Tim Evaluator UNESCO Ke Kalsel Untuk Penilaian Geopark Meratus Menuju UNESCO Global Geopark
2 min read
BANJARBARU – Gubernur Kalsel Sahbirin Noor menghadiri pembukaan Evaluasi Meratus Aspiring UNESCO Global Geopark, yang bertempat di Gedung Idham Chalid Setdaprov Kalsel pada Jum’at (12/7).

Evaluasi menuju UNESCO Global Geopark merupakan tahapan penting yang harus dilewati untuk menunjukkan kepada dunia, bahwa Kalsel memiliki warisan alam budaya yang sungguh layak diakui secara global.
Pada kegiatan tersebut, Sahbirin Noor juga mengucapkan selamat datang kepada tim dari Badan Riset Inovasi Nasional, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Pusat Survei Geologi Bandung dan UPN Veteran Yogyakarta.
Sahbirin Noor menyampaikan, pegunungan Meratus bukan hanya sekedar bentang alam yang indah, tetapi juga menyimpan kekayaan geologi yang luar biasa, keanekaragaman hayati yang unik, serta warisan budaya yang tak ternilai.

“Melalui proses evaluasi ini, kita berharap dapat menunjukkan kepada dunia, warisan bumi Kalimantan Selatan yang sangat berharga ini,” ungkapnya.
Status aspiring UNESCO Global Geopark bukan hanya sebuah pengakuan, tetapi juga tanggung jawab besar. Oleh sebab itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan berkomitmen untuk terus menjaga, melestarikan, dan mengelola kawasan ini secara berkelanjutan, demi kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang.
“Sejak tahun 2018, Geopark Meratus telah resmi menyandang status sebagai geopark nasional. Pencapaian ini merupakan langkah awal yang sangat penting dalam upaya kita menuju pengakuan internasional,” tutup Sahbirin Noor.
Sementara itu, Ketua Harian Badan Pengelola Geopark Meratus Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana, menyampaikan bahwa dengan adanya kedatangan tim evaluator dari UNESCO, merupakan salah satu proses penilaian Geopark Meratus agar bisa dikatakan layak untuk dievaluasi dan menjadi UNESCO Global Geopark.
“Hari ini kita kedatangan dua evaluator dari UNESCO yang disambut langsung oleh Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, dan hal ini memberikan bukti bahwa Pemerintah Provinsi dan selurih entitas yang ada di Banua ini mendukung penuh Geopark Meratus,” ucapnya.
Hanifah melanjutkan, pihaknya akan memberikan penyampaian, baik dari sisi geologi, biologi hingga culture, terkait bagaimana pengelolaan Geopark Meratus terhadap evaluator.
“Selanjutnya kami akan mengunjungi situs-situs Geopark Meratus yang kami pilih dari 54 situs, dimana terdapat 17 situs yang akan dilakukan kunjungan,” tutupnya. (MRF/NRH/RH)