Kalsel Kembali Raih Penghargaan Proklim Ringkat Nasional
3 min read
BANJARBARU – Provinsi Kalimantan Selatan kembali meraih sejumlah penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) di Tingkat Nasional, oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan( KLHK) Republik Indonesia.
Penyerahan penghargaan Proklim diserahkan Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor, yang diwakili oleh Pelaksana Tugas (Plt) Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Kalsel, Suparmi kepada 171 desa/lokasi di Banua. Kegiatan ini digelar di Gedung Idham Chalid Setdaprov Kalsel, Rabu (13/12).

Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, yang diwakili Plt Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Kalsel, Suparmi memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mewujudkan program pembangunan lingkungan di provinsi Kalimantan Selatan serta yang sudah mengawal kebijakan pembangunan bidang lingkungan hidup, demi terwujudnya pembangunan yang berkelanjutan di provinsi Kalimantan Selatan.
“Proklim, Sasangga Banua, dan pengelolaan sampah berbasis masyarakat ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat, dan pemangku kepentingan lai̇n, untuk melakukan penguatan kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim, dan penurunan emi̇si̇ gas rumah kaca,” ungkapnya.

Suparmi menjelaskan, Proklim di Kalimantan Selatan telah memberikan manfaat dalam mendukung penguatan kapasitas adaptasi dan mitigasi perubahan iklim secam berkelanjutan. Melalui proklim, diharapkan upaya peningkatan ketahanan terhadap dampak negati̇f perubahan iklim, sekaligus pengurangan emi̇si̇ gas rumah raca dapat dilakukan mulai dari masyarakat dl tingkat tapak.
“Provinsi Kalsel menghadapi perubahan iklim yang cukup mengkhawatirkan, sehingga berbagai upaya positif terhadap lingkungan harus menjadi prioritas bersama selama dengan tujuan pembangunan provinsi kalimantan selatan yang berkelanjutan,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Selatan, Hanifah Dwi Nirwana menyampaikan pemberian penghargaan Proklim merupakan salah satu bentuk apresiasi atas aksi nyata masyarakat dalam berkontribusi menurunkan emisi gas rumah kaca dan mendorong terwujudnya ketahanan iklim di berbagai bidang kehidungpan di tingkat tapak.
“Total ada 171 desa/lokasi yang menerima penghargaan Proklim Kalsel tahun 2023. Jumlah tersebut meningkat sebesar 15,5% dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah 148 desa/lokasi,” tuturnya.
Hanifah menambahkan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan juga membangun konsep desa yang mampu beradaptasi dengan perubahan iklim, melalui program desa sasangga banua. diharapkan tujuan akhir dari program ini yakni perubahan perilaku masyarakat untuk cinta terhadap lingkungan dapat terwujud.
“Dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 84 Tahun 2016 tentang Program Kampung Iklim, disinggung bahwa Proklim dapat dikembangkan dan dilaksanakan pada wilayah administratif paling rendah setingkat RW atau dusun dan paling tinggi setingkat kelurahan atau desa,” tutup Hanifah.
Di tempat yang sama, Kepala Desa Mandikapau Barat, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar Abdul Basit mengucapkan terima kasih karena wilayahnya saat ini telah menerima penghargaan Proklim Lestari yang merupakan level yang paling tinggi. Menurutnya, Desa Mandikapau Barat saat ini terlihat lebih bersih dan asri karena menggalakkan penanaman pohon.
“Kita mengajak masyarakat untuk memanfaatkan barang bekas, kita pilah kita pilih seperti botol yang dapat digunakan menjadi pot bonga, tempat penampungan karet,” ajaknya.
Untuk diketahui, Proklim Trophy Utama dari Program Sasangga Banua diterima sebanyak 6 desa/lokasi, yaitu Desa Mandikapau Timur, Desa Maburai, Desa Al-Kautsar Tanah Bumbu, Desa Sungai Bakar Tanah Laut, Desa Hiyung Tapin, dan RW 01 Kelurahan Pengambangan Banjarmasin.
Proklim Sertifikat Utama diterima sebanyak 51 desa/lokasi, Proklim Madya sebanyak 57 desa/lokasi, dan Proklim Pratama 50 desa/lokasi. (MRF/NRH/RH)