10 Juli 2025

Gema Maulid 40 Malam, Paman Birin Perkuat Identitas Religius Kalsel

Suasana antusias masyarakat saat Gema Maulid malam ke-15

BANJARMASIN – Rangkaian Gema Maulid 40 Malam yang diinisiasi oleh Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor atau Paman Birin, terus mendapatkan antusiasme yang tinggi dari masyarakat hingga malam ke-15, pada Rabu (18/9). Acara yang berlangsung di Gedung Mahligai Pancasila, Banjarmasin, ini dihadiri oleh berbagai lapisan masyarakat, baik dari dalam maupun luar kota Banjarmasin, termasuk warga dari Tatah Layang Kabupaten Banjar.

Gema Maulid ini juga dihadiri oleh sejumlah ASN dan pegawai dari berbagai instansi di lingkup Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, di antaranya Dinas Kehutanan, Dinas Perhubungan, Dinas ESDM, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kalsel, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, serta Biro Administrasi Pimpinan.

Kegiatan ceramah pada kesempatan tersebut disampaikan oleh Habib Ali bin Muhammad Al Haddad yang juga merupakan keturunan langsung dari pengarang Maulid Habsyi yaitu Habib Ali bin Muhammad bin Husain Al Habsyi dan Pembacaan ayat suci Al-Qur’an dibawakan oleh Qori Akhmad Fauzan, serta lantunan shalawat diiringi oleh grup maulid Raudhatul Amin dari Pal 8 Indah.

Habib Ali bin Muhammad Al Haddad saat memberikan tausyiah

Pada malam ke-15 ini, Gubernur dalam sambutannya yang diwakili oleh Kepala Biro Administrasi Pimpinan, Berkatullah menyampaikan komitmen Paman Birin dalam menjaga marwah Kalimantan Selatan sebagai wilayah yang religius.

“Komitmen Paman Birin dalam membangun Banua yang religius juga diwujudkan melalui kegiatan shalawatan rutin yang digelar setiap bulan bersama para alim ulama, habaib, dan tokoh agama di Bumi Shalawat Alam Roh 88 Kiram,” ujarnya.

Berkat kegiatan-kegiatan tersebut, cita-cita Paman Birin untuk mewujudkan Banua yang religius semakin terlihat nyata.

“Kegiatan ini diharapkan menjadi kekuatan spiritual bagi masyarakat Banua,” katanya.

Dalam acara peringatan Maulid Nabi, Paman Birin menegaskan pentingnya menjaga identitas religius Kalsel melalui kegiatan keagamaan yang masif dan berkelanjutan.

“Sekarang Banua kita dikenal sebagai Kalsel Babussalam, yang artinya daerah yang diberkahi dan dilimpahi rahmat dari Allah SWT. Siapapun yang datang ke Banua ini, insya Allah akan mendapatkan keselamatan dan keberkahan, sesuai dengan makna Babussalam, yaitu pintu keselamatan,” pungkasnya.

Sementara itu, dalam tausiahnya Habib Ali bin Muhammad Al Haddad mengingatkan pentingnya tujuan dari perayaan Maulid dimana peringatan Maulid ini adalah untuk mencari ridho Allah SWT serta syafaat Rasulullah SAW di hari kiamat kelak.

“Maulid ini tidak lain adalah usaha kita untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan berharap mendapatkan syafaat dari Rasulullah SAW di akhirat nanti,” ujar Habib Ali.

Habib Ali juga menjelaskan keutamaan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Menurutnya, shalawat adalah salah satu cara terbaik untuk mendapatkan rahmat dan berkah dari Allah.

“Semoga melalui peringatan Maulid ini, kita semua mendapatkan ampunan, rahmat, dan perlindungan dari Allah SWT, serta ditempatkan bersama orang-orang yang dicintainya,” tutupnya. (BDR/RDM/RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Abdi Persada | Newsphere by AF themes.