25 Maret 2025

LPPL Radio Abdi Persada 104,7 FM

Bergerak Untuk Banua

Disdikbud Kalsel Susun Renstra 2025-2029, Berbagai Masukan Jadi Catatan Penting

2 min read

Suasana Forum Perangkat Daerah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan

BANJARBARU – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) berperan penting mewujudkan visi Kalimantan Selatan Bekerja, khususnya dalam membangun manusia yang unggul, berbudaya dan berakhlak mulia.

Kepala Disdikbud Kalsel Muhammadun (tengah) saat memimpin forum

Sebagai langkah strategis, Disdikbud Kalsel menggelar Forum Perangkat Daerah yang diselenggarakan pada Senin (17/2), di Aula Disdikbud Kalsel. Forum ini melibatkan beberapa pihak diantaranya para guru besar, akademisi, peneliti kebudayaan, PGRI, Badan Akreditasi Nasional, pihak swasta serta tokoh seniman.

Tujuannya adalah menyerap masukan untuk menyusun Rencana Strategis (Renstra) tahun 2025-2029.

Kepala Disdikbud Kalsel Muhammadun menyebut, masukan dan saran yang diterima akan menjadi catatan besar dalam menyusun kebijakan lima tahun ke depan.

Salah satu masukan membahas tentang warisan tak benda yang belum sepenuhnya bisa dimanfaatkan masyarakat untuk mempelajari sejarah didalamnya.

“Kita disarankan untuk membuat buku informasi warisan tak benda. Sekaligus tokoh seniman juga meminta agar warisan itu memiliki Pergub. Sehingga memudahkan masyarakat untuk mempelajari filosofinya,” kata Muhammadun, usai memimpin forum.

Selain itu ada pula yang meminta pembangunan SMA baru di Kabupaten Banjar, tepatnya di Desa Cintapuri dan Kecamatan Astambul.

Alasannya karena belum ada SMA di lokasi tersebut, sehingga membuat sebagian besar lulusan SMP memilih untuk melanjutkan pendidikan ke Pondok Pesantren.

“Kita sudah kantongi permintaan itu. Akan tetapi untuk tahun 2025 anggaran pembangunan sekolah baru sudah dialokasikan ke Kabupaten Tanah Laut. Jadi untuk Kabupaten Banjar akan kita usahakan di tahun berikutnya,” jelas Muhammadun.

Adapun berbagai inovasi juga akan dilakukan Disdikbud Kalsel tahun ini. Satu diantaranya yakni melalui kerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kalsel, untuk membuat sekolah melakukan pengelolaan sampah mandiri.

Sedikitnya ada 90 sekolah setara SMA yang diajukan Disdikbud Kalsel ke DLH untuk diajarkan tata cara pengolaan sampah, mulai dari pemilihan jenis sampah hingga pengolahan sampah menjadi barang bernilai ekonomi.

“Kita sudah menyurati DLH agar sekolah mengolah secara profesional sesuai arahan dari lingkungan hidup, imbasnya selain sekolah menjadi lebih bersih, hasil pengolahan bisa bermanfaat menjadi pemasukan untuk sekolah,” pungkas Muhammadun.(SYA/RIW/RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Abdi Persada | Newsphere by AF themes.