Kalsel Jadi Peserta Terbanyak Se Indonesia Pada Penanaman Serentak 2023
2 min readBANJAR – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar penanaman pohon serentak di Gunung Pematon, Desa Kiram, Kabupaten Banjar. Penanaman tersebut dilaksanakan secara serentak diseluruh Indonesia, Sabtu (30/12), yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sebagai bagian dari refleksi akhir tahun 2023.
Kalimantan Selatan menjadi daerah yang jumlah pesertanya terbanyak dengan total 2500 orang temasuk mahasiswa ULM sebanyak 1000 orang. Adapun bibit yang ditanam sebanyak 7.500 bibit
Kawasan Gunung Pamaton di Kabupaten Banjar menjadi salah satu fokus penghijauan oleh Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor, bersama ribuan masyarakat termasuk mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM). Kawasan Gunung Pamaton merupakan areal rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) PT Adaro Indonesia dengan luas 321 hektar. Selain itu, Gunung Pamaton juga menjadi bagian Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) milik Universitas Lambung Mangkurat.
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor menyampaikan, pada momen penanaman pohon serentak ini, sangat bangga dan gembira, bahwa Kalsel Babussalam, bisa berperan aktif dan ikut berpartisipasi dalam menghijaukan Indonesia. Untuk itu, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada kementerian lingkungan hidup dan kehutanan republik indonesia, seluruh elemen pemerintah, TNI, POLRI, BUMN, BUMD, para pelaku usaha, universitas, mahasiswa dan seluruh lapisan masyarakat, yang saling berkolaborasi di berbagai kegiatan penanaman pohon di Kalimantan Selatan.
“Menanam pohon ini bukan hanya penghijauan semata, tetapi juga membangun kembali ekosistem hutan yang mulai berkurang. Insya Allah, ketika hutan kita kembali menghijau di Kalimantan Selatan, maka flora dan fauna akan ikut berkembang dengan baik,” ucap Paman Birin (sapaan akrabnya).
Gunung Pamaton sempat terbakar pada saat musim kemarau, dengan penghijauan Paman Birin mengajak semua yang berhadir untuk bersama sama merawat lingkungan agar tidak mudah terbakar. Program Revolusi Hijau yang digagas Pemprov Kalsel berdampak positif bagi perbaikan lingkungan.
“Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dalam kurun waktu 2013 hingga 2022, Kalimantan Selatan mampu menurunkan lahan kritis seluas 184.102 hektar. Dari 642.580 hektar diawalnya, turun menjadi 458.478 hektar,” lanjutnya.
Menurutnya, ini progres yang sangat cepat dan memberikan harapan besar terhadap percepatan penurunan lahan kritis di Kalimantan Selatan dan penurunan lahan kritis akan berdampak langsung terhadap perbaikan lingkungan. Gerakan Revolusi Hijau yang dicanangkan sejak tahun 2017, memiliki andil signifikan terhadap masifnya penghijauan di Kalimantan Selatan.
“Lewat gerakan ini, berbagai pihak ikut terlibat dalam penanaman pohon, mulai dari jajaran pemerintah pusat dan daerah, TNI, POLRI, BUMN, BUMD, pelaku usaha, Universitas, dan bahkan masyarakat,” ucapnya lagi.
Sementara itu, Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Hanif Faisol Nurafiq menyampaikan, memasuki musim penghujan seluruh daerah di Indonesia diminta untuk melakukan penanaman secara terus menerus. Kedepan, Pemprov Kalsel akan menjadikan gunung Pamaton menjadi destinasi wisata.
“Pemprov Kalsel akan mengaspal jalan menuju puncak gunung Pamaton. Ini juga untuk mengiringi destinasi wisata di Tahura lainya,” ucap Hanif.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel Fathimatuzzahra menambahkan, dalam satu bulan terakhir ini melakukan penanaman bekerjasama dengan PT Adaro Indonesia yang rutin dilaksanakan setiap Kamis dan Jumat di kawasan Gunung Pamaton. Adapun bibit yang ditanam terdiri dari mahoni, pulai dan gamal.
“Ketiga pohon itulah yang mampu tumbuh dengan baik ketika di tanam beberapa tahun lalu di Gunung Pamaton,” tutupnya. (MRF/RDM/RH)