Dispersip Kalsel Terpilih Menjadi Proyek Percontohan Simpul Jaringan Nasional Tahun 2023

BANJARMASIN – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) menjadi salah satu yang terpilih menjadi proyek percontohan Simpul Jaringan Nasional Tahun 2023.

Hal itu terungkap dalam Rapat Koordinasi Temu Jaringan Nasional (RKTJN), 21–23 Juni, di Hotel Sahid Yogyakarta. Adapun tema yang diusung adalah “Akses Arsip Warisan Budaya Nusantara dalam Memperkokoh Jati Diri Bangsa melalui Sistem Informasi Kearsipan Nasional (SIKN)/ Jaringan Informasi Kearsipan Nasional (JIKN).

Sebanyak 217 peserta yang hadir dari 206 instansi, wakil dari Simpul Jaringan yang berasal dari kementerian, lembaga nonkementerian, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, perguruan tinggi negeri, serta BUMN.

Sedangkan tujuan rakor ini adalah sebagai Forum Koordinasi Nasional antara Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) sebagai Pusat Jaringan Nasional dengan para Simpul Jaringan.

“Hingga saat ini, ANRI telah memberikan persetujuan sebanyak 407 Simpul Jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia, dalam rangka layanan penyediaan akses informasi kearsipan yang autentik, legal, utuh, lengkap, dan terpercaya,” ungkap Kepala Dispersip Kalsel, Nurliani Dardie, melalui siaran persnya, Jumat (23/6).

Selain itu, menurutnya, kegiatan ini dalam rangka memperkuat koordinasi secara nasional sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, dalam melaksanakan fungsi pengelolaan SIKN/JIKN.

“Meningkatkan sinergisitas dengan pemangku kepentingan untuk penguatan layanan informasi kearsipan kepada masyarakat,” tambah Nurliani.

Tidak hanya itu, pada forum ini juga membahas berbagai isu strategis, kendala, dan pertukaran informasi, serta pengetahuan antarsimpul jaringan dalam penyelenggaraan SIKN/JIKN. (DISPERSIPKALSEL-NRH/RDM/RH)

Diskominfo Kalsel Gelar Bimtek ITSA

BANJARBARU – Sebanyak 54 orang dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) dari 13 Kabupaten-Kota di Kalsel, mengikuti bimbingan teknis (bimtek) IT Security Assesment (ITSA) tahun 2023, yang digelar Pemerintah Provinsi Kalsel melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kalsel, bertempat di salah satu hotel berbintang di Kota Banjarbaru, Jum’at (23/6).

Bimtek ITSA merupakan salah satu upaya penting dalam menjalankan pelayanan publik dari Pemerintah Daerah/Kabupaten dan Kota di Provinsi Kalsel agar dapat menjamin sisi keamanan aplikasi yang digunakan setiap OPD di masing-masing Kabupaten-Kota.

Kepada Abdi Persada FM, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kalsel Muhammad Muslim menyampaikan, dengan adanya bimtek ITSA tahun 2023, pihaknya mengharapkan seluruh OPD mampu dalam mengetahui tingkat keamanan aplikasi yang digunakan masing-masing, serta diharapkan pula dapat mengetahui bagaimana melakukan penilaian kerentanan berdasarkan tingkat kompendensi, dan dapat memferifikasi kemungkinan adanya terobosan terhadap keamanan sistem aplikasi yang digunakan.

Kepala Diskominfo Kalsel Muhammad Muslim

“Bimtek ini penting karena dalam upaya menjalankan pelayanan publik, kita membutuhkan berbagai sistem yang dimanfanfaatkan dalam bentuk aplikasi. Namun tentu harus bisa dikawal agar bisa menjamin dari sisi keamanannya, ” ucap Muslim.

Perkembangan teknologi harus terus dikawal dari sisi keamananya. Untuk itu, telah dilakukan berbagai upaya berbagai upaya diantaranya memferifikasi kemungkinan adanya terobosan terhadap keamanan sistem aplikasi yang kita gunakan. Seperti pengembangan aplikasi dan pembuatan aplikasi yang menjadi tanggung jawab Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo).

“Oleh karena itu tidak bisa dilaksanakan oleh Diskominfo Kalsel saja, namun seluruh pihak harus terlibat,” lanjut Muslim.

Ia melanjutkan, Bimtek ITSA merupakan kegiatan yang mengumpulkan seluruh OPD disetiap SKPD Kabupaten-Kota untuk dilakukan pembinaan bagaimana para SDM IT disetiap SKPD untuk mendapatkan pemahaman terkait dengan sistem keamanan.

“Oleh karena itu Bimtek ITSA sangat penting manakala ada gangguang pada sistem aplikasi, dapat ditangani para SDM di perangkat OPD masing-masing, ” tutup Muslim. (MRF/RDM/RH)

Peserta Kemah Bela Negara Nasional di Kalsel Bakal Diperkenalkan Sistem Persenjataan TNI/Polri

BANJARBARU – Kemah Bela Negara (KBN) Tingkat Nasional di Kalsel yang diselenggarakan mulai 10 – 16 Juli 2023 di Kiram Park, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, bakal diwarnai dengan pameran alat utama sistem persenjataan (alutsista).

Kasrem 101/Antasari, Kolonel Inf Iwan Rosandriyanto, mengungkapkan, dalam mendukung agar suksesnya jalan acara dari kegiatan Kemah Bela Negara tingkat Nasional. Maka, pameran ini dilaksanakan.

Kasrem 101/Antasari Kol Inf Iwan Rosandriyanto saat menjelaskan bakal ada pameran alutsista di KBN Nasional 2023

“Meliputi tiga unsur yaitu darat, laut dan udara,” ujarnya kepada Abdi Persada FM, baru-baru tadi.

Selain membackup acara pameran alutsista, TNI yang juga turut berkolaborasi dengan Polri itu turut hadir berpartisipasi dalam kegiatan pemberian materi untuk peserta KBN selama satu hari.

“Kita akan melaksanakan kegiatan dalam bentuk simulasi keterampilan, outbond dan sebagainya. Nah, itu nanti kami juga disiapkan,” bebernya.

Sementara itu, Ketua Harian Kwarda Gerakan Pramuka Kalsel, Agus Salim, mengungkapkan, pameran alutsista yang bakal hadir dalam kegiatan Kemah Bela Negara (KBN) Tingkat Nasional itu peran sepenuhnya dipegang oleh TNI/Polri.

Ketua Harian Kwarda Gerakan Pramuka Kalsel Agus Salim menerangkan terkait penyelenggaraan pameran alutsista yang difasilitasi TNI/Polri di KBN Nasional 2023

“Ini adalah pameran yang wajib dikunjungi peserta dan merupakan kolaborasi antara TNI/Polri. Yang mana, Kasrem 101/Antasari juga menyatakan siap mendukung secara maksimal,” ucapnya.

Ia menyebut, kegiatan ini akan menjadi pengalaman berharga bagi peserta yang melihat secara langsung alat utama sistem persenjataan (alutsista) milik prajurit penegak keamanan negara.

“Ini ajang terbaik nantinya bagi mereka karena banyak hal baru yang mereka lihat di sana,” pungkasnya. (RHS/RDM/RH)

Konsorsium Pers Banua Komitmen Jaga Marwah dan Kemerdekaan Pers di Kalsel

BANJARMASIN – Konsorsium Pers Banua berkomitmen menjaga kemerdekaan Pers dengan menjunjung tinggi prinsip aturan Undang-Undang Pers dan kode etik dalam menjalankan tugas jurnalistik.

Komitmen tersebut dibacakan Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kalsel, Anang Fadillah, saat acara Deklarasi Konsorsium Pers Banua di ruang seminar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Kamis (22/6).

Suasana Deklarasi Konsorsium Pers Banua dan Dialog Nasional di ruang seminar FISIP ULM

Lebih lanjut, Konsorsium Pers Banua juga berkomitmen menjadi pilar demokrasi dalam melaksanakan fungsi kontrol dan penyeimbang dengan berpegang teguh pada asas kejujuran, keadilan dan keberimbangan.

“Mengawal jalannya proses demokrasi yang sehat melalui Pemilu yang berkualitas, bermartabat dan berdaulat serta bersama-sama mewujudkan Kalsel yang lebih baik melalui pemberitaan yang sehat, berkualitas dan berimbang,” tegasnya.

Sementara, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kalsel, Muhammad Muslim menilai Deklarasi Konsorsium Pers Banua ini merupakan kegiatan yang penting dalam membangun edukasi kepada masyarakat karena entitas-entitas yang berkaitan dengan media dan pers bisa membuat satu kesatuan untuk meliterasi dan mencerdaskan masyarakat serta mencegah berita-berita hoax, terutama pada saat-saat ke depan dalam eskalasi politik berkaitan menjelang Pemilu 2024 mendatang.

“Kami tentu dari Pemprov sangat menghargai dan mendukung adanya konsorsium seperti ini”, jelasnya.

Oleh karena itu, Muslim berharap nantinya suasana masyarakat di Banua akan menjadi “sejuk” dan tidak terpolarisasi dengan pemberitaan yang terkesan hoax.

“Tentunya ini sudah dapat diedukasi dan diarahkan oleh teman-teman yang tergabung dalam konsorsium ini”, tambahnya.

Untuk diketahui, organisasi pers yang tergabung dalam Konsorsium Pers Banua adalah Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalsel, Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kalsel, Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Kalsel, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Kalsel dan Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) Kalsel.

Kegiatan dilanjutkan dengan Dialog Nasional yang mengangkat tema “Pemilu Cerdas dan Pers Bermartabat, Melawan Hoax dan Disinformasi Untuk Marwah Banua” yang menghadirkan narasumber yaitu Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu melalui virtual, Ketua KPU Kalsel DR Andi Tenri Sompa, Dekan Fisip ULM Prof Budi Suryadi serta moderator Toto Fachrudin. (NRH/RDM/RH)

Warga Lok Buntar Minta Wakil Rakyat Kalsel Perjuangkan Bantuan Pemerintah

BANJAR – Masyarakat Desa Lok Buntar Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar meminta Wakil Rakyat Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) memperjuangkan agar mereka bisa mendapatkan bantuan pemerintah untuk mengembangkan usaha di bidang perikanan.

Harapan itu disampaikan, Aparat Desa Lok Buntar, Syarwani, kepada wartawan, usai mengikuti sosialisasi Perda yang dilaksanakan Anggota DPRD Kalsel, Isra Ismail yang bertempat di salah satu rumah makan di kawasan Sungai Tabuk, Rabu (21/6).

“Warga kami ada yang ingin berusaha tambak ikan. Namun terkendala masalah ekonomi. Kami sudah berupaya meminta bantuan kepada dinas terkait. Kemudian diarahkan untuk membuat tambak ikan secara swadaya masyarakat terlebih dahulu, baru bisa mendapatkan bantuan,” jelasnya.

Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD Kalsel Isra Ismail menyatakan akan memperhatikan usulan warga tersebut dan akan berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kalsel agar bisa ditindaklanjuti.

“Kebetulan narsum sosper ini dari perwakilan DKP Kalsel. Mudah-mudahan bisa direspon dengan cepat karena usaha ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat,” harapnya.

Dalam sosialisasi Perda Nomor 24 Tahun 2008 Tentang Pengawasan dan Perlindungan Sumber Daya Ikan, Isra juga mengimbau kepada masyarakat untuk turut serta menjaga kelestarian habitat populasi ikan dan tidak menangkap ikan dengan cara-cara yang melanggar peraturan seperti, menyetrum atau menggunakan racun.

“Kalsel ini memiliki banyak potensi jenis ikan lokal seperti ikan haruan, papuyu dan sangga yang sudah seharusnya dilestarikan. Jangan sampai anak cucu kita mengenal ikan-ikan khas Kalsel itu lewat gambar atau foto saja. Tanpa pernah merasakan bagaimana rasa ikan-ikan lokal tersebut,” tuturnya.

Sedangkan, Pembakal Desa Lok Buntar Mursyidi menyambut baik kegiatan sosialisasi Perda tersebut karena melalui kegiatan ini, masyarakat bisa memahami Perda ini dan menyebarluaskannya kepada warga yang lain.

“Mudah-mudahan warga kami tidak lagi menangkap ikan dengan cara menyetrum,” pungkasnya. (NRH/RDM/RH)

Implementasikan Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, Dispersip Kalsel Gelar Lomba Paduan Suara

BANJARMASIN – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalsel menggelar Lomba paduan suara tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) Sederajat dan Perguruan Tinggi.

Suasana Lomba Paduan Suara Antar SLTA/Sederajat dan Perguruan Tinggi se Kalsel

Kegiatan yang diikuti sebanyak 28 grup paduan suara terdiri dari 14 grup SLTA/sederajat dan 14 grup perguruan tinggi dilaksanakan selama dua hari yaitu 21 dan 22 Juni 2023.

Kepala Dispersip Kalsel, Nurliani Dardie yang diwakili Kepala Bidang Pengelolaan Koleksi Bahan Perpustakaan, Muhammad Hanafi mengatakan, lomba paduan suara ini merupakan bentuk dari implementasi perpustakaan berbasis inklusi sosial untuk meningkatkan kemampuan mereka khususnya dalam hal tarik suara.

“Ini merupakan lomba paduan suara yang pertama kali dilaksanakan oleh Dispersip Kalsel, melalui kegiatan ini kita ingin mensosialisasikan bahwa perpustakaan bukan hanya sebagai tempat belajar, tetapi juga sebagai wadah untuk meningkatkan kemampuan para pemustakanya,” katanya kepada wartawan, Rabu (21/6).

Hanafi juga berharap melalui, lomba ini para peserta bisa lebih mengenal dan mencintai perpustakaan, sehingga mereka bisa lebih rutin mengunjungi perpustakaan untuk menambah wawasan dan meningkatkan kemampuan mereka.

Menurutnya, hal tersebut sudah menjadi tugas pihaknya untuk meningkatkan minat baca dan literasi masyarakat Banua mulai dari pra sekolah, pelajar, maupun masyarakat umum lainnya.

“Jadi lomba ini kami jadikan juga sebagai ajang promosi perpustakaan, selama mengikuti lomba, peserta yang sudah tampil kami perekenankan untuk melihat layanan dan fasilitas perpustakaan kami, bahkan kami ajak juga untuk menjadi anggota Perpustakan Palnam,” tutur Hanafi.

Sementara itu, perwakilan dewan juri lomba paduan suara Dispersip Kalsel, Dino Sirajuddin menjelaskan, ada empat hal yang juri nilai dari penampilan peserta lomba paduan suara ini diantaranya, vokal dasar, dan teknik menyanyi.

“Untuk vokal dasar kita lihat seberapa banyak peserta yang memenuhi SATB (jenis suara sopran, alto, tenor, dan bass) sebagai dasar produksi suaranya, setelah itu kita lihat teknik menyanyi mereka,” kata Dino.

Selain itu, lanjut Dino, dewan juri juga melihat bagaimana pembawaan dan penampilan peserta saat membawakan lagu.

“Jadi dalam teknik itu ada yang namanya pembawaan, pada indikator ini kita lihat bagaimana teknik-teknik yang dihubungkan dengan lagunya. Kemudian penampilan, ini berhubungan dengan fisik peserta, seperti sorot mata, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh mereka apakah menghayati atau tidak,” jelasnya.

Pada lomba hari pertama untuk kategori SMA/SLTA sederajat, SMK Negeri 1 Amuntai berhasil keluar sebagai juara pertama dengan total nilai 1.852, kemudian juara kedua SMK Negeri 4 Banjarmasin dengan total nilai 1.829, dan juara tiga diraih oleh MAN 2 Kota Banjarmasin dengan total nilai 1.823.

Sementara, lomba dihari kedua untuk kategori Perguruan Tinggi, Universitas Lambung Mangkurat (SBC) berhasil meraih juara pertama dengan total nilai 1.858, disusul juara kedua Universitas Islam Negeri Banjarmasin dengan total nilai 1.854, dan juara tiga diraih STIENAS dengan total nilai 1.770. (NRH/RDM/RH)

Pemprov Kalsel Berharap Festival Parang 2023 Jadi Kearifan Lokal

BANJARMASIN – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel mengharapkan, Festival Parang 2023 dapat menjadi sebuah kearifan lokal.

Festival Parang 2023, saat ini tengah digelar oleh Museum Waja Sampai Kaputing milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan yang berkolaborasi dengan Museum Lambung Mangkurat, Museum Rakyat dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan, dan Komunitas Wasaka Korwil Banjarmasin, dibuka secara resmi Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor, yang diwakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalsel, Muhammadun, didampingi Kabid Kebudayaan Kalsel, Raudati Hildayati, Kasi Cagar Budaya dan Permuseuman, Arry Risfansyah, Kasi Kesenian, Sunjaya Adhiarso, bersama jajaran Disdikbud Kalsel, dan turut hadir Asosiasi Antropologi Indonesia. Kegiatan bertempat di halaman Museum Wasaka Jalan Kampung Kenanga Ulu Kelurahan Sungai Jingah Kecamatan Banjarmasin Utara, pada Kamis (22/6).

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel Muhammadun, didampingi Kabid Kebudayaan Kalsel, Kasi Cagar Budaya dan Permuseuman, dan Kasi Kesenian

Kepada wartawan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalsel, Muhammadun, usai menghadiri acara pembukaan Festival Parang 2023, mengatakan, saat ini Kalimantan Selatan dikenal beragam jenis Parang tradisional yang berkembang, ini menunjukkan parang merupakan entitas yang penting bagi masyarakat, dengan adanya kegiatan ini dapat semakin melestarikan kearifan lokal, yaitu harus semakin mengenali beragam jenis Parang.

“Kami apresiasi Festival Parang ini, warga ayo kunjungi,” pintanya

Hal senada disampaikan, Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kalsel, Raudati Hildayati. Ia menjelaskan, hasil penelitian yang dituangkan melalui buku Eksotisme Parang tradisional Kalimantan Selatan, ada beragam jenis Parang,yang menjadi khas di Kalsel ada empat seperti Parang Kayutangi, memiliki bentuk bilah bagian atasnya lurus rata, kemudian Parang Bungkul lebih banyak ditemukan di daerah Hulu Sungai, Parang Lais Antasari adanya ornamen berupa susuran darah di sepanjang bilah bagian atas, dan Parang Cingkuk yang tersebar di daerah yang mata pencaharian masyarakatnya berladang atau bertani.

Kabid Kebudayaan Kalsel, Raudati Hildayati, Kasi Cagar Budaya Permuseuman, Arry Risfansyah dan Komunitas Wasaka Korwil Banjarmasin, Faisal Embron

“Selain Pameran Temporer Parang, kita juga gelar talk show tentang Parang, Wafak, kemudian penyampaian Lintasan Sejarah Industri Seni Tempa di Kalsel, Maturi Dahar, Silaturahmi Wasi Pusaka Banua dan Lomba Basumpit,” ungkapnya

Sementara itu, Kasi Cagar Budaya dan Permuseuman Disdikbud Kalsel, Arry Risfansyah, menambahkan, dalam kegiatan talk show tentang Parang dan Wafak, pihaknya mengundang perwakilan beberapa peserta didik dari Sekolah Menengah Atas dan Perguruan Tinggi, agar para generasi muda dapat lebih mengenal beragam jenis Parang dan mengetahui sejarahnya.

“Festival Parang 2023 ini, warga tidak hanya akan melihat beragam jenis Parang, juga ada Bursa Wasi, Pandai Besi dan Pengumpangan,” tutupnya

Untuk diketahui, Festival Parang 2023 ini digelar selama empat hari, mulai tanggal 22 hingga 25 Juni, pada Pukul 09.00 hingga 20.00 WITA, dan khusus untuk Sabtu Malam sampai dengan jam 21.00 WITA, karena akan dilaksanakan Maturi Dahar, untuk pertama kalinya di Kalimantan Selatan. (NHF/RDM/RH)

Saksikan Gladi Penanggulangan Krisis Kesehatan Pasca Bencana, Ini Harapan Paman Birin

BANJARMASIN – Kementerian Kesehatan RI menggelar Gladi Penanggulangan Krisis Kesehatan Pasca Bencana di Kalimantan Selatan, tepatnya di kota Banjarmasin. Kegiatan sudah disiapkan sejak 21 Juni 2023, dan puncaknya simulasi dilakukan pada Kamis (22/6) di halaman salah salah satu hotel berbintang di Banjarmasin. Hadir langsung pada simulasi ini, Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor.

Simulasi yang diikuti ratusan peserta dari unsur perguruan tinggi, pemerintah provinsi dan kabupaten kota, rumah sakit, TNI/Polri dan juga sukarelawan ini, memakai situasi banjir besar tahun 2021 di Kalsel, sebagai skenario penanggulangan krisis kesehatan pasca bencana.

Peserta yang mengukir gladi penanggulangan krisis kesehatan pasca bencana

Dalam sambutannya, Gubernur mengapresiasi program yang dicanangkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia ini.

“Ini menjadi langkah untuk penguatan tenaga cadangan kesehatan, dalam rangka penguatan sistem ketahanan kesehatan yang tangguh,” paparnya.

Terobosan ini, menurut Paman Birin (sapaan khas Gubernur) menjawab kebutuhan akan jumlah SDM, respons cepat dan tepat serta pengelolaan yang efektif di lapangan ketika terjadi kondisi darurat kesehatan.

Saat ini kondisi Kalsel yang tidak lepas dari risiko bencana alam, sehingga keberadaan tenaga cadangan kesehatan diharapkan dapat memperkuat kapasitas SDM kesehatan.

“Saya berharap melalui simulasi ini, pemerintah dapat membangun kapasitas tenaga kesehatan dalam manajemen bencana banjir, sistem komando, serta koordinasi antara lintas program dan lintas sektor,” harapnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Kunta Wibawa dalam sambutannya secara daring menyampaikan, bahwa gladi lapangan ini adalah bentuk latihan untuk mengetahui kesiapan klaster kesehatan, terutama dalam menangani kondisi krisis kesehatan pasca bencana.

“Pemilihan skenario bencana banjir untuk gladi lapangan, memang disesuaikan dengan kondisi Kalsel. Dimana Kalsel merupakan daerah yang rawan bencana hidrometeorologis, seperti banjir dan angin kencang,” tutupnya.

Momen penyelamatan korban hanyut sesuai skenario simulasi

Saat ini Kemenkes RI, mendorong tiap kabupaten dan kota serta provinsi di Indonesia memiliki tenaga cadangan kesehatan yang terintegrasi dengan sistem di pusat, dan mendorong misi pengembangan tenaga cadangan kesehatan berkelas dunia. (RIW/RDM/RH)

Tingkatkan Ekonomi, Organda Kalsel Diminta Bersinergi Dengan Pemerintah Daerah

BANJARMASIN – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan berharap, Organisasi Angkutan Darat (Organda), dapat bersinergi dengan Pemerintah dalam hal peningkatan perekonomian.

Harapan ini disampaikan Gubernur Sahbirin Noor diwakili Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Setdaprov Kalsel Sulkan, pada saat membuka, Musyawarah Kerja Daerah 1 DPD Organda Provinsi Kalimantan Selatan, di Kota Banjarmasin, Kamis (22/6).

Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Setdaprov Kalsel Sulkan

Sulkan mengatakan, sesuai dengan tema Rakerda Tahun 2023, yaitu Memperkuat Kalimantan Selatan dan Memperkokoh Angkutan Umum Untuk Bangkit Dalam Menghadapi Era Digitalisasi Angkutan di Provinsi Kalimantan Selatan.

“Organda menjadi bagian integral dari pertumbuhan ekonomi saat ini. Terutama yang menjadi target target peningkatan perekonomian oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan,” ungkap Sulkan.

Sinergitas antara Organda dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan diperlukan, untuk saling membantu dalam peningkatan ekonomi di sektor angkutan darat tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, DPP Organda melantik Divisi Khusus Angkutan Barang Provinsi Kalimantan Selatan.

Sekretaris DPP Organda Ateng Aryono mengatakan, DPP Organda memberikan apresiasi kepada DPD Organda Provinsi Kalimantan Selatan, yang terus bekerja untuk kemajuan organisasi dan pembangunan disektor angkutan jalan di Provinsi ini.

“Hal tersebut, terbukti dengan terbentuknya Divisi Khusus Angkutan Barang, untuk Organda Provinsi Kalimantan Selatan,” ucap Ateng.

Menurut Ateng, sebenarnya komitmen bersama Organda di seluruh Tanah Air, untuk bersama sama membentuk Devisi Khusus Angkutan Barang tersebut.

“Dan, saat ini di Provinsi Kalimantan Selatan telah terbentuk Divisi Khusus Angkutan Barang, yang bertujuan untuk melancarkan pasokan barang di daerah masing masing,” ucap Ateng. (SRI/RDM/RH)

Kumpulkan 10 Ribu Pesilat, Paman Birin Ajak Pecahkan Rekor MURI

BANJARMASIN – “Ayo pecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI)!”. Ajakan penyemangat tersebut disampaikan Gubernur Kalsel saat menyambut silaturahmi dari Perguruan Pencak Silat se-Kalsel, yang tergabung pada Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Provinsi Kalimantan Selatan di Gedung Mahligai Pancasila, pada Rabu (21/6) malam.

Seni beladiri yang ditampilkan pada silaturahmi dengan Gubernur Kalsel

Dalam momentum silaturahmi tersebut, Paman Birin mengajak para pesilat-pesilat di Banua untuk bersama-sama memecahkan rekor MURI dengan mengumpulkan 10 ribu lebih pesilat berlatih bersama.

Gubernur saat mengajak para pesilat Kalsel memecahkan rekor MURI

“Semoga seluruh perguruan silat yang di Kalsel dapat berkolaborasi dan berkumpul untuk pecahkan rekor MURI tersebut,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Selatan, Hermansyah menyampaikan, akan coba persiapkan para pesilat-pesilat dari seluruh perguruan silat yang ada di Kalsel.

“Kita akan coba siapkan lebih dari 10 ribuan pesilat yang pesertanya semua dari perguruan silat yang ada di Kalsel sekaligus perwakilan IPSI se-Kalsel,” ucapnya.

Hermansyah menuturkan, ini merupakan event Provinsi Kalimantan Selatan dan diharapkan semua perguruan bisa ikut berkolaborasi dengan Pemprov Kalsel untuk mensukseskan acara tersebut.

“Mudah-mudahan ini bisa kita laksanakan dan Insya Allah akan kita kolaborasikan dengan momen Hari Olahraga Nasional 2023,” harapnya.

Disamping itu juga, selain melakukan pemecahan rekor, Pemprov Kalsel juga tengah mempersiapkan agenda nasional yakni persiapan mengikuti Pra-PON, POPNAS dan POMNAS.

“Harapan Paman Birin, kita bisa menyiapkan segala sesuatunya, sehingga semua agenda yang sudah terjadwal bisa berjalan dan terlaksana dengan baik,” pungkasnya. (Biroadpim-RIW/RDM/RH)

Exit mobile version