Gelorakan KESATRIA, Paman Birin Dukung Program Kementan Integrasikan Sawit dengan Padi Gogo
2 min readTANAH LAUT – Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor bersama Kementerian Pertanian RI melalui Direktorat Jenderal Perkebunan bergerak cepat menindaklanjuti arahan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, untuk menjaga stabilitas ketahanan pangan, dengan menggelorakan integrasi tanaman pangan dengan tanaman perkebunan, khususnya kelapa sawit. Yakni melalui Program Kelapa Sawit Tumpang Sari dengan Tanaman Pangan (KESATRIA) Padi Gogo, yang tanam perdananya dilaksanakan di Kabupaten Tanah Laut, pada Jumat (8/3).
Paman Birin (sapaan khas Gubernur Kalsel) meminta jajaran Kepala Daerah, SKPD terkait tingkat provinsi hingga Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan, agar berkolaborasi mensukseskan program KESATRIA guna mendorong produksi tanaman pangan, khususnya padi gogo dan jagung, di sela lahan perkebunan kelapa sawit. Meskipun kondisi ketersediaan beras di Kalimantan Selatan dalam keadaan surplus.
Sebagai gerbang logistik Kalimantan, produksi pangan termasuk padi harus terus ditingkatkan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan Kalsel, tapi juga kebutuhan Indonesia.
Paman Birin juga berharap implementasi program KESATRIA di Kalsel, dapat mengikuti kesuksesan program SISKA KU INTIP, yang merupakan inovasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dalam mewujudkan swasembada sapi di Kalimantan Selatan.
Terkait program KESATRIA ini, Kick Off Penanaman Perdana Kelapa Sawit Rakyat integrasi padi gogo ini dilaksanakan pada lahan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) Kelompok Tani Bumi Tani, Desa Tanjung, Kecamatan Bajuin, Tanah Laut.
Turut hadir pada kegiatan ini, Ketua Kelompok Perbenihan Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma, Ditjenbun, Kementan RI, Ratna Rubandia, beserta tim.
Pj. Bupati Tanah Laut, Syamsir Rahman pada kesempatan ini menyampaikan, bahwa pihaknya sangat mendukung sekaligus berterima kasih kepada Menteri Pertanian, Gubernur, Dirjen Perkebunan dan Dirjen Tanaman Pangan, karena telah memilih Kabupaten Tanah Laut sebagai lokasi Kick Off Program KESATRIA.
“Kegiatan ini merupakan yang pertama dilakukan di Kalimantan Selatan maupun Pulau Kalimantan, hal ini merupakan anugerah yang luar biasa terlebih lagi kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat yang penuh dengan berkah,” ucapnya saat memberikan sambutan.
Sementara itu, Kadisbunnak Provinsi Kalsel, drh. Suparmi dalam sambutannya menyampaikan, penanaman padi gogo di lahan perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu strategi pemerintah demi meningkatkan produksi beras, sebagai upaya mencukupi ketersediaan beras bagi masyarakat Indonesia. Yakni dengan mengintegrasikannya pada lahan tanaman belum menghasilkan (TBM) peremajaan sawit rakyat, yang didanai Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS).
“Melalui program PSR ini, pemerintah hadir untuk meningkatkan produksi dan produktivitas kelapa sawit rakyat, baik lewat peremajaan, sarana dan prasarana, penelitian maupun pengembangan sumber daya manusia perkebunan kelapa sawit untuk mewujudkan pembangunan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan di Kalimantan Selatan,” tutupnya.
Perlu diketahui, tumpangsari merupakan sistem budidaya tanaman, dimana lebih dari satu tanaman yang ditanam dalam satu areal penanaman. Program tumpang sari kebun kelapa sawit dengan tanaman pangan yang salah satunya padi gogo yang umumnya ditanam di area kebun sebagai salah satu bentuk efisiensi penggunaan lahan pertanian.
Sementara KESATRIA merupakan hasil kolaborasi antara Direktorat Jenderal Perkebunan dan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yang melibatkan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten serta stakeholder terkait. Diharapkan melalui program ini mampu meningkatkan perekonomian pekebun, peningkatan produksi, memperkuat produksi padi nasional melalui akselerasi kegiatan PSR. (DisbunnakKalsel-RIW/RDM/RH)