Pembangunan Perusahaan AMDK BPAM Banjarbakula Bakal Dianggarkan Tahun 2024
2 min readBANJARBARU – Pembangunan perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang diwacanakan Balai Pengelola Air Minum (BPAM) Banjarbakula, saat ini tengah memasuki proses penyusunan studi kelayakan (Feasibility Study/FS) dan Detail Engineering Design (DED).
Kepala BPAM Banjarbakula, Muhammad Berty Nakir, mengatakan FS dan DED yang sedang digarap oleh pihak ketiga itu diperkirakan bisa selesai pada anggaran perubahan tahun ini.
“Diperubahan sudah kita anggarkan, saat ini sedang proses tinggal menunggu pelaksanaannya. Kemungkinan akhir November mungkin sudah selesai,” ujar Berty, Rabu (11/10).
Jika FS dan DED sudah diselesaikan, Berty menjelaskan, pihaknya akan mulai mengangarkan pembangunan gedung beserta sarana prasarana penunjang dan peralatan instalasi AMDK.
“(bangunannya) di areal sini (kawasan BPAM Banjarbakula). Brandnya juga masih belum kita cantumkan, saat ini masih rancangan dulu,” bebernya.
Terkait berapa jumlah anggaran yang dikeluarkan dan kapan perkiraan bangunan bisa diselesaikan, Berty mengaku, sampai saat ini belum ada kejelasan. Lantaran masih dalam tahap penelitian.
“Langkahnya masih kami teliti. Apakah melalui lelang atau penunjukan langsung (kontraktor). Kalau lelang jelas akan lambat, karena banyak proses yang harus dilakukan. Kalau penunjukkan langsung bisa lebih cepat, mungkin pertengahan tahun kita sudah bisa menyiapkan fasilitas dan mungkin saja bangunannya bisa sudah jadi,” terang Berty.
Berty menegaskan pembuatan AMDK tidak akan mengganggu suplai air curah ke perusahaan air minum yang telah bekerjasama dengan mereka.
Pasalnya, dua buah IPA di BPAM Banjarbakula bisa menghasilkan 750 liter perdetik air curah. Sedangkan distribusinya hanya berkisar 450-470 liter perdetik ke PTAM Intan Banjar dan PDAM Tanah Laut.
“Jadi kita membuat AMDK ini juga agar air curah yang berlebihan itu tidak mubazir,” ungkap Berty.
Berty menerangkan, AMDK yang mereka bangun nantinya akan membuat berbagai jenis kemasan, mulai kemasan gelas, botol kecil dan besar, hingga galon.
“Tergantung perencanaan anggaran nanti, kalau memang anggarannya cukup bakal kita buat semua. Tapi kalau tidak kita akan lakukan bertahap dari yang paling dibutuhkan masyarakat terlebih dahulu,” pungkas Berty.(SYA/RDM/APR)