Polda Kalsel Gelar Lomba Bhayangkara Mural Festival 2021, Berhadiah Piala Kapolri

BANJARMASIN – Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) akan menggelar Bhayangkara Mural Festival 2021 Piala Kapolri dengan hadiah puluhan juta rupiah. Tujuan diselenggarakan Bhayangkara Mural Festival 2021 ini adalah untuk memberikan ruang kepada seniman mural, agar dapat menyalurkan bakatnya.

Selain itu, apa yang dibuat ini dalam rangka memberikan inspirasi semangat pergerakan dalam menyampaikan pesan positif melalui media mural.

Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Mochamad Rifa’i mengatakan, Bhayangkara Mural Festival (BMF) 2021 ini merupakan festival atau lomba yang diselenggarakan oleh Mabes Polri yang akan dilaksanakan secara serentak oleh Polda se-Indonesia untuk mempertemukan berbagai komunitas dan pegiat mural ke dalam budaya mural Indonesia.

“Point utamanya yaitu untuk komunitas dan pegiat mural agar bisa mempresentasikan karya mereka ke panggung yang tepat,” kata Kabid Humas Polda Kalsel di ruang kerjanya, Selasa (12/10).

Dia menambahkan, untuk tema BMF 2021 ini yaitu “Peran Generasi Muda Untuk Berkreasi Dalam Penyampaian Informasi Yang Positif Di Masa Pandemi COVID-19”.

Sedangkan untuk sub temanya sendiri ada berbagai macam seperti Peduli Sesama Di Masa Pandemi COVID-19, Bersama Menjalankan Prokes, Indonesia Sehat Dan Kuat, Bebas Dari COVID-19, dan Bersama Menjaga Indonesia.

“BMF Polda Kalsel 2021 ini akan dilaksanakan pada 30 Oktober 2021 bertempat di area Kolam Renang SKB Mulawarman, Banjarmasin,” ujarnya.

Untuk pendaftaran dibuka sejak 17 September – 18 Oktober 2021, melalui contact person panitia 0821-2222-8208, atau datang langsung ke Kantor Bid Humas Polda Kalsel Jalan S.Parman Nomor 16, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, untuk Kategori Kelompok maksimal 2 orang.

Pada saat mendaftar, peserta wajib mengirimkan konsep mural (design) dalam bentuk PDF dalam satuan ukuran pixel maksimal 2.500 pixel dengan rasio media ukuran 2.44 m x 3.66 m dan belum pernah dipublikasikan, untuk kemudian diseleksi oleh Dewan Juri yang berkompeten.

“Karena media tembok untuk peserta lomba terbatas jadi tidak semua peserta dapat diakomodir untuk mengikuti lomba BMF 2021. Dewan Juri akan melakukan tahap seleksi penyisihan,” jelasnya.

Selanjutnya, mulai 18 – 20 Oktober 2021, design yang dikirim Peserta akan diseleksi oleh Dewan Juri untuk dipilih lima terbaik untuk dikirim dan diseleksi pada tingkat Mabes.

Kemudian pada 21 Oktober 2021, Mabes Polri akan memilih 1 yang terbaik untuk diikut sertakan pada lomba BMF 2021 tingkat Mabes bersama peserta dari 34 Polda lainnya.

“Sedangkan 4 peserta yang tidak terpilih di tingkat Mabes akan mengikuti lomba BMF Polda Kalsel 2021 bersama peserta yang lolos seleksi Dewan Juri di area Kolam Renang SKB Mulawarman Banjarmasin pada 30 Oktober. Kapolda Kalsel Irjen Pol Drs. Rikwanto bersama Wakapolda Kalsel Brigjen Pol Mohamad Agung Budijono dan Pejabat Utama Polda Kalsel akan hadir sekaligus meninjau karya mural peserta sekaligus menyerakan hadiah lomba kepada pemenang. Untuk lebih jelasnya dipersilahkan kepada masyarakat pegiat mural yang ingin mendaftar menghubungi contact person yang tertera,” tutupnya. (POLDAKALSEL-RIW/RDM/RH)

BPBAT Mandiangin Produksi Ribuan Ikan Haruan

BANJAR – Balai Perikanan Budidaya air tawar (BPBAT) Mandiangin Kementerian Kelautan dan Perikanan, memproduksi ribuan bibit ikan air tawar. Salah satu yang bibit yang dihasilkan BPBAT yakni bibit harian. Ikan haruan merupakan ikan khas yang berasal dari Kalimantan dan keberadaannya dialam liar sudah mulai berkurang akibat banyaknya penangkapan oleh masyarakat, dan membuat harga ikan ini meningkat pesat.

Pemijahan ikan haruan di BPBAT Mandiangin

Senin sore (11/10), Kepala Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin Andy Artha Donny Oktopura, melalui petugas pembudidaya ikan haruan Balai Perikanan Budidaya air tawar mandiangin Nana menjelaskan, ikan haruan menjadi salah satu komoditi ikan air tawar yang diminati. Diketahui produksi ikan Haruan dari hasil budidaya pada tahun 2020 hanya 10.988 ton. Sementara kebutuhan pertahun di Kalsel sebesar 133.000 ton. Artinya proruksi ikan haruan di Kalsel sangat kurang sekali.

Kolam ikan budidaya ikan haruan BPBAT Mandiangin

“Dari sektor bisnis, budidaya ikan haruan ini cukup menjanjikan. Hal ini dikarenakan permintaan ikan Haruan terus meningkat. Bahkan ikan Haruan selalu menjadi penyumbang Inflasi di Kalsel,” ungkap Nana.

Nana menambahkan, Melihat potensi ikan haruan di air tawar ini, pihaknya terus mengembangkan budidaya dan melatih para petani untuk menjadi petani haruan di beberapa daerah. Termasuk di Kecamatan Balangan dan Kecamatan Hulu Sungai Selatan (HSS).

“Dalam satu bundaran kolam yang berukuran 3×1 bisa menampung sebanyak  3000 ekor bibit ikan haruan dan jika dipanen per kolam bundar menghasilkan satu ton ikan haruan. Disini ada sekitar 20 kolam bundar yang bisa muat 3000 ekor ikan gabus dan Kami terus kembangkan mulai dari pengawinan indukan hingga menjadi anakan dan hingga besar selama delapan bulan,” tutup Nana.

Untuk diketahui, saat Reporter Abdi Persada FM berkunjung ke Balai Perikanan Budidaya air tawar (BPBAT) Mandiangin Kementerian Kelautan dan Perikanan. Selain budidaya ikan haruan, dipenangkaran ini juga dibudidayakan berbagai ikan jenis air tawar, seperti ikan baung, ikan papuyu, ikan belida, ikan nila, ikan jelawat, dan ikan kelabau. Setiap jenis ikan dibedakan tempat penangkaran serta pengurusnya untuk memaksimalkan proses pembesaran. Ditempat ini pula, para pembudidaya ikan, pelajar, dan mahasiswa/mahasiswi bisa berdatang untuk belajar mengenai tata cara pembudidayaan ikan air tawar. (MRF/RDM/RH)

Dinkes Banjarmasin Terima Vaksin Pfizer Sebanyak 3.705 Vial

BANJARMASIN – Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Dinas Kesehatan telah menerima vaksin pfizer, untuk didistribusikan kepada warga Kota Banjarmasin. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Machli Riyadi.

“Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin telah menerima vaksin pfizer,” ungkap Machli, kepada sejumlah wartawan, Senin (11/10).

Menurut Machli, setelah menerima vaksin tersebut, pihaknya langsung memberikan vaksin tersebut kepada masyarakat di Kota Banjarmasin.

Pelaksanaan vaksin pfizer di Kota Banjarmasin, dimulai di kantor Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin pada Senin 11 Oktober 2021.

“Dengan adanya jenis  vaksin baru Pfizer ini, kesempatan bagi masyarakat yang ingin mendapatkan vaksin jenis baru tersebut,” ucapnya.

Sedangkan, lanjut Machli, vaksin pfizer mulai didistribusikan ke puskesmas seluruh Kota Banjarmasin, dilaksanakan mulai Selasa 12 Oktober 2021.

“Sejak saat itu maka masyarakat bisa mendapatkan vaksin pfizer di puskesmas yang ada di Kota Banjarmasin,” ujarnya.

Machli mengatakan, vaksin pfizer ini merupakan produk dari Amerika Serikat, memiliki efikasi yang cukup tinggi, bila dibandingkan dengan vaksin sinovac. Namun, kedua vaksin tersebut sama baiknya.

“Semua vaksin yang ada saat ini, sama baiknya. Yang terbaik apabila vaksin COVID-19 selalu tersedia di Kota Banjarmasin,” ucap Machli. (SRI/RDM/RH)

Ikuti Webinar Literasi Digital, Indonesia Makin Cakap Digital

Salam Literasi!
Halo Sobat Milenial ✋🏻
.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) meluncurkan program Literasi Digital Nasional dengan tema “Gerakan Nasional Literasi Digital 2021”
.
Yuk! Ikuti webinar Literasi Digital bersama Kominfo RI dengan Topik-topik asik dan narasumber yang seru pastinya. Untuk besok, topik pembahasannya: Hadapi Transformasi Digital dengan Bijak dan Tepat
.
🗣️ KEYNOTE SPEECH Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc – Direktur Jenderal Aplikasi Informatika

🗣️ MODERATOR Ovi Darin

🗣️ KEY OPINION LEADER Diza Refengga – Actor

🗣️ NARASUMBER:
.
1. Irwan Rozanie
■ Guru
.
2. Pongki Barata
■ Musisi/Pencipta Lagu
.
3. Herry Fitriyadi
■ Kepala Sekolah SMKN 2 Amuntai
.
📝 SAVE THE DATE
📅 Kamis, 14 Oktober 2021
⏰ 14.00 WITA / 13.00 WIB – Selesai
📱 Via Zoom Meeting
.
Fasilitas yang didapatkan :
📄 E-Sertifikat
💸 E – money untuk 10 Peserta Terpilih
🤝 Relasi baru
💡 Ilmu bermanfaat
.
LINK_ PENDAFTARAN
https://s.id/litdigHSU1410

Webinar Literasi Digital Kabupaten Banjar; Bebas Berekspresi di Dunia Digital

BANJAR – Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan webinar bertema “Bebas Berekspresi di Dunia Digital,” Senin (11/10) pukul 14.00 WITA.

Acara dibuka Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Samuel Abrijani Pangerapan dan Bupati Kabupaten Banjar Saidi Mansyur, ini menampilkan sejumlah pembicara kompeten.

Dipandu oleh moderator Ovi Darin, yang menghadirkan narasumber pertama Reza Rangin Mengatakan, tips berbahasa agar tidak menyinggung seseorang di media sosial yaitu harus memahami konteksnya terlebih dahulu dan jangan sembarang mengomentari orang.

“Ketika seseorang posting sesuatu diliat dulu konteksnya, jadi kita tidak perlu asal mengingatkan jika ingin berkomentar memberikan saran usahakan menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan jangan bersifat menyinggung,” ucapnya.

Narasumber kedua Amiruddin dengan materi yang tak kalah menarik yaitu tentang ‘Literasi Digital dalam Wawasan Kebangsaan’.

Amiruddin mengatakan, teknologi komunikasi dan informasi mengubah peran konvensional menjadi peran modern, menggunakan teknologi, media massa, cyber war.

Kehadiran media sosial sebagai wadah berbincang dan bertukar informasi antara satu dengan yang lain tentu memberikan dampak yang sangat positif. Sayangnya media sosial juga menjadi arena bagi penyampaian opini ujaran penuh kebencian dan berita-berita palsu.

“Wawasan kebangsaan akan menjadi kunci kesamaan pandangan dan pemersatu tujuan generasi masa kini dan masa yang akan datang, dalam menghadapi tantangan bangsa Indonesia baik dari dalam maupun dari luar negeri,” tuturnya.

Kata dia, wawasan kebangsaan merupakan pemahaman masyarakat mengenai jati diri bangsa nya dalam mendayagunakan segala potensi negeri untuk mencapai cita-cita dan kepentingan nasional.

Dalam kehidupan modern arus globalisasi dapat membantu perkembangan sebuah negara, namun dapat juga berdampak negatif jika masyarakat tidak memiliki wawasan kebangsaan yang cukup.

Wawasan kebangsaan tumbuhkan rasa cinta tanah air yakni;

1. Rendahnya wawasan kebangsaan berdampak pada tergerusnya rasa nasionalisme dan krisis jati diri bangsa.

2. Wawasan kebangsaan dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air pemuda Indonesia dalam menghadapi arus globalisasi.

3. Wujudkan kebangkitan nasional. Masyarakat yang memiliki wawasan kebangsaan luas dapat menumbuhkan semangat kebangkitan nasional.

Selanjutnya narasumber ketiga Maharani Lulu dengan materi tentang ‘Main Aman Saat Belanja Online’.

“Sebanyak 87,1 persen pengguna internet di Indonesia telah membeli bermacam-macam produk secara online melalui berbagai perangkat elektronik selama beberapa bulan terakhir pada 2020,” ucapnya.

Lulu mengatakan, keuntungan dari berbelanja online yaitu praktis dan efisien waktu, pilihan bervariasi dan juga sistem pembayaran lebih mudah.

Adapun, selamanya bangkai kerugian dari berbelanja online yakni menjadi konsumerisme, rawan penipuan dan barang tidak sesuai ekspektasi.

“Modus penipuan belanja online memiliki ciri, menjual barang murah, pencurian data, pencucian uang, layanan COD, dan biaya tambahan,” tuturnya.

Ia memberikan tips agar terhindar dari penipuan belanja online yakni;

1. Gunakan komputer atau smartphone milik sendiri.

2. Pilih situs atau seller terpercaya.

3. Membaca dengan cermat.

4. Pilih cara pembayaran yang aman.

5. simpan bukti transaksi.

6. Rekam video unboxing.

7. Memberikan feedback.

Terakhir narasumber Amalia Permata Rizky dengan materi tentang ‘Bebas Berekspresi di Dunia Digital’.

Ia menjelaskan, indikator pertama dari kecakapan dalam budaya digital adalah bagaimana setiap individu menyadari bahwa ketika memasuki Era Digital.

Adapun, dampak minimnya pemahaman bersosial media yaitu:

1. Tidak mampu memahami batasan kebebasan berekspresi dengan perundungan siber, ujaran kebencian, pencemaran nama baik atau provokasi yang mengarah pada segregasi sosial di ruang digital.

2. Tidak mampu membedakan keterbukaan informasi publik dengan pelanggaran privasi di ruang digital.

3. Tidak mampu membedakan misinformasi, disinformasi dan malinformasi.

“Kemampuan access adalah kunci yang akan menuntun kita pada aktivitas-aktivitas lainnya di ruang digital hal ini berkaitan dengan kemampuan memilih dan memilah informasi, menggunakan perangkat yang legal, dan mengakses sesuai dengan ketentuan,” tutur Amalia.

Aspek penting dalam membangun budaya digital yaitu, participation, remediation, bricolage dan growth mindset. (RILIS)

Webinar Literasi Digital Kabupaten Hulu Sungai Tengah; Menjadi Pintar di Era Digital

HST – Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan webinar bertema “Menjadi Pintar di Era Digital” di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Senin (11/10) pukul 10.00 WITA.

Acara dibuka oleh Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan B Sc dan Bupati HST, H Aulia Oktafiandi ini menampilkan sejumlah pembicara kompeten.

Dalam diskusi ini dipandu oleh moderator Rio Brama yang menghadirkan narasumber pertama yakni, Dr H M Dimayati Huda yang membahas tentang “Bijak Sebelum Mengunggah ke Media Sosial”

“Apa yang kita posting ke media sosial harus bisa kita pertanggungjawabkan, kalau nantinya kita tidak bisa mempertanggung jawabkan apa yang kita sebarkan maka nanti akan berakhir dengan hukum, kita harus cerdas, bijak, dan sopan dalam bermedia sosial,” tuturnya

“Konten yang kita sebarkan sebelumnya kita harus berpikir, apakah konten yang kita sebar itu bermanfaat bagi orang lain, hal ini sangat penting untuk diperhatikan,” tegasnya

Narasumber kedua, Nurhidayah yang membahas materi tentang “Kecakapan Digital”

“Pembelajaran jarak jauh perlu dilakukan pada masa pandemi agar kegiatan belajar mengajar terus berlangsung, kita tidak tahu kapan pandemi akan berakhir dengan adanya pandemi seperti ini tidak kita pungkiri pembelajaran harus berakhir karena kita berada di zaman digital dimana kita bisa mengakses lewat apapun,” pungkasnya

Narasumber ketiga yaitu Albertus Danang yang sekaligus Key Opinion Leader dalam acara ini menjelaskan materi tentang “Mengapa Harus Berinvestasi?”

“Waktu terbaik untuk memulai investasi adalah di waktu saat usia produktif” tuturnya

Tips memulai investasi, yakni;

1.Menyisihkan uang jajan dan meminimalisir pengeluaran

2.Mengetahui profil resiko

3.Melakukan investasi secara bertahap

4.Jangan putus asa dan lelah untuk belajar berinvestasi

Terakhir, narasumber Nor’ain yang meyampaikan materi tentang “Belajar Agama di Media Sosial, Hindari Provokasi!”.

Apa itu Provokasi?

Nor’ain menyampaikan bahwa provokasi merupakan suatu tindakan memanas-manasi, menjatuhkan, memancing emosi atau mempengaruhi orang untuk melakukan kejahatan dan pelanggaran hukum.

Beberapa cara agar terhindar dari provokasi, yaitu;

1. Menggunakan bahasa yang santun;

2. Hindari kesalahan berbahasa;

3. Kontrol emosi agar terhindar dari; segala bentuk provokasi;

4. Peran orang tua sangat penting;

5. Menghindari perdebatan. (RILIS)

Cari Bibit Handal, Pemprov Kalsel Gelar Pekan Sepak Bola U-14 Piala Paman Birin Cup

BANJARMASIN – Untuk mencari bibit-bibit pemain sepak bola di Kalimantan Selatan. Maka, Pemerintah Provinsi melaksanakan Pekan Sepak Bola Usia Dini U-14 Piala Paman Birin Cup. 

Paman Birin memberikan arahan kepada pemain sepakbola usia dini U-14

Pekan Sepakbola Usia Dini U-14 ini dilaksanakan di lapangan Sepak bola Kayutangi Banjarmasin, di buka secara resmi oleh Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan Sahbirin Noor, Minggu (10/10).

Gubernur yang akrab disapa Paman Birin ini mengatakan, pelaksanaan pertandingan ini merupakan bentuk perhatian dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terhadap, pembinaan kepada pemain sepak bola usia dini.

“Pekan Sepakbola Usia Dini U-14 ini digelar untuk menghasilkan bibit atlet sepak bola,” ucapnya.

Selain itu, lanjut Paman Birin, dengan adanya pertandingan sepak bola usia dini ini, maka para permain dapat terus berlatih dan meningkatkan kemampuan mereka dalam bermain bola.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Selatan Hermansyah mengatakan, bahwa atlet sepakbola usia dini antusias mengikuti, pertandingan sepakbola usia dini U-14 tahun Piala Paman Birin Cup.

“Kami tidak menyangka, jika gelaran pertandingan sepakbola usia dini U-14 Piala Paman Birin Cup ini, disambut antusias oleh Sekolah Sepakbola yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan,” ungkap Hermansyah.

Namun, lanjutnya, karena masih dalam suasana pandemi COVID-19, maka jumlah peserta mereka batasi. Dari 32 Sekolah Sepakbola, hanya 24 saja yang ikut bertanding.

“Jumlah peserta hanya sebanyak 24 Sekolah Sepakbola yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan,” ucapnya.

Hermansyah mengharapkan dengan adanya pertandingan sepak bola usia dini U-14 Piala Paman Birin Cup ini, dapat melahirkan atlet-atlet handal kedepannya di Provinsi Kalimantan Selatan.

Pada pertandingan sepakbola usia dini U-14 Piala Paman Birin Cup ini, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menyediakan total hadiah sebesar 40 juta rupiah. (SRI/RDM/RH)

Museum Wasaka Gelar Pameran Temporer

BANJARMASIN – Memperingati hari museum Indonesia, pada Selasa, 12 Oktober 2021, museum waja sampai kaputing, menggelar pameran temporer, di halaman Wasaka, yang berlokasi di jalan Kampung Kenanga Ulu, Kelurahan Sungai Jingah, Kecamatan Banjarmasin Utara.

Kepada sejumlah wartawan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan Muhammad Yusuf Effendi, setelah membuka pameran temporer, pada Senin (11/10), pihaknya sangatlah mengapresiasi dengan digelarnya pameran temporer ini, sebagai upaya memajukan kebudayaan di banua, dan semakin meningkatkan dunia mutu pendidikan di Kalsel.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan, Muhammad Yusuf Effendi

“Kami minta para pengunjung yang datang, tetap disiplin protokol kesehatan,” ucapnya.

Hal senada disampaikan bidang kebudayaan, melalui kepala seksi cagar budaya dan permuseuman Disdikbud Provinsi Kalimantan Selatan Arry Risfansyah, dalam kegiatan pameran temporer ini digelar selama 4 hari, mulai 11 – 14 Oktober 2021, pada jam 09.00 – 17.00 WITA. Pada hari pertama dilaksanakan perawatan koleksi museum, hari kedua seminar kajian parang kalimantan selatan, kemudian hari ketiga menggelar forum diskusi pecinta dan pelestari senjata tradisional kalimantan selatan, serta hari kamis digelar diskusi permuseuman museum lambung mangkurat, dilanjutkan penampilan madhihin sanggar karamunting Disdikbud Hulu Sungai Selatan.

Kasi cagar budaya dan permuseuman, Disdikbud Kalsel, Arry Risfansyah

“Acara kami gelar melalui dana alokasi khusus (BOP) tahun 2021, untuk prokes sudah disiapkan, mulai dari diperiksa suhu tubuh pengunjung sebelum masuk ke pameran, tersedia masker dan hand sanitizer,” katanya.

Sementara itu, salah satu tenaga perawatan koleksi museum wasaka, Iskandar menyampaikan, pihaknya  melakukan perawatan koleksi secara rutin, dengan tujuan agar selalu terjaga keaslian benda bersejarah, peninggalan para pejuang, biasanya digelar setiap enam bulan sekali.

“Merawat benda koleksi harus dari hati, tidak sembarangan menggosoknya, perlu telaten dan pengetahuan tentang jenis koleksi museum, baik dari bahan dan benda karena berbeda,” tutupnya.

Untuk diketahui, museum wasaka  menggelar pameran temporer, yang diikuti dari museum lambung mangkurat Provinsi Kalimantan Selatan, museum rakyat Hulu Sungai Selatan, dan komunitas Wasaka Korwil Banjarmasin, dengan menyajikan berbagai macam senjata peninggalan para pejuang dan pahlawan, diantaranya berupa keris, belati, parang, wafak, pisau, sumpit dan replika baju pahlawan nasional pangeran antasari. (NHF/RDM/RH)

Banyak Termakan Isu Hoax, Pemko Banjarmasin Gelar Sosialisasi Vaksinasi COVID-19

BANJARMASIN – Dikarenakan banyaknya penyandang Disabilitas di Kota Banjarmasin, yang termakan isu hoax yang menyesatkan tentang vaksinasi COVID-19. Maka, Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin menggelar Sosialisasi Vaksinasi COVID-19 kepada Disabilitas tersebut.

Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 kepada Disabilitas

Sosialisasi ini dilaksanakan, di salah satu hotel berbintang di Kota Banjarmasin, Senin (11/10). Sosialisasi ini dibuka Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Machli Riyadi.

Dalam sambutannya Machli mengatakan, manfaat dan mengajak penyandang disabilitas untuk mau bervaksin.

“Sosialisasi yang kami laksanakan saat ini, merupakan sosialisasi ke dua, untuk para penyandang disabilitas. Yang pertama dilaksanakan pada tanggal 24 Juni 2021 di Rumah Singgah Baiman,” ucapnya.

Pada sosialisasi ke dua ini, lanjut Machli, pihaknya mengundang seluruh penyandang Disabilitas yang ada di Kota Banjarmasin.

“Kami mengundang seluruh penyandang Disabilitas tersebut, agar mereka mendengar penjelasan dari Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin mengenai vaksin COVID-19 yang jelas,” ujar Machli.

Menurut Machli, selain mengadakan sosialisasi, pihaknya juga melaksanakan vaksinasi kepada para penyandang Disabilitas.

“Selama dua bulan ini Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin kesulitan untuk melakukan vaksinasi kepada para penyandang Disabilitas, dengan adanya sosialisasi tersebut memudahkan kami,” tutur Machli.

Sementara itu, salah satu penyandang Disabilitas Kota Banjarmasin Slamet mengungkapkan, bahwa banyak penyandang Disabilitas di Kota Banjarmasin, mendapatkan informasi yang tidak jelas atau termakan isu hoax yang ada di media sosial.

“Banyak isu yang menyesatkan tentang vaksinasi COVID-19 yang didapat oleh para penyandang Disabilitas. Sehingga mereka takut untuk bervaksin,” ungkap Slamet.

Menurut Slamet, dengan adanya sosialisasi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, maka pihaknya bersyukur telah mendapatkan informasi yang benar tentang vaksinasi COVID-19 tersebut.

“Dengan adanya sosialisasi dan penjelasan dari Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin ini, maka kami bersyukur telah mendapatkan informasi yang jelas tentang vaksin COVID-19 tersebut,” ucapnya.

Penjelasan dari Dinas Kesehatan tentang vaksinasi COVID-19 ini sangat bermanfaat, maka saat ini penyandang Disabilitas di Kota Banjarmasin tidak takut lagi untuk bervaksin. (SRI/RDM/RH)

Pimpin Upacara Peringatan ke-159 Tahun Wafatnya Pangeran Antasari, Ini Pesan Paman Birin

BANJARMASIN – Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor memimpin upacara peringatan ke-159 tahun wafatnya Pahlawan Nasional Pangeran Antasari, di Kompleks Pemakaman kawasan Malkon Temon Banjarmasin, pada Senin (11/10).

Selain gubernur, turut hadir Ketua DPRD Kalsel, Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel,  Kajati Kalsel, perwakilan Kapolda Kalsel, Komandan Korem 101 Antasari dan sejumlah pejabat lain, lengkap mengenakan pakaian adat Banjar.

Forkopimda Kalsel berfoto bersama usai upacara peringatan wafatnya Pangeran Antasari

Peringatan wafatnya Pangeran Antasari diawali dengan penghormatan, pembacaan riwayat singkat, pembacaan pesan-pesan Pangeran Antasari oleh pimpinan upacara,  dilanjutkann dengan peletakan karangan bunga dan doa.

Gubernur Kalsel didampingi Ketua DPRD Kalsel menaburkan bunga di makam Pangeran Antasari

Pada kesempatan itu, Gubernur mengingatkan perlunya mewarisi nilai-nilai juang para pahlawan yang tentunya memberikan pembelajaran yang baik atau tuntunan dalam kehidupan bernegara dan berbangsa.

“Itu yang harus kita warisi dalam kita menghadapi persoalan negara, pemerintahan, sosial kemasyarakatan, apa saja. Semangat itu yang harus diwarisi,” pesan gubernur yang biasa disapa Paman Birin itu.

Selain itu, pesan-pesan yang diamanatkan Pangeran Antasari ujarnya, senantiasa relevan dengan kehidupan saat ini. Semangat seperti Haram Manyarah, Waja Sampai Kaputing, atau Jangan Bacakut Papadaan, perlu jadi pegangan.

Pemerintah Provinsi Kalsel juga memberikan tali asih kepada para keluarga atau ahli waris para pejuang di Kalsel yang diserahkan langsung Paman Birin.

Pangeran Antasari lahir pada 1797. Nama aslinya adalah Gusti Ibu Kartapati. Ayahnya bernama Pangeran Masohut (Mas’ud) dan ibunya Gusti Hadijah. Ia memiliki adik perempuan bernama Ratu Antasari.

Meski memiliki darah bangsawan, Pangeran Antasari tumbuh besar di kalangan rakyat biasa. Ia pun menjadi sosok yang dekat dengan rakyat. Ia begitu disegani dan sangat berpengaruh bagi masyarakat Banjar. Itulah mengapa, Ia begitu ditakuti oleh Belanda.

Akhirnya pada 1862, Pangeran Antasari diangkat menjadi pimpinan pemerintahan menggantikan sang ayah. Ia dianugerahi gelar Amiruddin Khalifatul Mukminin yang berarti Ia menjadi pimpinan pemerintahan, panglima perang, sekaligus tokoh agama terkemuka.

Pangeran Antasari wafat pada 11 Oktober 1862. Ia terserang penyakit cacar yang mewabah pada masa itu. Ia dimakamkan di Taman Makam Perang Banjar. Ia baru dinobatkan menjadi Pahlawan Indonesia pada 27 Maret 1968. (BIROADPIM-RIW/RDM/RH)

Exit mobile version