sekolah yang mengharuskan membeli buku ini, laporkan ke kami melalui Hotline WA  0812-5107-9997,” tegas Aditya.

Seperti diketahui, Pemerintah Kota Banjarbaru melalui Dinas Pendidikan per tanggal 19 Mei 2021 lalu melarang sekolah menjual buku Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada murid, baik dijual sendiri ataupun kerjasama dengan toko buku. Larangan menjual buku pendamping maupun LKS Idaman itu disampaikan melalui surat edaran kepada seluruh kepala sekolah SD dan SMP se Kota Banjarbaru, bernomor 421.3/0698/PSD/Disdik yang ditembuskan langsung ke Wali Kota Banjarbaru. (RDM/RH)

Webinar Literasi Digital Kotabaru; Agar Main Internet Aman, Pahami Dengan Literasi

KOTABARU – Tantangan di ruang digital semakin besar, seperti konten-konten negatif, kejahatan penipuan daring, perjudian, eksploitasi seksual pada anak, ujaran kebencian serta radikalisme berbasis digital.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bekerjasama dengan Siberkreasi menggelar acara webinar literasi digital “Internet; Aman Atau Lawan? Pahami Dengan Literasi”, dibuka Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc Rabu (4/8/2021) siang, dipandu host Aulia Mawardhika.

Kegiatan bertujuan untuk mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitifnya untuk mengidentifikasi hoaks, serta mencegah terpapar dampak negatif penggunaan internet.

Nara sumber pertama Hexanantha Sayuthi, berprofesi sebagai musisi dan song writer membahas budaya digital, Hexa sapaannya dalam bahasannya mengenai budaya digital, menyampaikan serta meminta agar netizen Indonesia dapat berkomentar dengan santun dan baik.

Meski begitu ia juga kerap mendapatkan pengalaman yang cukup tak mengenakkan, yakni komentar entah dari lagu atau youtubenya seperti, “Kuncinya salah padahal saya yang bikin lagu, kok dia yang lebih mengetahui,” ucap Hexa.

Kemudian ia menegaska, semua orang bebas berkomentar, tapi dengan cara tutur dan penyampaiannya yang tidak menyinggung dalam berkomentar.

Selanjutnya ia juga memberikan cara untuk membatasi kecanduan bermedia sosial dengan cara berkomitmen.

“Jamnya harus dibatasi kemudian harus adanya ketertarikan didunia luar, tapi ada saja yang merasa resah bila tak memegang gadget. Nah ini menjadi indikasi kecanduan dalam menggunakan sosmed, bangun tidur lihat handphone, mau tidur main handphone itu gejala yang menghawatirkan,” jelasnya saat webinar siang hari ini.

Dan ia juga menilai netizen Indonesia dalam berkomentar terlalu bebas dan kurang filter, sedikit sekali batas-batasaan dalam bersosial media.

Diceritakan ia bila mendapat komentar yang kurang mengenakan pada dirinya seperti disinggung anaknya yang kurus, ia membalas komentar dengan cara memberikan resep masak. (RILIS)

Webinar Literasi Digital Banjarmasin; Menjaga Anak dari Kecanduan Dunia Digital

BANJARMASIN – Dengan 4 tema besar itu, masyarakat Indonesia diharapkan dapat mengikuti perkembangan dunia digital secara baik, produktif, dan sesuai nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam kehidupan berbudaya, berbangsa, serta bernegara.

Era di mana semua kegiatan yang mendukung kehidupan sudah dipermudah dengan adanya teknologi. Perkembangan era digital juga terus berjalan tanpa bisa dihentikan. Karena sebenarnya masyarakat sendiri yang meminta dan menuntut segala sesuatu menjadi lebih praktis dan efisien. Demikian webinar kali ini dimoderatori Ronald Andreti dan berbagai narasumber lainnya.

Tampil sebagai narasumber pertama Martin Anugrah yang membahas menjaga dan mendidik anak di era digital. “Kecanduan digital ada beberapa macam kecanduan digital. Pertama, tidak bisa lepas dari gadget, kemudian kecanduan sosial media, game online, online shop, video platform, dan pornografi. Kemudian ada pemikiran, perilaku, kebiasaan, dan budaya. Untuk keseimbangan hidup di dunia nyata, hargai kehidupan di sekeliling kita, dan digital seharusnya jadi cerminan kualitas hidup,” tuturnya.

Narasumber kedua Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Gambut Tajuddin S.Pd., M.M yang membahas kiat-kiat melawan hoax. “Pertama agar terhindar dari berita hoax kita harus berhati-hati dengan judul yang mengandung provokasi, karena berita seringkali menggunakan judul sensasional yang provoaktif, lalu cermati alamat situs untuk informasi yang diperoleh dari website atau mencantumkan link. Kemudian periksa faktanya perhatian dari mana berita berasal dan siapa sumbernya apakah dari institusi resmi seperti KPK atau Polri,” katanya.

Lalu cek keaslian foto di era teknologi digital. Saat ini bukan hanya konten berupa teks yang bisa dimanipulasi melainkan konten lain juga kemudian ikut serta dalam grup diskusi anti hoax.

Ketiga disampaikan narasumber Chika Audhika yang membahas tren pekerjaan dan usaha di dunia skil. “Tren pekerjaan yang paling dicari di tahun 2021 yaitu copywriter atau content writer, web developer, UI/UX designer, UX writer, UX researcher, digital marketing, seo spesialist, sosial media strategist, data scientist, dan information securities. Kemudian tingkatkan digital skill dengan 3M yaitu mengetahui macam-macam produk digital, menguasai produk digital, memanfaatkan produk digital. Lalu apa saja manfaat digital skill yaitu menciptakan branding, memperluas koneksi, memperkuat bisnis,” ucapnya.

Dan narasumber yang terakhir disampaikan Maisarah S.Pd selaku Guru BK SMK Negeri 1 Gambut yang membahas peran orang tua dalam memberikan ajaran tentang keamanan internet untuk anak.

“Ada dampak positif internet pertama media informasi, media komunikasi, media belajar, media hiburan, dan media untuk berkarya. Dan dampak negatif pertama berkurangnya sifat sosial dan berubahnya interaksi sosial, kecanduan hal-hal negatif, biaya khusus untuk keperluan berinternet, kecenderungan kejahatan. Tantangan orang tua era digital akses mudah dan cepat, anak lebih tahu daripada orang tuanya, bebas mendapatkan beragam konten, dan anak ingin kebebasan. Peran orang tua era digital perhatian dan dukungan, pendampingan dan pengawasan, dan perlindungan,” tutupnya. (RILIS)

Exit mobile version