Warga Keluhkan Sulitnya Akses TPA, DPRD Kalsel : Pengelolaannya Dapat Dibantu Dana Desa

BATOLA – Warga Desa Lok Baintan Dalam Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar mengeluhkan keberadaan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) yang sulit diakses oleh anak-anak di desa mereka.

Lantaran untuk menuju TPA berada di seberang desa yang masuk dalam wilayah kabupaten Barito Kuala, anak-anak harus menyeberangi dan melewati jalan tol.

Hal itu disampaikan salah seorang warga Lok Baintan Dalam, Abdul Sani kepada wartawan, usai mengikuti sosialisasi Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan yang dilaksanakan Anggota DPRD Kalsel, Gusti Abidinsyah di salah satu rumah makan di kawasan Handil Bakti, Senin (31/10).

“Kondisi itu kami rasa cukup membahayakan. Apalagi jalan tol Gubernur Syarkawi sering dilalui angkutan besar. Oleh karena itu, warga meminta dewan turut serta mendorong pembangunan TPA di desanya,” jelasnya.

Apalagi, lanjut Sani, keberadaan TPA menjadi pendukung penguatan keagamaan sejak dini dimana hal tersebut sebagai implementasi dari Ideologi Pancasila yang kerap disosialisasikan wakil rakyat provinsi kepada konstituennya.

Menanggapi keluhan warga, Sekretaris Komisi III DPRD Kalsel, Gusti Abidinsyah menyarankan warga agar pengelolaan TPA diserahkan ke desa sehingga bisa dibantu maksimal melalui dana desa.

Suasana Sosialisasi Wasbang oleh Sekretaris Komisi III DPRD Kalsel, Gusti Abidinsyah

“Jadi tadi ada disampaikan oleh ketua RT mengenai masalah TPA selama ini dikelola dua kabupaten, yaitu Desa Halayung Kabupaten Batola dan Desa Lok Baintan Dalam Kabupaten Banjar. Sekarang mereka mencoba menggeser ke Lok Baintan Dalam. Cuma persoalannya ini adalah milik warga. Saya tadi menyarankan dikelola oleh desa dan dialihkan menjadi aset desa. Jadi desa bisa membantu pembangunan dan guru2nya,” tambahnya.

Tak hanya terkait pengelolaan TPA, dalam sosialisasi ini, Politisi Demokrat ini juga membentengi masyarakat agar tidak terpengaruh isu-isu menyesatkan menjelang pelaksanaan pemilu 2024. Salah satu yang dihadirkan sebagai narasumber yakni Pakar Politik, Sosial dan Budaya dari FISIP ULM, Taufik Arbain. (NRH/RDM/RH)

Adanya Ancaman Hidrometeorologi, Gubernur Kalsel Minta Pencegahan Bencana Dilakukan Sedini Mungkin

BANJARBARU – Puncak musim hujan di Kalimantan Selatan (Kalsel) diprediksi akan terjadi pada awal Desember 2022 hingga pertengahan Januari 2023. Pemprov Kalsel mulai bersiaga menghadapi kemungkinan bencana Hidrometeorologi yang terjadi di masa itu.

Bencana hidrometeorologi adalah hujan lebat yang berdampak banjir, tanah longsor, air rob dan angin kencang berakibat pohon tumbang.

Dalam rakor antisipasi dan kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi pada musim hujan dan penanggulangan bencana di gedung KH Idham Chalid Setda Kalsel, Banjarbaru, Selasa (1/11), Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor melalui Sekda Kalsel, Roy Rizali Anwar meminta para pemangku kepentingan agar saling bekerjasama dan berkordinasi dalam menghadapi bencana.

Foto bersama usai penyerahan buffer stock logistik secara simbolis kepada BPBD Kabupaten Kota

“Lakukan langkah mitigasi dan langkah antisipasi agar potensi bencana dapat dicegah sedini mungkin,” ucapnya.

Pemerintah kabupaten/kota diminta Gubernur untuk memberikan informasi penting agar bencana hidrometeorologi ini dapat segera diantisipasi. Sementara Pemprov Kalsel dituntutnya agar lebih solid dalam melakukan pemetaan terhadap daerah rawan bencana.

“Kita sudah tahu daerah mana saja yang rawan banjir, pastikan sarana dan prasarana dari pemberitahuan atau peringatan dini sampai sarana dan prasarana untuk mengurangi dampak banjir termasuk evakuasi sudah tersedia di masing-masing daerah yang rawan bencana,” pintanya.

Di tempat sama Kepala BPBD Kalsel Suria Fadliansyah mengatakan telah melakukan segala upaya terkait kesiapsiagaan bencana. Mulai dari sosialisasi hingga pelatihan kepada masyarakat dan relawan.

“Sosialisasi sudah jalan, sudah persiapan latihan baik relawan dan BPBD dari kabupaten kota kita ajak bersama beberapa kali dalam kegiatan untuk persiapan dalam menghadapi bencana banjir, angin puting beliung dan tanah longsor,” terangnya.

Suria mengaku, pihaknya juga terus menyiapkan buffer stock logistik untuk pertolongan pertama ketika bencana terjadi.

“Hari ini kami juga menyerahkan buffer stock ke kabupaten kota untuk ketahanan kita, kalau terjadi bencana ini yang utama kita serahkan,” tutupnya. (SYA/RDM/RH)

Pasar Murah TPID Kalsel Ramai Pembeli

BANJARMASIN – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus menerus melakukan pasar murah, untuk kestabilan harga dan ketersediaan bahan pokok.

Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan, Birhasani, kepada Abdi Persada FM, pada Selasa (1/11) menjelaskan, kegiatan pasar murah di kota Banjarmasin merupakan ketiga kalinya, dan akan dilanjutkan bulan depan, karena digelar secara bergantian di masing-masing tiga belas kabupaten dan kota, sebagai langkah jangka pendek paling tepat dengan cara menjaga stabilitas dan kelancaran bahan pokok.

Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan, Birhasani

“Pasmur digelar kerjasama TPID Kalsel, Pemda Kabupaten kota dan pelaku usaha,” jelasnya

Birhasani menyampaikan, untuk kegiatan pasar murah ini, beberapa bahan pokok seperti gula, telur ayam ras dan beras, ternyata menjadi primadona yang dibeli warga, baik di kota Banjarmasin maupun kabupaten lainnya. Ia sangat mengapresiasi pasar murah diikuti beberapa SKPD dilingkup Pemprov Kalsel seperti Dinas Perdagangan, Dinas Peternakan Pekerbunan, Dinas Tanaman Pangan Holtikultura, Dinas Kelautan dan Perikanan, kemudian Bulog, dan para pelaku usaha.

“Disdag kalsel sendiri menjual gula pasir, minyak goreng, tepung terigu, dan teh,” ungkapnya

Sementara itu, salah satu pembeli di Pasar Murah Banjarmasin, Nurliani mengatakan, pihaknya terbantu dengan kegiatan ini, karena hampir semua bahan pokok yang dijual harganya jauh lebih murah, daripada dibandingkan di pasar sekitar. Ia berharap setiap bulan akan selalu dilaksanakan, mengingat naiknya harga bahan bakar minyak.

Salah satu pembeli di Pasar Murah Banjarmasin, Nurliani

“Saya beli telur satu raknya Rp45 ribu kalau dipasaran Rp55 ribu, kemudian beras unus mayang perliternya cuma Rp10 ribu, dipasar mencapai Rp15 ribu, sedangkan gula pasir perkilo Rp12 ribu dan untuk minyak goreng tergantung merek dari kisaran Rp12 ribu hingga Rp13 ribu rupiah,” tutupnya panjang lebar.

Untuk diketahui, pasar murah yang digelar Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kalimantan Selatan, terbukti meningkatkan antusias daya beli warga sekitar, mereka tidak hanya membeli bahan pokok seperti telur ayam ras, gula, minyak goreng, beras, juga sayur-sayuran, bawang merah, bawang putih, ikan, ayam serta kopi kemasan, berlokasi di halaman kantor Kecamatan Banjarmasin Barat Jalan Ir. P.M. Noor Kelurahan Pelambuan, dimulai sejak pagi 08.00 – 13.00 WITA. (NHF/RDM/RH)

Mahasiswa Perikanan ULM Dilibatkan Pada Penjualan Ikan Segar Bersubsidi

BANJARMASIN – Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Selatan melibatkan mahasiswa dalam penjualan ikan segar bersubsidi, pada Gerakan Pengendalian Laju Inflasi Daerah. Seperti pada Pelaksanaan Pasar Murah di Kota Banjarbaru serta di Kota Banjarmasin.

Kepala Bidang Budidaya Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Selatan Wahdah mengatakan, pada pelaksanaan Pasar Murah yang digelar dalam rangka Gerakan Pengendalian Laju Inflasi Daerah, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Selatan melibatkan mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Lambung Mangkurat.

Kepala Bidang Budidaya Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Selatan Wahdah

“Pada Pasar Murah di Kota Banjarbaru serta Kota Banjarmasin, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Selatan turutserta melibatkan para mahasiswa perikanan ULM,” ungkap Wahdah, kepada Abdi Persada FM, di Banjarmasin, Selasa (1/11).

Menurut Wahdah, dengan melibatkan mahasiswa pada kegiatan pasar murah ini, agar mereka melihat langsung dari upaya pemerintah khususnya Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Selatan, untuk membantu dalam penurunan inflasi yang terjadi saat ini, pada sektor bahan pangan.

“Dengan melibatkan mahasiswa ini, agar mereka mengetahui upaya pemerintah dalam penurunan laju inflasi saat ini,” ujarnya.

Pada Pasar Murah Gerakan Pengendalian Laju Inflasi Daerah, pihaknya memberikan subsidi untuk harga ikan, sehingga benar benar dapat membantu masyarakat.

Sementara itu, Mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Lambung Mangkurat memberikan apresiasi atas pelaksanaan Pasar Murah, untuk masyarakat menengah kebawah.

Seperti yang disampaikan M Supian, salah satu mahasiswa Fakultas Perikanan ULM, bahwa pihaknya memberikan apresiasi kepada pemerintah yang telah menyelenggarakan kegiatan Pasar Murah ini.

M Supian Mahasiswa Fakultas Perikanan ULM

“Kegiatan Pasar Murah ini sangat membantu masyarakat menengah kebawah, karena harga bahan pokok yang dijual mendapatkan subsidi dari pemerintah,” ungkapnya.

Serta, lanjut Supian, kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Selatan, yang telah memberikan harga subsidi untuk ikan segar, sehingga membantu masyarakat menengah kebawah. Dalam membeli bahan pangan tersebut.

Supian berharap, agar kegiatan Pasar Murah dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan, oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. (SRI/RDM/RH)

Media Gathering di Lombok, Bank Kalsel Ajak Wartawan Jelajahi Pariwisata NTB

BANJARMASIN – Selama 4 hari 3 malam, Bank Kalsel memboyong puluhan wartawan dari berbagai media di Kalimantan Selatan, ke pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Para jurnalis ini diajak berkeliling ke sejumlah lokasi wisata andalan provinsi ini, sejak 27 – 30 Oktober 2022. Mulai dari desa wisata yang menampilkan warisan budaya susu Sasak, keindahan Gili Trawangan yang dikelilingi gunung Rinjani dan gunung Agung, Bali, hingga kemegahan sirkuit Mandalika dengan pemandangan eksotis disekitarnya.

Tak cukup hanya dengan membawa ke lokasi wisata, para wartawan ini juga diajak “berguru” langsung dengan pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat, terkait keberhasilan membangkitkan sektor pariwisata, terutama pasca pandemi COVID-19. Yakni dengan menggelar sarasehan, bertajuk Pengembangan Sektor Pariwisata Sebagai Sumber Pertumbuhan Perekonomian Terbarukan dan Peran BPD Didalamnya. Sarasehan ini mengundang Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Yusron Hadi, untuk memaparkan langkah dan strategi apa saja yang sudah dilakukan Pemprov NTB, untuk memajukan sektor pariwisatanya. Turut menjadi narasumber pada sarasehan di kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTB ini, Kepala Bappeda Provinsi Kalsel, Ariadi Noor, Kepala OJK Regional IX Kalimantan, Riza Aulia Ibrahim, dan tentu saja Direktur Utama Bank Kalsel, Hanawijaya.

Usai sarasehan, kepada wartawan, Dirut Bank Kalsel, Hanawijaya kembali menegaskan komitmen Bank Kalsel, untuk memajukan sektor pariwisata Banua. Termasuk untuk pembiayaan pembangunan infrastruktur pendukung di lokasi wisata

“Masalah infrastruktur belum tersiapkan, Bank Kalsel siap meminjamkan pembiayaan ke Pemprov Kalsel dengan multi years,” katanya

Gayung bersambut, pemerintah provinsi pun akan membuka pintu selebar – lebarnya kepada investor yang akan menanamkan modalnya, untuk kemajuan sektor pariwisata Kalsel.

“Kita gelar karpet merah untuk investor, agar sektor pariwisata Kalimantan Selatan ini bisa berkembang, agar bisa menggantikan sumber daya alam tak terbarukan, yang selama ini menjadi pemasukan utama Kalsel,” ujar Kepala Bappeda Kalsel, Ariadi Noor.

Langkah Bank Kalsel untuk membantu sektor pariwisata ini, didukung pula oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Yusron Hadi. Ia mengatakan, bahwa kemajuan sektor pariwisata harus didukung banyak pihak, termasuk dari unsur perbankan serta industri pariwisata itu sendiri.

“Kurangnya anggaran pemerintah daerah, dapat diakali dengan meminta bantuan kepada pemerintah pusat, dan juga melibatkan unsur perbankan serta industri pariwisata. Sebab, jika sektor pariwisata itu berkembang nantinya, maka yang akan merasakan dampaknya tentu pelaku industri itu sendiri,” jelasnya.

Selain itu, menurut Yusron, kenyamanan dan kebersihan lokasi wisata juga menjadi unsur penting dalam pengembangan sektor pariwisata ini. Oleh karena itu, sinergitas dari masyarakat juga diperlukan, untuk sama-sama mewujudkan industri pariwisata yang berkelanjutan. (RIW/RDM/RH)

DPRD Kalsel Terus Kuatkan Nilai Kebangsaan dan Karakter Bangsa Kepada Generasi Muda

BATOLA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) terus berupaya menguatkan nilai-nilai kebangsaan dan karakter bangsa kepada generasi muda.

Hal itu sebagaimana yang dilakukan Ketua Komisi I DPRD Kalsel, Rachmah Norlias dengan melaksanakan Sosialisasi Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan di hadapan puluhan mahasiswa Fakultas Ekonomi Uniska di aula kampus baru Fakultas Ekonomi Uniska di kawasan Handil Bakti, Senin (31/10).

Suasana Soswasbang Ketua Komisi I DPRD Kalsel Rachmah Norlias

“Alhamdulillah mahasiswa cukup antusias dengan kegiatan ini. Kami harapkan ke depannya kegiatan ini terus berlanjut menyasar mahasiswa dan mahasiswi yang lain,” katanya.

Melalui kegiatan ini, Rachmah juga berharap para mahasiswa dapat menjadi agen-agen pembaharuan sehingga ketika selesai menuntut ilmu di perguruan tinggi, mereka dapat kembali ke daerah masing-masing sebagai bentuk pengabdian membangun Banua.

Sementara itu, Dekan Fakultas Ekonomi Uniska, Faridah Yulianti menyambut baik kegiatan sosialisasi Wawasan Kebangsaan tersebut karena dinilai sangat bermanfaat dalam memperkuat pemahaman mahasiswa terhadap empat pilar dan karakter bangsa.

“Kami merasa senang sekali adanya kerjasama dengan Anggota Dewan yang sangat banyak manfaatnya. Apalagi sosialisasi wawasan kebangsaan ini baru pertama kali dilaksanakan kepada mahasiswa kami,” tambahnya.

Faridah berharap agar mahasiswa dapat mengamalkan dan menjalankan nilai-nilai kebangsaan itu, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun di tempat mereka menimba ilmu.

Kegiatan sosialisasi Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan ini menghadirkan narasumber yaitu Trainer Pemantapan Wawasan Kebangsaan, Nurul Listyani. (NRH/RDM/RH)

Tempuh Jarak Lebih 500 KM, Turdes Gubernur Kalsel Akan Tercatat MURI

BANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) akan kembali melakukan kegiatan Kepala Daerah Turun ke Desa (Turdes) mulai 3-6 November ini. Dengan total jarak lebih dari 500 Km, Turdes kali ini akan tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Turdes akan dimulai dari Halaman Kantor Gubernur Kalimantan Selatan, Banjarbaru, pada Kamis (3/11), dan finish di Kiram Park, Kabupaten Banjar, Senin (7/11).

Usai memimpin rapat kesiapan Turdes, di Aula Bappeda Kalsel, Senin (31/10), Kepala Bappeda Kalsel, Ariadi Noor mengungkapkan, rute perjalanan akan menyinggahi beberapa Kabupaten. Diantaranya Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru, HSS, Tabalong, dan HSU.

Kepala Bappeda Kalsel, Ariadi Noor

“Dengan menempuh jarak lebih dari 500 Kilometer, Turdes ini menjadi spesial karna akan masuk dalam Rekor MURI,” ungkapnya.

Kegiatan Turdes diakui Ariadi, tidak hanya sekedar kunjungan Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, ke masyarakat. Melainkan juga untuk memberikan bantuan langsung berupa sembako, bibit tanaman, serta kebutuhan sosial lainnya.

“Jadi nanti juga akan ada bantuan kebutuhan pendidikan untuk pelajar SMA, lalu ada penanaman pohon, pembagian bibit tanaman, kebutuhan olahraga, dan nanti juga ada pasar rakyat,” bebernya.

Ariadi berharap seluruh perangkat daerah yang terlibat, mampu mensukseskan kegiatan ini.

“Karena ini spesial jadi kita berharap seluruh perangkat daerah dapat memberikan support yang maksimal untuk kegiatan ini,” harapnya. (SYA/RDM/RH)

Dispersip Kalsel Komitmen Kembangkan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial

BANJARMASIN – Dalam rangka transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalimantan Selatan (Kalsel) melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) di aula Dispersip Kalsel, Senin (31/10).

Kegiatan yang mengangkat tema “Menggali Peluang Usaha Diversifikasi Produk Olahan Berbahan Ubi Jalar Ungu” diikuti 50 peserta dari perwakilan PKK Provinsi Kalsel, Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar dan mahasiswa dari sejumlah universitas.

Suasana Bimtek Yang Diselenggarakan Dispersip Kalsel

Kepala Dispersip Kalsel, Nurliani Dardie diwakili Kepala Bidang Pelayanan dan Pembinaan Perpustakaan, Wildan Akhyar mengatakan, bimtek ini sebagai bukti nyata komitmen Dispersip Kalsel dalam konteks transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.

“Saat ini perpustakaan tidak hanya sebagai wadah untuk mencerdaskan, tetapi juga sebagai wadah menyejahterakan masyarakat, dan Bimtek adalah bukti kami mewujudkan perpustakaan berbasis inklusi sosial tersebut,” katanya.

Melalui kegiatan ini, lanjut Wildan, pihaknya menginginkan masyarakat mampu memaksimalkan potensi-potensi lokal yang ada disekitarnya guna meningkatkan kesejahteraan mereka.

“Diharapkan para peserta bisa belajar mengolah ubi jalar ungu ini menjadi sebuah produk yang akhirnya bisa dijual dan akan meningkatkan kesejahteraan mereka,” harapnya.

Sementara itu, Periset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Susi Lesmayati mengapresiasi kegiatan Bimtek yang diinisiasi oleh Dispersip Kalsel untuk membantu menyejahterakan masyarakat dengan memanfaatkan potensi dari ubi jalar ungu.

Menurut Susi, potensi ubi jalar di Kalsel cukup banyak, sehingga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk diolah menjadi berbagai macam produk pangan.

“Banyak yang bisa kita kembangkan dari ubi jalar, salah satunya ubi ungu yang memiliki kandungan antioksidan yang cukup tinggi dan bermanfaat menjaga kesehatan tubuh,” jelasnya.

Susi menambahkan, pengembangan ubi jalar sendiri bisa dilakukan dengan berbagai cara yakni pemanfaatan ubi jalar segar dengan olahan rumah tangga seperti ubi rebus atau goreng.

Kemudian pengembangan ubi jalar siap santap, pengembangan ubi jalar siap masak dalam bentuk instan atau quick cooking product seperti flake, mi, dan lainnya, serta terakhir pengembangan ubi jalar setengah jadi seperti gula fruktosa, aneka tepung atau pati.

“Tentunya pengembangan ubi jalar tidak lepas dari kreativitas dan inovasi masing-masing individu agar menjadi produk olahan yang menarik,” tambahnya.

Selain mengurangi ketergantungan pada salah satu jenis bahan pangan pokok, tambah Susi, pengembangan program produk olahan ubi jalar ini juga akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja, serta meningkatkan ketahanan pangan di Kalsel. (NRH/RDM/RH)

Pencak Silat Kalsel Berhasil Loloskan 9 Kelas ke Popnas 2023 Bangka Belitung

BANJARMASIN – Ajang Pra Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) Zona III di Kalsel, telah menorehkan prestasi bagi kontingen Provinsi Kalimantan Selatan. Yang telah berhasil meloloskan banyak atletnya ke Popnas 2023 di Bangka Belitung dan Palembang.

Salah satunya cabang olahraga (Cabor) Pencak Silat yang saat ini, berhasil meloloskan 9 kelas pada ajang tersebut.

Seperti yang disampaikan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Selatan Hermansyah, kepada sejumlah wartawan, Senin (31/10).

Kadispora Kalsel Hermansyah mengalungkan medali emas pada cabor tinju

“Untuk cabang olahraga pencak silat kontingen Provinsi Kalimantan Selatan, pada ajang Pra Popnas Zona III ini, telah berhasil meloloskan 9 kelas, untuk dapat mengikuti Popnas Tahun 2023 di Bangka Belitung,” tuturnya.

Menurut Hermansyah, pihaknya memberikan apresiasi, kepada cabang olahraga pencak silat yang telah meloloskan banyak atlet ke Popnas tersebut.

“Kami berharap cabang olahraga pencak silat dapat meloloskan sebanyak banyaknya atlet mereka ke ajang Popnas Tahun 2023 di Bangka Belitung dan Palembang mendatang,” ucapnya.

Selain pencak silat, cabang olahraga sepak bola juga memastikan lolos pada Popnas 2023.

“Melihat hasil yang diperoleh pada ajang Pra Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) Zona III ini, sudah dapat dipastikan cabang olahraga sepakbola Provinsi Kalimantan Selatan lolos pada Popnas Tahun 2023 di Bangka Belitung dan Palembang mendatang,” ungkapnya.

Menurut Hermansyah, hasil yang telah diperoleh dari Kontingen Provinsi Kalimantan Selatan ini, membanggakan Banua.

“Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan tentunya, memberikan apresiasi, atas prestasi tersebut,” ucap Hermansyah.

Sementara itu, pada cabang olahraga tinju telah menyelesaikan babak final sebanyak 16 partai, dengan keberhasilan kontingen Kalsel mendominasi perolehan medali, dengan 6 medali emas, 2 perak, serta 1 perunggu. (SRI/RDM/RH)

DPRD Banjarmasin Tinjau Proyek Siring dan Normalisasi Sungai

BANJARMASIN – Rombongan Komisi III DPRD Kota Banjarmasin meninjau ke lokasi pembangunan Siring Jalan RK Ilir dan Normalisasi Sungai Jalan Jafri Zam-zam, Senin (31/10).

Ketua Komisi III DPRD Banjarmasin, Hilyah Aulia, kepada wartawan menjelaskan, pihaknya melaksanakan kunjungan kerja ke lapangan ini, untuk melihat perkembangan pekerjaan Siring dan pemeliharaan Normalisasi Sungai di dua lokasi tersebut.

Ketua Komisi III DPRD Banjarmasin, Hilyah Aulia

“Kami minta proyek Siring dapat selesai tepat waktu, begitupun normalisasi sungai,” ucapnya.

Disampaikan Hilyah, pihaknya juga ingin memastikan setiap proyek pembangunan dilaksanakan sesuai aturan dan rencana kerja yang telah diprogramkan. Mengingat sungai jalan Jafri Zamzam dinilai sering menjadi langganan banjir.

“Kami sangat mendukung dilakukan kedua proyek itu,” ungkap Hilyah

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Kota Banjarmasin Suri Sudarmadiyah mengatakan, pekerjaan proyek Siring di Jalan RK Ilir masih berjalan, hal yang sama pemeliharaan normalisasi sungai sebagai kegiatan rutin tahunan, apalagi di musim penghujan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Kota Banjarmasin, Suri Sudarmadiyah

“Pekerjaan ini diupayakan segera rampung,” katanya.

Suri menambahkan, untuk pekerjaan normalisasi sungai dengan cara mengeruk lumpur sepanjang sekitar 8 ribu meter kubik sudah mencapai hampir 80 persen, untuk mengantisipasi sejak dini permasalahan banjir.

“Penataan sungai dimaksudkan untuk mengembalikan fungsi sungai,” tutup Suri.

Untuk diketahui, kunjungan kerja ke lapangan ini dipimpin Ketua Komisi III DPRD Banjarmasin Hilyah Aulia, didampingi Wakilnya Afrizaldi Sekretaris Taufik Husin bersama anggota Aliansyah, Darma Sri Handayani, Hendra, Muhammad Isnaini dan Muhammad Syafrullah, bersama Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Kota Banjarmasin Suri Sudarmadiyah. (NHF/RDM/RH)

Exit mobile version