Masuki Musim Kemarau, Pemprov Kalsel Tingkatkan Kesiapsiagaan Ancaman Karhutla
1 min readBANJARBARU – Memasuki musim kemarau yang diprediksi dimulai pada Agustus nanti, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mulai meningkatkan kesiapsiagaan terhadap ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Ada tiga daerah yang menjadi lokus utama karhutla, yakni Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar dan Tanah Laut. Sebab selain menjadi langganan karhutla saat musim kemarau, ketiga daerah itu juga merupakan wilayah Ring 1 area bandara.
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, bahkan telah memerintahkan SKPD terkait untuk melibatkan relawan dan masyarakat peduli api, guna mempercepat penanggulangan karhutla khususnya pada titik panas (hot spot) yang berada di sekitar area pemukiman.
Menindaklanjuti arahan Gubernur, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, menggelar apel kesiapsiagaan menghadapi bencana Kalsel tahun 2024.
Apel yang dipimpin Kepala BPBD Kalsel, Raden Suria Fadliansyah itu, turut diikuti leading sector BPBD seperti Dinas Kehutanan, Tagana, Satpol PP Damkar, PMI, dan relawan lainnya.
“Memang sesuai arahan Gubernur, kita ingin agar semua leading sector menyiapkan segala sesuatu untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap ancaman karhutla,” katanya, Selasa (30/7).
Pihak BPBD sendiri telah menyiapkan berbagai peralatan untuk menanggulangi hot spot terutama di daerah yang sulit dijangkau.
“Semua peralatan saya rasa sudah sangat lengkap, apalagi kita juga mendapat bantuan dari BNPB berupa water jet pump kecil yang bisa dibawa menggunakan kendaraan roda dua,” ungkapnya.
Suria berharap musim kemarau tahun ini tidak menyebabkan karhutla yang sangat serius, sehingga tidak akan mengganggu masyarakat dalam menjalankan aktivitas.
“Semoga melalui upaya yang dilakukan Pemprov Kalsel bersama relawan lainnya, bisa meminimalisir bencana karhutla musim kemarau ini,” harapnya. (SYA/RDM/RH)