Berhasil Naikkan IPM ke Posisi 12 Nasional, Paman Birin Terus Upayakan Peningkatan Pembangunan Manusia Kalsel
2 min readBATOLA – Jelang berakhirnya masa kepemimpinan dua periode di Kalimantan Selatan, Gubernur, Sahbirin Noor berhasil menerapkan kebijakan pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Terbukti, tahun 2023, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalimantan Selatan menduduki peringkat 12 dari 38 provinsi di Indonesia. Padahal tahun sebelumnya, peringkat Kalimantan Selatan masih di 25 besar, atau berada di peringkat 22. Itu berarti Kalimantan Selatan, di bawah kepemimpinan Paman Birin, berhasil menaikkan Human Development Indeks atau IPM hingga 10 peringkat dalam satu tahun, atau di atas rata – rata nasional.
Peningkatan IPM tahun 2023 ini, terjadi pada semua dimensi. Baik dimensi kesehatan, pendidikan dan standar hidup layak.
“Alhamdulilah, pembangunan ketiga sektor ini di Kalsel selama periode kepemimpinan Paman Birin menunjukan tren positif dan membaik,” ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kalsel, Ariadi Noor, saat ditemui wartawan disela kegiatan di Batola belum lama tadi.
Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, bayi yang lahir pada 2023 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga usia 73,93 tahun, meningkat 0,23 tahun dibanding dengan mereka yang lahir pada tahun sebelumnya. Sementara pada dimensi pengetahuan, Harapan Lama Sekolah (HLS) penduduk umur 7 tahun meningkat 0,05 tahun dibanding tahun sebelumnya. Yakni dari 13,10 tahun menjadi 13,15 tahun, sedangkan rata-rata lama sekolah penduduk umur 25 tahun ke atas meningkat 0,08 tahun, dari 8,69 tahun menjadi 8,77 tahun pada 2023.
“Kenaikan paling mencolok adalah pada usia harapan hidup. Dengan kata lain, pelayanan sektor kesehatan di Kalsel terus mengalami peningkatan,” jelas Ariadi.
Selanjutnya, tahun ini, pemerintah provinsi akan menggenjot dimensi pendidikan, untuk peningkatan dan pemerataan harapan lama sekolah. Harapannya, angka IPM Kalsel juga akan kembali mengalami peningkatan.
“Kita akan menerapkan kebijakan, untuk membantu kabupaten kota meningkatkan pendidikan dasar didaerahnya masing-masing. Mulai dari tingkatan PAUD hingga Sekolah Menengah Pertama. Entah nanti bentuknya adalah hibah dana, atau seperti apa. Kita akan buat kebijakannya,” tutup Ariadi.
Perlu diketahui, IPM Indonesia tahun lalu mencapai 74,39, meningkat 0,62 poin (0,84 persen) dibanding tahun sebelumnya (73,77). Selama 2020–2023, IPM Indonesia rata-rata meningkat sebesar 0,72 persen per tahun.
Sementara IPM Provinsi Kalsel tahun 2023 tercatat 74,66 poin, naik dibanding tahun sebelumnya yakni 74,00 poin atau meningkat 0,66 poin (0,89 persen). Dimana selama 2020 − 2023, IPM Kalsel rata-rata meningkat sebesar 0,72 persen. (RIW/RDM/RH)