Fase Mina Selesai, Jemaah Bersiap Tawaf Ifadhah
2 min readARAB SAUDI – Hingga Rabu (19/6) atau 13 Zulhijah 1445 Hijriah, jemaah haji Indonesia sudah mengambil Nafar Tsani, melakukan lontar jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah. Sesuai jadwal lontar jumrah yang telah ditetapkan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), jemaah melakukan lontar jumrah pada pukul 05.00 – 17.00 WAS.
Sebelumnya, pada 12 Dzulhijjah, jemaah yang mengambil pilihan Nafar Awal telah meninggalkan Mina sebelum matahari terbenam dan kembali ke hotel masing-masing di Mekah.
Anggota Media Center Kementerian Agama, Widi Dwinanda, dalam siaran persnya Rabu (19/6) mengatakan, setelah menyelesaikan fase mabit di Mina dan melontar jumrah, jemaah akan melakukan tawaf Ifadhah dan Sa’i sebagai rangkaian rukun haji.
“PPIH mengimbau agar jemaah dapat memulihkan kondisi dan stamina fisik terlebih dahulu sebelum pelaksanaan tawaf Ifadhah dan ibadah lainnya,” kata Widi.
Disampaikan Widi, Masjidil Haram saat ini juga kondisinya padat jemaah dari berbagai belahan dunia yang akan tawaf Ifadhah. Karenanya, kata dia, jemaah harus mempertimbangkan kondisi kepadatan Masjidil Haram saat akan tawaf Ifadhah.
“Tidak perlu tergesa-gesa untuk langsung tawaf Ifadhah setelah dari Mina, dengan stamina prima fisik setelah istirahat, jemaah dapat menjalankan tawaf dan ibadah lainnya dengan aman dan lancar,” ungkapnya.
Ia menyampaikan, tawaf Ifadhah dilaksanakan setelah bus shalawat yang akan mengantar jemaah dari hotel ke Masjidil Haram dan sebaliknya kembali beroperasi. Bus Shawalat kembali beroperasi pada 14 Dzulhijjah, atau Kamis (20/6) mulai pukul 00.30 Waktu Arab Saudi.
“Selama tidak ada layanan bus shawalat, jemaah dapat menjalankan salat 5 waktu di masjid sekitar hotel sembari mempersiapkan diri untuk tawaf Ifadhah dan tawaf Wada,” ucapnya.
Berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) pukul 13.17 WIB, jemaah haji Indonesia yang wafat berjumlah 165 orang. Sedangkan jemaah haji Embarkasi Banjarmasin yang meninggal dunia, terdata 4 orang. Yakni:
- Sirun Mucheri Sarkawi (79 thn) Kloter 7 Barito Selatan – Kalteng, Wafat pada Sabtu 8 Juni 2024 di RS Mekah, Pukul 13:14 WAS, Penyebab, (Infeksi Paru dan Gangguan Jantung).
- Hidayatussibyan (50 thn) Kloter 18 Tabalong – Kalsel, Wafat Pada Jumat 14 Juni 2024, di RS Arafah, Pukul 18:15 WAS, Penyebab (Syok Kardiogenic, Heart Failure, Hipertensi, DM Non Insuli)
- H. Supian Suri Syarkawi (57 thn) Kloter 14 Hulu Sungai Selatan – Kalsel, Wafat Pada Minggu 16 Juni 2024 di Mina, Pukul 06.00 WAS, Penyebab (Cardiac Arrest).
- Ristina Ahmadsyah Aun (57th) kloter 15 Kabupaten Tapin – Kalsel. Wafat pada Senin,17 Juni 2024 di Mina, pukul 11.30 WAS, Penyebab shock cardiogenic.
(KemenagRI-RIW/RDM/RH)