MUI dan Forkopimda Kalsel, Suarakan Pemilu Damai dan Anti Politik Uang
1 min read
Ketua MUI Kalsel (duduk kopiah putih) berfoto bersama dengan Forkopimda Provinsi Kalsel usai jumpa pers pada Selasa (13/2)
Banjarmasin – Sehari jelang pemungutan suara pada 14 Februari 2024, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kalimantan Selatan menggelar jumpa pers Taujihat terkait pemilu 2024 di kantornya kawasan komplek mesjid raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin, pada Selasa (13/2) siang. Turut hadir unsur Forkopimda Provinsi Kalsel, diantaranya Gubernur Kalsel, yang diwakili Staf Ahli Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Pemprov Kalsel, Adi Santoso, Kapolda Kalsel dan Kajati Kalsel. Tidak ketinggalan, Kakanwil Kementrian Agama Provinsi Kalsel, serta Ketua KPU dan Ketua Bawaslu Provinsi Kalsel.
Setidaknya ada 8 poin penting yang disampaikan MUI Kalsel, terkait penyelenggaraan Pemilu 2024. Dua diantaranya adalah terjadi money politics atau politik uang dan golput.
“Besok datanglah ke TPS. Berikanlah suara dan pilihlah sesuai hati nurani. Jangan golput,” tegas Ketua MUI Provinsi Kalsel, Husin Nafarin kepada wartawan usai jump pers.
Selain itu, Husin Nafarin juga menegaskan, bahwa Islam mengharamkan tindakan politik uang atau money politics.
“Yang memberi dan yang menerima uang sama – sama haram. Ini sudah masuk kategori siap,” ucapnya lagi.
Maklumat dari MUI Provinsi Kalsel ini, mendapat dukungan penuh dari seluruh unsur Forkopimda Provinsi. Termasuk Gubernur Kalimantan Selatan,. Sahbirin Noor.
“Pemilu ini hanyalah jalan bukanlah tujuan. Oleh karena itu, jangan sampai terpecah belah hanya karena beda pendapat dan pilihan. Tetap jaga persatuan dan kesatuan bangsa. Itulah bukti Kalsel Babussalam,” ujar Paman Birin dalam sambutannya yang dibacakan Staf Ahli Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik, Adi Santoso.
Pesan yang sama juga disampaikan Kapolda Kalsel, Brigjen Pol Winarto. Bahwa kondisi keamanan yang sudah sangat terjaga, perlu untuk dipertahankan dengan menghindari hoax dan ujaran kebencian. (RIW/RDM/APR)