BANJARMASIN – Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Supian HK memberikan apresiasi atas terselenggaranya Pasar Wadai Ramadhan 1445 Hijriah yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel.
Hal itu disampaikannya ketika menghadiri acara pembukaan Pasar Wadai Ramadhan 1445 H di halaman gedung Sultan Suriansyah Kalsel, Rabu (12/3).
Supian HK menilai gelaran Pasar Wadai Ramadhan ini baik dilaksanakan sebagai salah satu tempat bagi masyarakat memenuhi aneka kue basah khas Banjar yang saat ini mulai sulit didapatkan di luar bulan Ramadhan.
”Selain itu, kegiatan ini dapat meningkatkan perputaran ekonomi, khususnya untuk para pelaku usaha UMKM dan masyarakat Kalsel pada umumnya,” harapnya.
Untuk diketahui, Pasar Wadai Ramadhan 1445 H secara resmi dibuka oleh Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, dan dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK Kalsel, Raudatul Jannah, sejumlah pejabat lingkup SKPD Kalsel dan jajaran Forkopimda. Terhitung sebanyak 143 stand UMKM turut serta meramaikan Pasar Wadai Ramadhan kali ini.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPRD Kalsel, Supian HK tampak antusias memborong “wadai” (kue) khas Banjar, seperti Bingka, Hamparan Tatak hingga Kue Lam serta membeli kain sasirangan, hasil kreasi pelaku UMKM Kalsel. (ADV-NRH/RDM/RH)
BANJARBARU – Angka Inflasi di Kalimantan Selatan pekan kedua di bulan maret 2024 atau awal Ramadhan 1445 H, masih terus terkendali lebih rendah dibandingkan inflasi nasional sebesar 5,28 persen.
Hal ini disampaikan,Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Kalsel Muhammad Amin, usai mengikuti Rapat Koordinasi Inflasi Daerah Mingguan bersama Kemendagri secara virtual, Rabu (13/3).
Amin menyampaikan, sebagaimana arahan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, pihaknya terus menekankan upaya pengendalian inflasi di Kalsel. Hal ini dilakukan untuk menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat.
“Seperti pasar murah, ini sudah berjalan di Kabupaten/kota di Kalsel,” ungkap Amin.
Selain itu, Pemerintah Provinai Kalsel juga terus mendorong upaya peningkatan produksi dan diversifikasi pangan. Hal ini diharapkan dapat membantu menjaga stabilitas harga bahan makanan di Kalsel.
“Terkait penanaman cabai kita sudah lalukan itu,” lanjut Amin.
Tahun 2024 ini, Pemprov Kalsel menargetkan inflasi dapat terjaga di angka 2 plus minus 3 persen pada akhir tahun nanti. Dan tercatat pada Januari 2024, inflasi di Kalimantan Selatan 0,55 persen. (MRF/RDM/RH)
BANJARMASIN – Demi menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pendidikan yang berkualitas dan konsisten, Bank Kalsel melalui program bantuan dana pendidikan bagi siswa dan siswi Sekolah Al Firdaus Banjarmasin di bawah Yayasan Bina Insan Madani, untuk kalangan masyarakat pra Sejahtera.
Bantuan dana pendidikan itu diserahkan dalam bentuk tabungan, dengan total sebesar 50 juta rupiah untuk 50 siswa/i dengan masing-masing nominal 1 juta rupiah. Penyerahan dilakukan secara simbolis Wakil Kepala Divisi Usaha Syariah, Iwan kepada Ketua Yayasan Bina Insan Madani, Rafii Baderi, belum lama tadi. Turut menyaksikan Jajaran Yayasan Bina Insan Madani, Kepala Bank Kalsel Cabang Syariah Banjarmasin dan Jajaran Staf dari Divisi Usaha Syariah Bank Kalsel.
Di sela kegiatan, Ketua Yayasan Bina Insan Madani, Rafii Baderi mengucapkan terima kasih, atas bantuan dana pendidikan dari Bank Kalsel bagi para siswa dan siswi dari kalangan masyarakat pra sejahtera yang bersekolah di Sekolah Al Firdaus Banjarmasin.
“Bantuan yang diberikan hari ini merupakan sinergi yang terus terjalin dengan baik, dari yayasan berdiri sejak awal hingga sekarang. Diharapkan nantinya bisa meringankan kesulitan dalam membayar biaya pendidikan. berdampak untuk menciptakan generasi unggul melalui pendidikan yang layak dan berkualitas bagi generasi penerus bangsa,” ujar Rafii.
Sementara itu, Wakil Kepala Divisi Usaha Syariah, Iwan menyampaikan, bahwa kegiatan hari ini bukan hanya dari sisi sosial tetapi juga dari kolaborasi antara Bank Kalsel Syariah dengan Yayasan Bina Insan Madani, yang sudah terjalin dengan baik mulai awal yayasan tersebut berdiri hingga sekarang.
“Berharap dengan kolaborasi hingga saat ini, dapat terus dilanjutkan kedepannya, Supaya kita bisa terus bersama-sama mendorong kualitas pendidikan yang semakin maju di Yayasan Bina Insan Madani sekaligus menciptakan SDM yang berkualitas yang ada di Banua,” ungkap Iwan.
Sebagai Informasi, Yayasan Bina Insan Madani merupakan nasabah dari Bank Kalsel sejak pertama berdiri, fasilitas layanan Bank Kalsel yang digunakan dari rekening Giro Yayasan, yaitu pembayaran payroll gaji guru dan karyawan SD IT Al Firdaus, PPOB (SPP SD IT AL Firdaus), penggunaan Kartu Santri hingga pembiayaan produktif pembangunan gedung sekolah dan pembiayaan multi guna syariah untuk para dewan guru dan karyawan. (ADV-RIW/RDM/RH)
BANJARMASIN – Bulan penuh berkah kembali tiba, yang menandakan kembali beroperasinya sejumlah pasar wadai di Kalimantan Selatan. Termasuk Pasar Wadai Ramadhan pemerintah provinsi, yang digelar di halaman gedung Sultan Suriansyah Banjarmasin, selama kurang lebih satu bulan. Pasar wadai ini resmi dibuka Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor didampingi Ketua TP PKK Provinsi, Raudatul Jannah pada Selasa.(12/3) sore.
Tercatat ada 150 stand yang disediakan pemerintah provinsi secara gratis, bagi para pedagang dan pelaku UMKM. Mulai dari pedagang kue khas Banjar, makanan Banjar, hingga makanan dan minuman populer saat ini.
“Kita ingin memajukan perekonomian Banua, khususnya di kota Banjarmasin,” jelas Paman Birin (sapaan khas Gubernur) saat ditanyai wartawan.
Paman Birin juga mengatakan, bahwa lokasi pasar wadai tahun ini di halaman gedung Sultan Suriansyah, sangat strategis dan mudah diakses masyarakat.
“Lokasi sebelumnya saat ini sedang ada proyek pembangunan Tugu 0 Kilometer, jadi tahun ini kita alihkan ke sini,” papar Paman Birin saat ditanya terkait lokasi pasar wadai yang berubah dibandcing tahun – tahun sebelumnya.
Lebih lanjut Gubernur juga mengingatkan para pedagang, untuk menjaga kualitas dan rasa produk yang mereka jual. Selain juga untuk menjaga kebersihan, saat proses pengolahan maupun penyajian.
“Paling penting selalu gunakan bahan berkualitas, dan tidak memakai pewarna buatan,” tegas Paman Birin.
Pembukaan Pasar Wadai Ramadhan Pemprov Kalsel, ditandai dengan prosesi menghamburkan kembang dan koin kepada para pengunjung. Kemudian dilanjutkan dengan peninjauan ke sejumlah stand, oleh Gubernur dan rombongan. Selain membeli beberapa jenis kue dan makanan untuk berbuka, Gubernur dan Ketua TP PKK Provinsi Kalsel, juga memborong sejumlah stand untuk kemudian dibagikan kepada para pengunjung pasar wadai. (RIW/RDM/RH)
BANJARBARU – Kepolisian Resort (Polres) Banjarbaru, mengimbau masyarakat menjaga keamanan dan ketertiban agar tercipta ketenangan dan kedamaian selama Ramadhan 1445 Hijriah/2024 M.
“Kami mengimbau masyarakat untuk bersama-sama menjaga kamtibmas di lingkungan masing-masing agar terwujud ketenangan dan kedamaian selama bulan Ramadhan,” ujar Kapolres Banjarbaru, AKBP Dody Harza Kusumah, Senin (11/3).
Menurut Kapolres, pihaknya melarang dilakukan konvoi atau arak-arakan kendaraan saat menjelang sahur, kebut-kebutan, balapan liar, dan berkendara dengan memakai knalpot yang tidak sesuai standar.
Ia mengingatkan, masyarakat untuk tidak bermain petasan atau bahan peledak lainnya yang dapat mengganggu ketertiban umum dan membahayakan diri sendiri maupun orang lain di sekitarnya.
“Larangan konvoi, kebut-kebutan dan balapan liar guna mencegah terjadi lakalantas dan gangguan di jalan raya, serta imbauan bahan peledak untuk ketenangan dan kenyamanan selama bulan Ramadhan,” ucapnya.
Kapolres Bnajarbaru ini juga mengimbau agar menghindari pertemuan, nongkrong, atau berkumpul yang bisa berujung terjadinya tawuran atau perkelahian khususnya bagi para remaja untuk mencegah konflik di masyarakat.
Bukan hanya itu, iamengimbau penting meningkatkan iman dan taqwa serta menghindari kegiatan yang tidak bermanfaat dan mengurangi nilai puasa sebagai bentuk pengingat guna memperkokoh spiritualitas dan kesalehan selama Bulan Ramadhan.
“Masyarakat juga diimbau menjaga toleransi dan menghargai antarumat beragama juga saling memelihara keharmonisan umat beragama yang menjadi kunci menciptakan situasi kamtibmas kondusif di bulan suci Ramadhan,” ujarnya lagi.
Terakhir, pihaknya meminta masyarakat selalu waspada terhadap segala jenis kejahatan, memastikan rumah terkunci, dan aman saat ditinggalkan sebagai langkah preventif untuk mengurangi potensi tindak kriminal selama Ramadhan.
Tak lupa, diakhir ia juga mengucapkan Selamat menunaikan ibadah puasa bagi umat muslimin yang saat ini menunaikan ibadah puasanya. (RDM/RH)
BANJARMASIN – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi Kalimantan Selatan melaksanakan Rapat Kerja (Raker) Kelompok Kerja (Pokja) Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) dengan tema Focus Group Discussion (FGD) IDI Tahun 2023 di Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan, bertempat di Salah Satu Hotel Berbintang di Banjarmasin, Kamis (7/3).
Suasana Raker Pokja, FGD ID Kalsel Tahun 2023
Raker ini merupakan sebagai tindak lanjut untuk mempercepat rilis IDI pada Tahun Anggaran 2024 dengan tahapan pengukuran IDI yang meliputi Aspek Kebebasan, Aspek Kesetaraan dan Aspek Kapasitas Lembaga Demokrasi.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Roy Rizali Anwar, yang diwakili Kepala Bakesbangpol Provinsi Kalsel, Heriansyah dalam sambutannya sekaligus membuka acara tersebut menyebutkan Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Kalsel pada tahun 2022 mencapai nilai 80,86 dalam skala indeks 0 – 100.
Sambutan Sekda Prov. Kalsel yang diwakili Kepala Bakesbangpol Prov. Kalsel, Heriansyah
“Capaian ini menempatkan Kalsel berada di peringkat ke-10 secara nasional, dengan tingkat demokrasi pada kategori tinggi,” sebutnya.
Ia menyatakan FGD yang dilaksanakan atas kerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) ini patut untuk disyukuri sebagai ruang untuk peningkatan dan perbaikan lebih lanjut.
“Adapun terkait perolehan capaian IDI ini dilakukan dengan beberapa aspek yakni ada tujuh indikator serta aspek kapasitas lembaga demokrasi dengan delapan indikator, ini dilakukan untuk mengeksplorasi secara mendalam berbagai aspek dan indikator tersebut,” ungkapnya.
Menurutnya melalui FGD IDI ini akan didapatkan gambaran yang akurat terkait pelaksanaan demokrasi di Kalsel dan upaya-upaya yang dilakukan dalam memperkuat proses demokratisasi di daerah.
“Kita perlu memahami secara mendalam poin-poin penting terkait metode pengukuran IDI, ketersediaan data-data dan informasi yang valid, serta hal-hal lain yang diperlukan untuk mengukur aspek-aspek IDI beserta indikatornya,” ucapnya.
Pelaksanaan FGD Tahun 2023 ini melibatkan para narasumber dan peserta yang memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidangnya masing-masing, sehingga dapat memperoleh gambaran yang lebih komprehensif mengenai kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan dalam pelaksanaan demokrasi di Kalsel.
“Kesempatan ini pula, kita akan membahas secara kritis mengenai ketersediaan data-data dan informasi yang valid, serta metode pengumpulan data yang digunakan dalam proses pengukuran IDI, masukan dan saran dari peserta FGD akan sangat membantu kita dalam memahami konteks dan realita yang sesungguhnya terjadi di lapangan,” tutupnya.
Untuk diketahui FGD IDI Kalsel Tahun 2023 tersebut diikuti sekitar 50 orang peserta atau undangan terdiri dari Tim Kelompok kerja pengembangan dan pemanfaatan IDI di daerah Prov. Kalsel seperti Diskominfo dan LHK, Bappeda, BPKAD, Biro Hukum, Biro Humas Polda, Unsur Korem 101/Ant, Ombudsman, PWI, KPU, Bawaslu, Redaksi harian Banjarmasin Post dan Radar Banjar, FKUB, PGI, PHDI, LK3 Banjarmasin, Kelompok dan LSM, BEM ULM Banjarmasin dan perwakilan sejumlah Partai Politik serta turut hadir sebagai Moderator dari BPS Prov. Kalsel, Ahmadi Murjani dengan Narasumber Kepala BPS Prov. Kalsel, Martin Wibisono dan Akademisi ULM, Saprudin. (Bakesbangpol-BDR/RDM/RH)
TANAH LAUT – Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor bersama Kementerian Pertanian RI melalui Direktorat Jenderal Perkebunan bergerak cepat menindaklanjuti arahan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, untuk menjaga stabilitas ketahanan pangan, dengan menggelorakan integrasi tanaman pangan dengan tanaman perkebunan, khususnya kelapa sawit. Yakni melalui Program Kelapa Sawit Tumpang Sari dengan Tanaman Pangan (KESATRIA) Padi Gogo, yang tanam perdananya dilaksanakan di Kabupaten Tanah Laut, pada Jumat (8/3).
Kick Off penanaman padi gogo di lahan sawit kabupaten Tanah Laut
Paman Birin (sapaan khas Gubernur Kalsel) meminta jajaran Kepala Daerah, SKPD terkait tingkat provinsi hingga Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan, agar berkolaborasi mensukseskan program KESATRIA guna mendorong produksi tanaman pangan, khususnya padi gogo dan jagung, di sela lahan perkebunan kelapa sawit. Meskipun kondisi ketersediaan beras di Kalimantan Selatan dalam keadaan surplus.
Sebagai gerbang logistik Kalimantan, produksi pangan termasuk padi harus terus ditingkatkan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan Kalsel, tapi juga kebutuhan Indonesia.
Paman Birin juga berharap implementasi program KESATRIA di Kalsel, dapat mengikuti kesuksesan program SISKA KU INTIP, yang merupakan inovasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dalam mewujudkan swasembada sapi di Kalimantan Selatan.
Terkait program KESATRIA ini, Kick Off Penanaman Perdana Kelapa Sawit Rakyat integrasi padi gogo ini dilaksanakan pada lahan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) Kelompok Tani Bumi Tani, Desa Tanjung, Kecamatan Bajuin, Tanah Laut.
Turut hadir pada kegiatan ini, Ketua Kelompok Perbenihan Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma, Ditjenbun, Kementan RI, Ratna Rubandia, beserta tim.
Pj. Bupati Tanah Laut, Syamsir Rahman pada kesempatan ini menyampaikan, bahwa pihaknya sangat mendukung sekaligus berterima kasih kepada Menteri Pertanian, Gubernur, Dirjen Perkebunan dan Dirjen Tanaman Pangan, karena telah memilih Kabupaten Tanah Laut sebagai lokasi Kick Off Program KESATRIA.
“Kegiatan ini merupakan yang pertama dilakukan di Kalimantan Selatan maupun Pulau Kalimantan, hal ini merupakan anugerah yang luar biasa terlebih lagi kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat yang penuh dengan berkah,” ucapnya saat memberikan sambutan.
Sementara itu, Kadisbunnak Provinsi Kalsel, drh. Suparmi dalam sambutannya menyampaikan, penanaman padi gogo di lahan perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu strategi pemerintah demi meningkatkan produksi beras, sebagai upaya mencukupi ketersediaan beras bagi masyarakat Indonesia. Yakni dengan mengintegrasikannya pada lahan tanaman belum menghasilkan (TBM) peremajaan sawit rakyat, yang didanai Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS).
“Melalui program PSR ini, pemerintah hadir untuk meningkatkan produksi dan produktivitas kelapa sawit rakyat, baik lewat peremajaan, sarana dan prasarana, penelitian maupun pengembangan sumber daya manusia perkebunan kelapa sawit untuk mewujudkan pembangunan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan di Kalimantan Selatan,” tutupnya.
Perlu diketahui, tumpangsari merupakan sistem budidaya tanaman, dimana lebih dari satu tanaman yang ditanam dalam satu areal penanaman. Program tumpang sari kebun kelapa sawit dengan tanaman pangan yang salah satunya padi gogo yang umumnya ditanam di area kebun sebagai salah satu bentuk efisiensi penggunaan lahan pertanian.
Sementara KESATRIA merupakan hasil kolaborasi antara Direktorat Jenderal Perkebunan dan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yang melibatkan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten serta stakeholder terkait. Diharapkan melalui program ini mampu meningkatkan perekonomian pekebun, peningkatan produksi, memperkuat produksi padi nasional melalui akselerasi kegiatan PSR. (DisbunnakKalsel-RIW/RDM/RH)
BANJARMASIN – Kalangan Legislatif meminta masyarakat, dapat berpartisipasi memelihara Ruang Terbuka Hijau (RTH) sekitar. Hal itu disampaikan, Anggota Komisi III DPRD Banjarmasin, Muhammad Isnaini, kepada wartawan, pada akhir pekan.
Isnaini mengatakan, adanya Ruang Terbuka Hijau (RTH) di kota ini, tentu akan menjadikan lingkungan tertata rapi, bersih dan memberi ruang edukasi serta rekreasi. Ia berharap, masyarakat sekitar dapat memeliharanya, dengan cara menjaga setiap fasilitas yang sudah diberikan oleh Pemerintah Kota Banjarmasin.
Anggota Komisi III DPRD Banjarmasin, Muhammad Isnaini
“Tahun 2024 ini ada tiga RTH yang sudah diresmikan oleh Pemkot,” ucapnya
Ia menyampaikan, kehadiran Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebagai ekosistem tumbuhan, karena pada zaman sekarang tanaman yang hijau sudah banyak tergantikan oleh bangunan-bangunan pemukiman, diantaranya salah satu jenis tanaman yang perlu dilestarikan, pohon Emas Intan. Dimana, merupakan tanaman khas ada di daerah kampung Biuku Kelurahan Sungai Andai.
“Pengenalan tanaman khas sangat penting diketahui oleh regenerasi,” pintanya
Lebih lanjut Isnaini menambahkan, Ruang Terbuka Hijau (RTH) ditengah kota dapat menjadi tempat bermain aktif untuk anak-anak dan bersantai bagi orang dewasa, sekaligus konservasi lingkungan hijau. Dimana, setiap hari sering dikunjungi warga, terlebih di akhir pekan dan hari libur.
“RTH sebagai ruang publik dimanfaatkan oleh masyarakat untuk hanya interaksi,” tutupnya.
Suasana RTH Jalan Kemiri, Kelurahan Sungai Andai
Untuk diketahui, di tahun 2024 ini Pemerintah Kota Banjarmasin, telah meresmikan tiga Ruang Terbuka Hijau yaitu RTH di Jalan Kemiri Sungai Andai, Kecamatan Banjarmasin Utara, Taman Patih Masih yang berada di bawah Jembatan HKSN Banjarmasin Barat, dan RTH Jahri Saleh di Banjarmasin Utara. (NHF/RDM/RH)
BANJARBARU – Sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 39 Tahun 2021. Para pelaku usaha Industri Kecil Menengah (IKM) dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) wajib memiliki sertifikat halal pertanggal 17 Oktober 2024. Kewajiban sertifikasi halal tersebut, akan dimulai untuk produk makanan, minuman, hasil sembelihan dan jasa penyembelihan, bahan baku, bahan tambahan pangan, dan bahan penolong untuk produk makanan dan minuman. Untuk mengingatkan hal tersebut kepada para pelaku IKM dan UMKM, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Perindustrian (Disperin) Provinsi Kalsel, membentuk tim Satuan Tugas (Satgas) Pemantauan dan Pengawasan Sertifikat Halal.
Kepala Disperin Provinsi Kalsel Hanifah Dwi Nirwana, melalui Kabid Sarana dan Prasarana Pemberdayaan Industri, Kris Wibowo menyampaikan, pembentukan tim satgas pemantauan dan pengawasan sertifikat halal dimaksudkan untuk melakukan pemantauan di toko-toko ritel modern dan tradisional, serta pusat oleh – oleh, tentang produk IKM mana saja yang sudah memiliki sertifikat halal. Selain itu, tim satgas pemantauan dan pengawasan sertifikat halal juga akan mensosialisasikan terkait kewajiban memiliki sertifikat halal bagi para pelaku IKM.
Kabid Sarana dan Prasarana Pemberdayaan Industri, Kris Wibowo
“Hal ini tentunya agar pelaku IKM dapat terus memasarkan produk mereka dan membuat serfikat halal,” ungkap Kris, saat ditemui Reporter Abdi Persada FM, baru – baru tadi.
Ia melanjutkan, lebih dari 22 ribu lebih pelaku IKM produk makanan dan minuman yang terdapat di Kalsel. Dari data tersebut, baru sebanyak kurang lebih 5 ribu pelaku IKM yang memiliki sertifikat halal.
“Nanti akan kami arahkan pelaku IKM yang belum bersertifikat halal untuk diberikan bantuan, baik dari Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota,” lanjut Kris.
Pemerintah Provinsi Kalsel, melalui Dinas Perindustrian Provinsi Kalsel juga terus mendorong peningkatan pembuatan sertifikat halal bagi para pelaku IKM, yakni dengan memfasilitasi sertifikasi halal gratis.
“Setiap tahunnya program sertifikasi halal gratis dari Pemerintah Provinsi terus dijalankan, meskipun tidak dapat memfasilitasi seluruh pelaku IKM di Banua,” sahut Kris.
Selain program sertifikasi halal gratis, Dinas Perindustrian Provinsi Kalsel juga melakukan koordinasi kepada Dinas Perindustrian Kabupaten – Kota, agar juga dapat memfasilitasi sertifikasi halal gratis bagi pelaku IKM dan UMKM. (MRF/RDM/RH)
BANJARMASIN – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kalsel kembali akan menyelenggarakan Bursa Kerja (Job Fair) pada tahun 2024 ini sebagai bentuk fasilitasi para pencari kerja di Provinsi Kalsel.
Kepala Disnakertrans Kalsel, Irfan Sayuti melalui Kepala Bidang Pembinaan Pelatihan Penempatan Produktivitas Tenaga Kerja (P4TK) Disnakertrans Kalsel, Indah Fajarwati mengatakan tahun ini pihaknya akan memfasilitasi ribuan lapangan pekerjaan dari berbagai sektor melalui Job Fair 2024.
Kabid P4TK Disnakertrans Kalsel, Indah Fajarwati
“Pelaksanaannya diperkirakan akan digelar pada pertengahan tahun setelah hari raya Idul Fitri,” ucapnya, baru-baru tadi.
Indah menjelaskan pelaksanaan Job Fair 2024 juga menjadi salah satu langkah strategis Pemprov Kalsel dalam menekan angka pengangguran dan menumbuhkan sektor ketenagakerjaan di Banua.
Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Penempatan Tenaga Kerja Bidang Pembinaan Pelatihan Produktivitas dan Penempatan Tenaga Kerja Disnakertrans Kalsel, Humaidi Sya’ban Salam menambahkan untuk tahun ini pihaknya juga menyediakan lowongan pekerjaan untuk para disabilitas.
“Karena sesuai dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 peran perusahaan swasta wajib mempekerjakan paling sedikit 1 persen penyandang disabilitas dari jumlah pegawai atau pekerja,” pungkasnya. (NRH/RDM/RH)