Gerai UMKM Bandara Internasional Syamsudin Noor Resmi Dibuka

BANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Koperasi dan UKM Prov Kalsel melakukan Grand Opening Gerai UMKM Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin lantai 2 Terminal Keberangkatan di Banjarbaru, Senin (29/11).

Gerai UMKM Bandara Internasional Syamsudin Noor ini merupakan hasil kerja sama antara Angkasa Pura I, melalui salah satu anak perusahaannya Angkasa Pura Retail, dengan Dinas Koperasi & UKM Prov Kalsel dan PT Sarinah.

Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, diwakili Sekretaris Daerah Prov Kalsel Roy Rizali Anwar, bersama Dirut PT Sarinah Fetty Kwartati meresmikan gerai secara simbolis dengan pemotongan pita.

Sekda Prov Kalsel Roy Rizali Anwar (biru tengah) saat melakukan pemotongan pita bunga

Dengan adanya gerai ini, diharapkan dapat dimaksimalkan oleh pelaku usaha untuk menampilkan produk olahan khas Kalsel.

“Pelaku UMKM semakin termotivasi untuk membuat produk yang kreatif dan memiliki nilai histori produk, dari cara pembuatan, kenapa itu di buat dan apa bahan bakunya,” ucap Roy.

Selain itu, Roy berharap gerai ini dapat menjadi wadah untuk meningkatkan kembali ekonomi pelaku UMKM yang selama ini tertahan akibat wabah pandemi.

“Pandemi sudah mulai melandai, kegiatan ekonomi juga sudah mulai meningkat, kita harapkan para pelaku UMKM dapat memberikan kontribusinya,” harap Roy.

Di ruang seluas 232 meter persegi, sedikitnya 552 produk olahan dari 99 mitra binaan UMKM Bank Indonesia dan Dinas Koperasi dan UKM prov Kalsel dipasarkan di gerai ini.

Sementara itu Kepala Dinas Koperasi dan UKM prov Kalsel Gustafa Yandi menyebut, gerai ini merupakan strategi pemerintah provinsi untuk memasarkan produk unggulan khas Kalsel.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kalsel Gustafa Yandi

“Kita mulanya menyurati pihak Angkasa Pura, kemudian dipertemukan dengan PT Sarina karena perusahaan ini merupakan BUMN yang sangat berpengalaman di bidang retail dan kita juga mengundang Bank Indonesia,” jelas Yandi.

Sebelumnya gerai ini sudah dilakukan Soft Opening pada bulan Agustus lalu, namun akibat masih berada dalam masa pandemi, pengoperasian gerai masih belum maksimal.

“Hari ini pandemi sudah mulai melandai, gerai ini sudah bisa kita operasikan secara totalitas terhitung sejak hari ini, kita akan coba tambahkan lagi produk berkualitas yang kita miliki, ” pungkas Yandi.

Turut hadir sebagai undangan pada Grand Opening di antaranya, Direktur Utama PT. Sarinah Persero Feti Kwartati, Vice President Non Aeronautical Business PT AP1 Ahmad Syaugi Shahab, Direktur Utama PT. AP1 Faik Fahmi, Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov Kalsel Rahmad Dwisaputra, Kepala SKPD terkait, dan tamu undangan lainnya. (TR21-01/RDM/RH)

Angkat Berat Gelar Kejurprov Untuk Mencari Atlet Berbakat

BANJARMASIN – Untuk mencari bibit atlet berbakat Persatuan Angkat Berat Seluruh Indonesia (PABERSI) Kalimantan Selatan menggelar Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) di Kota Banjarmasin, pada akhir pekan tadi.

Ketua Harian PABERSI Kalsel Sumanto mengatakan, digelar Kejurprov ini dalam menjalankan program kerja PABERSI Kalsel.

“Selain itu, Kejurprov Kalsel ini juga dalam rangka mencari bibit bibit atlet angkat berat di Provinsi Kalimantan Selatan,” ucapnya.

Mengingat, lanjutnya, selama Pandemi COVID-19 kejuaraan angkat berat di Provinsi Kalimantan Selatan tidak dilaksanakan.

Kejurprov Angkat Berat ini diikuti 60 peserta dari perwakilan 9 Kabupaten dan Kota di Provinsi Kalimantan Selatan.

Sementara itu Ketua Persatuan Angkat Berat Seluruh Indonesia (PABERSI) Kalimantan Selatan Bara Pratama Maha Putra mengatakan, atlet atlet berbakat angka berat bermunculan pada ajang Kejuaraan Provinsi Kalsel di Kota Banjarmasin.

Ketua PABERSI Kalsel Bara Pratama Maha Putra (Tengah)

“Pada Kejurprov Angkat Berat kali ini, kami melihat atlet atlet berbakat bermunculan. Atlet atlet tersebut berusia muda,” ucapnya.

Menurut Bara, pihaknya akan melakukan pembinaan lebih lanjut untuk para atlet angkat berat berbakat tersebut, hasil dari Kejurprov Angkat Berat tahun 2021 ini.

Bara berharap, dengan terus dilakukan pembinaan terhadap atlet atlet berbakat angka berat tersebut, maka untuk cabang olahraga angkat berat di Provinsi Kalimantan Selatan tidak ada kekurangan atlet handal.

“Sedangkan, untuk pelaksanaan kejuaraan angkat berat untuk junior di tahun 2022 mendatang, kami masih melihat situasi pandemi COVID-19 terlebih dahulu,” ujar Bara. (SRI/RDM/RH)

Banjir Kembali Rendam HST, Danrem 101/Antasari Kerahkan Prajurit Evakuasi Warga

HULU SUNGAI TENGAH – Dalam rangka mengantisipasi bencana banjir di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Danrem 101/Antasari Brigjen TNl Firmansyah mengerahkan seluruh Prajurit Kodim 1002/HST dan Yonif 621/Manuntung, untuk melakukan evakuasi kepada warga yang terdampak banjir, Minggu (28/11) sore.

Suasana evakuasi warga korban banjir dibantu TNI

“Saat ini wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah dilanda bencana banjir dan hingga saat ini cuaca masih hujan, sehingga debit air masih mengalami kenaikan,” ucapnya.

Menghadapi situasi dan kondisi tersebut, Firmansyah memerintahkan kepada Kodim 1002/HST dan Yonif 621/Mtg untuk terus memantau kondisi air, dan melakukan evakuasi kepada masyarakat yang terdampak banjir, ke tempat yang lebih aman.

“Kepada seluruh anggota yang bertugas di lapangan dan di desa binaan, untuk tetap waspada dan mengutamakan faktor keamanan, guna menghindari kerugian materiil dan perseonel,” pungkasnya.

Adapun lokasi terdampak banjir yaitu Kecamatan Batang Alai Selatan, Pandawan, Haruyan, Barabai, Hantakan, Batu Benawa dan Batang Alai Timur, dengan ketinggian air bervariasi. Hingga saat ini, tidak ada laporan korban jiwa, namun ratusan jiwa terpaksa harus mengungsi. (PENREM-RIW/RDM/RH)

Dislautkan dan DPRD Kalsel Bagikan Bibit Kakap Putih dan Rumput Laut di Pesisir Tanbu

TANAH BUMBU – Sebanyak 6.900 ekor benih ikan kakap putih beserta pakannya telah diserahkan jajaran Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislautkan) Kalsel bersama anggota Komisi II DPRD Kalsel, Muhammad Yani Helmi di sejumlah desa di Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu.

Penyerahan secara simbolis bibit rumput laut kepada kelompok pembudidaya Desa Pulau Burung, Tanbu.

Menurut Anggota Komisi II DPRD Kalsel, Muhammad Yani Helmi, dengan adanya bantuan yang diberikan Pemprov Kalsel kepada masyarakat untuk di budidayakan tentu diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan sebagai bentuk pemulihan atas dampak pandemi COVID-19.

“Langkah yang dilaksanakan Pemprov Kalsel ini kami nilai sangat positif kepada. Maka, disinilah hadirnya negara ketika warga nelayan di daerah pesisir baik katakanlah Tanbu dan Kotabaru sedang membutuhkan bantuan tentu dari inilah keberadaan pemerintah itu harus ada,” ujarnya kepada wartawan, Sabtu (27/11) petang, usai penyerahan bantuan sarana dan prasarana budidaya perikanan Tahun Anggaran (TA) 2021, di Desa Pulau Burung, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu.

Anggota Komisi II DPRD Kalsel, M. Yani Helmi melakukan foto bersama jajaran Dislautkan Kalsel dan Pemdes Pulau Burung, Tanbu.

Tak hanya pakan dan benih ikan, pihaknya juga memberikan ratusan kilogram (kg) rumput laut kepada kelompok pembudidaya di Pulau Burung yang masih satu kabupaten dengan bumi Bersujud.

“Sebagai bagian dari dewan di provinsi tentu yang diharapkan adalah ekonomi kerakyatan kita kembali pulih, dan dengan adanya bantuan rumput laut ini kita menginginkan pengembangan budidaya di daerah pesisir yang potensial tersebut dapat di olah disini tinggal warga sekitar menjadi penyuplainya saja lagi. Sehingga, selain mampu memproduksi kita tidak usah lagi beli bibitnya di luar,” jelas Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar di DPRD Kalsel, M. Yani Helmi.

Sebagai mitra kerja, ia pun juga mengapresiasi kegiatan ini hingga mau ikut terjun ke lapangan untuk melakukan pembagian bibit kakap putih dan rumput laut.

“Saya sebagai anggota DPRD Kalsel dari Komisi II selain menghargai pelaksaan ini juga fungsi kontrol pemerintah benar tidak ada bantuan bibit kakap dan pembagian rumput laut yang sesuai dengan anggaran yang telah disediakan Pemprov,” ungkap anggota dewan membidangi ekonomi dan keuangan di DPRD Kalsel yang akrab disapa paman Yani itu.

Sementara itu, Kabid Budidaya, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Dislautkan Kalsel, Wahdah menyebutkan, selain menyerahkan bibit kakap putih dan rumput laut, sebanyak 11 sak pakan ikan juga diberikan di sejumlah desa di Kabupaten Tanah Bumbu.

“Kalau dirincikan ada sekitar 500 kg rumput laut dan kami serahkan kepada kelompok pembudidaya di Desa Pulau Burung ini. Sedangkan bibit kakap yang jumlahnya juga mencapai enam ribu lebih beserta pakannya itu sudah diberikan di Desa Kersik Putih, Tanah Bumbu,” papar Wahdah.

Selain itu, Kepala Desa Pulau Burung, Saidina mengucapkan terima kasih atas bantuan serta apresiasinya dari Pemprov dan Komisi II DPRD Kalsel terhadap desa yang merupakan destinasi wisata andalan dari warga Kabupaten Tanah Bumbu.

“Semoga dengan adanya bantuan rumput laut yang diberikan kepada kami bisa berkembang dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah ini,” harapnya.

Untuk diketahui, warga yang tinggal di Desa Pulau Burung, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu kini telah mencapai 98 kepala keluarga (KK) dari 300 jiwa dengan luas lahan 545 hektare. Selain ditumbuhi pohon mangrove, 200 hektarenya ditanami buah-buahan. (RHS/RDM/RH)

Untuk Pertumbuhan dan Kecerdasan Anak, Pemprov Kalsel Dorong Masyarakat Konsumsi Ikan

BANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Kelautan dan Perikanan terus mendorong masyarakat agar meningkatkan konsumsi terhadap makanan berbahan dasar ikan.

Kepala Bidang Budidaya, Pemasaran dan pengolahan hasil perikanan, Dinas Kelautan dan Perikanan Kalsel, Wahdah menyebut, berbagai kegiatan terus dilaksanakan sepanjang 2021 ini untuk memperkenalkan produk dari ikan.

“Kegiatan rutin kita ada bazar. Termasuk Kamis (17/11) kemarin kita gelar Safari Gemarikan di desa Panjaratan kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut berkolaborasi dengan TP PKK Provinsi Kalsel,” ujarnya Jumat (26/11) melalui sambungan telepon.

Safari Gemarikan ini jelas Wahdah, mempunyai sasaran yang jelas, yakni balita, anak usia sekolah, serta ibu hamil.

“Jadi ada 300 orang yang diikutsertakan. Terdiri dari 159 anak usia sekolah, 111 anak balita dan kemudian 30 orang dari kalangan ibu hamil,” sebutnya.

Safari Gemarikan sendiri lanjutnya, mempunyai tema; Ikan untuk generasi tangguh dan unggul. Dalam kegiatan ini, juga diberikan paket produk olahan hasil perikanan pembagian PMT (pemberian makanan tambahan) pemulihan dan PMT penyuluhan bagi ibu hamil dan balita.

Upaya lain, lanjut Wahdah, melalui lomba masak ikan tingkat provinsi Kalsel. Kegiatan ini dilaksanakan tidak lain untuk memperkenalkan keanekaragaman dan inovasi inovasi menu berbahan ikan.

“Juga untuk menyebarluaskan informasi tentang pentingnya kandungan gizi dan manfaat dari ikan itu sendiri,” lanjutnya.

Kolaborasi dengan TP PKK Provinsi Kalsel sendiri ujarnya, mempunyai tujuan yang jelas agar masyarakat mengetahui pentingnya gemar makan ikan.

“Bunda selain sebagai ketua TP PKK Kalsel juga sebagai ketua Forikan (Forum Peningkatan Konsumsi Ikan) di Kalsel Jadi sangat relevan dengan kegiatan ini,” paparnya.

Forikan sendiri ujar Wahdah, mempunyai tujuan untuk mensosialisasikan dan mensinergikan program/kegiatan yang ada di masing-masing institusi dengan Program Nasional GEMARIKAN.

Untuk lomba masak ikan sebut Wahdah, selalu digelar setiap tahun. Yang mana juga terus berkolaborasi dengan TP PKK Prov Kalsel

“Kecuali 2020 karena Pandemi COVID-19,” sebutnya.

Lalu bagaimana dengan konsumsi terhadap makanan berbahan ikan bagi keluarga di Kalsel? Untuk ini, Wahdah menyebut masih perlu adanya dorongan secara berkelanjutan. Mengingat pentingnya makan ikan bagi pertumbuhan dan kecerdasan anak. (ASC/RDM/RH)

PGRI Banjar Harapkan Tunjangan Daerah Naik, Bupati : Insyaallah 2022

BANJAR – Mewakili seluruh Guru di Kabupaten Banjar, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Banjar Zainal Arifin mengharapkan, ada kenaikan insentif guru atau tunjangan daerah untuk guru di kabupaten Banjar, hal ini dikarenakan tunjangan guru di Kab Banjar dinilai sangat sedikit dibanding Tunjangan Guru di Kabupaten-Kota lain. Hal ini disampaikannya usai menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke 76) dan Hari Guru Nasional di Stadion Demang Lehman, Kamis (25/11) kemarin.

Diungkapkan Zainal, Saat ini tunjangan guru di Banjar memang di bawah dari Kabupaten lain, sehingga besar harapan adanya kenaikan untuk tahun ini yang dapat direalisasikan, karena saat ini para guru di Kab Banjar hanya menerima tunjangan daerah kurang lebih Rp400.000.

“Kenaikan tunjangan guru di kabupaten Banjar terjadi terakhir kali pada tahun 2019 lalu sebesar 20 ribu rupiah. Ini pun terjadi setelah sebelumnya tidak pernah mengalami kenaikan selama lebih 15 tahun,” ucap Zainal.

Zainal menambahkan, di Kabupaten Banjar sendiri, semua jenjang guru mendapatkan tunjangan sama rata sebesar Rp400.000. Tentu, menurutnya berbeda jika dibandingkan daerah lain yang memiliki perbedaan nominal disetiap jenjangnya.

“Kami sudah menyampaikan ke Komisi IV DPRD Kabupaten Banjar, dan meminta agar tunjangan guru disamakan dengan tenaga kesehatan yang ada di Dinas Kesehatan. Karena disitu (Dinas Kesehatan) nama jabatan dan kelas jabatan sama, tapi tunjangannya beda, jadi kami (guru) minta disamakan,” tutup Zainal.

Sementara itu, Bupati Kabupaten Banjar Saidi Mansyur menyampaikan, pihaknya sangat ingin sekali mengangkat kesejahteraan guru dengan menaikkan tunjangannya. Namun, rendahnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang diterima dan pemangkasan anggaran oleh pemerintah pusat akibat pandemi COVID-19, menjadi faktor penyebab kenaikan tunjangan guru masih tak kunjung terealisasi.

Bupati Kabupaten Banjar, Saidi Mansyur.

“Insya Allah tahun depan mudah-mudahan terealisasikan apabila tidak terdapat pemotongan anggaran, pandemi juga mudah-mudahan selesai dan kita bisa fokus dan anggaran juga kembali normal seperti semula, sehingga apapun yang menjadi keresahan maupun hajat para guru ini bisa kita realisasikan,” tutup Saidi Mansyur. (MRF/RDM/RH)

Program Relaksasi di November 2021, Baru Menyentuh Rp11 M

BANJARBARU – Capaian pendapatan dari hasil penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) di Kalsel yang tercatat Oktober – November 2021 baru mencapai Rp11 miliar lebih.

Kabid Pengelolaan Pendapatan Daerah Bakeuda Kalsel, Rustamaji menyampaikan, dari hasil realiasi yang diterima pihaknya dengan pendapatan miliaran rupiah itu setidaknya telah mengumpulkan kendaraan sebanyak 15.353 yang terdiri dari roda dua hingga empat yang tersebar di UPPD Samsat se Kalsel.

“Secara akumulasi diperoleh penerimaan PKB sekitar Rp11.196.615.250. Kemudian, kami juga terus melakukan sosialisasi terkait kebijakan ini terutama masa diberlakukannya relaksasi yang tinggal sebulan lagi,” ujarnya kepada Abdi Persada FM, belum lama tadi.

Melonjaknya pendapatan, diakui Rustamaji, karena bentuk kesadaran atas pulihnya ekonomi yang dimiliki masyarakat di Kalsel secara bertahap sudah mulai membaik.

“Diharapkan warga di Kalsel bisa memanfaatkan sebaik-baiknya moment program kebijakan ini dan tentunya tak hanya di kantor induk UPPD saja kami memberikan informasinya, tetapi, juga disebar luaskan di medsos dan samsat keliling yang dimiliki,” papar Kabid Pengelolaan Pendapatan Daerah Bakeuda Kalsel, Rustamaji.

Bahkan, kebijakan relaksasi yang berlaku hingga Desember itu apabila di akumulasikan antara 20 – 25 November diprakirakan sudah terkumpul sebesar Rp15 miliar lebih.

“Angkanya masih dinamis, karena yang kami terima sampai saat ini hanya melalui aplikasi. Mungkin secara konvesional masih diprakirakan oleh tim di Bakeuda Kalsel ada tersisa sebesar Rp3 miliar lebih dan secara akumulasi berkisar Rp15 miliaran,” paparnya lagi.

Sementara itu, Kepala UPPD Samsat Rantau, Raden Mas Ernanto Surya Jaya mengungkapkan, kendaraan yang telah membayarkan kewajibannya secara total mencapai 981 unit, baik melalui pelunasan tunggakan ataupun pembayaran pajak tahunan.

Kepala UPPD Samsat Rantau, Raden Mas Ernanto Surya Jaya bersama Kasi Pelayanan PKB dan BBNKB UPPD Samsat Rantau, Sri Iriyana.

“Jadi, untuk November ini untuk rincin kendaraannya baik roda dua/tiga sekitar 815 unit dan roda empat sebanyak 166 unit,” ungkapnya.

Setelah diberlakukannya program insentif itu, ia menyebutkan, realisasi yang diterima pihaknya hingga November 2021 sebesar Rp748.333.950.

“Ini realisasi pembebasan beserta dendanya dari penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB),” paparnya.

Sedangkan, realisasi PKB dari Oktober – November 2021 di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) yang diterima oleh Unit Pelayanan Pendapatan Daerah (UPPD) Kandangan sedikitnya sekitar 948 unit terdiri dari roda dua/tiga dan roda empat.

“Realisasi untuk HSS sudah tercapai sekitar Rp471.881.400 dan rinciannya itu terdiri dari 760 roda dua/tiga dan 118 unit roda empat,” jelas Ernanto Surya Jaya yang juga dipercaya menjabat sebagai Plt Kepala UPPD Samsat Kandangan. (RHS/RDM/RH)

Revisi Perda Status PDAM Bandarmasih di DPRD Banjarmasin Telah Difinalisasi

BANJARMASIN – Kalangan legislatif telah memfinalisasi pembahasan, revisi perda perubahan status PDAM Bandarmasih.

Menurut Ketua Panitia Khusus (Pansus) revisi perda perubahan status PDAM Bandarmasih Faisal Heriyadi, kepada wartawan baru-baru tadi, dengan telah selesainya pembahasan payung hukum ini, maka nantinya badan hukum Perusahaan Daerah (PD) menjadi perusahaan perseroan daerah (perseroda).

“Dengan nanti disahkan menjadi Perda, dan perubahan status badan hukum menjadi perseroda. PDAM Bandarmasih berganti nama menjadi PT Air Minum Bandarmasih,” ucapnya

Faisal menyampaikan, setelah nanti
disahkan menjadi peraturan daerah (Perda), kalangan legislatif tidak terlibat, dalam proses seleksi direksi, menyesuaikan peraturan pemerintah, pengurus partai politik dan anggota parpol, dilarang terlibat, sebagai tim seleksi direksi.

“Calon direksi hanya menyampaikan visi dan misi ke DPRD Banjarmasin. Selanjutnya ditindaklanjuti kewenangan dari tim seleksi,” ucap Faisal.

Politisi PAN DPRD Kota Banjarmasin ini berharap, dengan berubahnya status PDAM Bandarmasin, ke depan dapat semakin meningkatkan pelayanan air bersih bagi seluruh masyarakat kota Banjarmasin dan memberikan manajemen yang lebih baik.

“PDAM Bandarmasih sudah layak naik level yang sebelumnya PD menjadi PT,” pungkasnya. (NHF/RDM/RH)

Pajak Rumah Makan dan Restoran di Banjarmasin Diklasifikasikan

BANJARMASIN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banjarmasin mengusulkan, besaran perda pajak restoran dan rumah makan tidak disamakan 10 persen.

Menurut Ketua Panitia Khusus (pansus) Raperda Pajak Daerah DPRD Kota Banjarmasin Bambang Yanto Permono, kepada wartawan baru-baru tadi, dari hasil rapat sementara dengan pihak Pemerintah Kota, telah diusulkan besaran pajak restoran dan rumah makan akan diklasifikasikan besar dan kecil usahanya, dengan demikian tidak disamakan penarikannya sebesar 10 persen.

“Kita tidak ingin ada kesamaan pajak yang ditarik, maka harus jelas klasifikasi usahanya,” ucapnya.

Disampaikan Bambang, penyesuaian besaran penarikan pajak memang menjadi komitmen bersama pemerintah kota, karena kondisi masih pandemi COVID-19, sehingga dijadwalkan rapat berikutnya, dengan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Kota Banjarmasin.

“Kami ingin mengetahui, keseluruhan jumlah rumah makan dan restoran di kota ini, sesuai bentuk usahanya,” jelas Bambang.

Politisi Demokrat DPRD Kota Banjarmasin ini menambahkan, dalam pembahasan pansus raperda pajak daerah, ke depan penarikan pajak akan difokuskan pada satu instansi, yaitu Badan Keuangan Daerah Kota Banjarmasin, tidak lagi banyak dinas yang menanganinya. Selama ini pajak tempat hiburan malam, item pajaknya terpisah, mulai dari menyediakan makan dan minum ditarik pajak, diskotik atau pub dikenakan pajak.

Selain itu juga diusulkan dirangkum satu pajak, terdiri dari perda pajak restoran dan rumah makan, perda sarang burung walet, reklame, perda pajak parkir, perda pajak hiburan malam dan perda pajak bumi dan bangunan (PBB).

“Banyaknya item pajak menyulitkan pemungutan, dengan demikian sangat tepat, akan fokus penarikan pajak daerah, satu dinas saja yaitu Bakueda Banjarmasin,” tutupnya. (NHF/RDM/RH)

Angkutan Udara di Kalsel Merangkak Naik

BANJARBARU – Jumlah penumpang yang berangkat melalui bandara di Provinsi Kalimantan Selatan pada September 2021 mengalami kenaikan dibandingkan bulan Agustus 2021.

Hal ini terungkap melalui paparan yang disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Selatan, Yos Rusdiansyah, melalui channel YouTube BPS Kalsel.

Disampaikan Yos, pada September 2021, jumlah penumpang yang berangkat dari bandara di Kalsel sebanyak 38.634 orang atau terjadi kenaikan sebesar 86,93 persen dibandingkan dengan Agustus 2021 yang berjumlah 20.668 orang.

“Namun angka ini mengalami penurunan sebesar 15,60 persen bila dibandingkan dengan September 2020 yang mengangkut 45.774 orang,” ujarnya.

BPS Kalsel juga memaparkan data angkutan udara dari sisi kedatangan, yang mana jumlah penumpang yang datang melalui bandara Kalsel pada September 2021 terjadi kenaikan sebesar 49,50 persen.

“September 2021 penumpang yang datang sebanyak 39.679 orang. Sedangkan pada Agustus 2021 hanya 26.542 orang,” paparnya.

Sementara jumlah penumpang yang datang di bandara Kalsel bila dibandingkan dengan September 2020, maka pada September 2021 ini terjadi penurunan sebesar 19,92 persen, dimana pada bulan tersebut penumpang yang datang sebanyak 49.548 orang.

Sementara itu, untuk angkutan barang di Bandara Kalsel pada September 2021 ini terjadi kenaikan dibandingkan Agustus 2021. Yang mana jumlah barang yang dimuat di bandara di Kalsel selama September 2021 sebanyak 367.123 kg, naik 8,33 persen dibandingkan Agustus 2021 yang sebanyak 338.904 kg.

“Adapun untuk jumlah barang yang dibongkar sebanyak 1.930.205 kg, naik 5,53 persen dibandingkan bulan Agustus 2021 yang sebanyak 1.829.139 kg,” terangnya. (ASC/RDM/RH)

Exit mobile version