19 Februari 2025

LPPL Radio Abdi Persada 104,7 FM

Bergerak Untuk Banua

Baayun Maulid di Museum Lambung Mangkurat Diikuti Peserta Berusia 76 Tahun dan Termuda 16 Hari

2 min read

Suasana baayun maulid di Museum Lambung Mangkurat di Banjarbaru mayoritas diikuti anak-anak dan balita

BANJARBARU – Warga dari berbagai daerah ikuti acara Baayun Maulid yang diselenggarakan di Museum Lambung Mangkurat, di Banjarbaru, Kamis (5/10). Ratusan ayunan turut menghiasi kegiatan tradisi adat Kalsel tersebut.

Gubernur Kalsel Sahbirin Noor yang diwakili Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Setdaprov, Husnul Hatimah, menyampaikan, bahwa kegiatan tersebut turut meriah tanpa harus menghilangkan adat istiadat dari penyelenggaraan baayun maulid ini.

Staf Ahli Gubernur bidang Kemasyarakatan dan SDM, Husnul Hatimah didampingi Sekretaris Disdikbud Kalsel, Hadeli Rosyaidi, saat ikut prosesi betapung tawar

“Ini sebagai bentuk edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat betapa pentingnya menerapkan ajaran Rasulullah yang tidak lupa selalu bersholawat,” ujarnya.

Melihat antusias warga yang mengikuti, dirinya berharap, baayun maulid bisa kembali digelar tahun depan. Yang diharapkan, mampu mempererat tradisi di Kalsel.

“Mudah-mudahan ini berlanjut setiap tahunnya dan pesertanya juga terus bertambah,” harapnya.

Sementara itu, Kepala UPTD Museum Lambung Mangkurat, Muhammad Taufik Akbar, mengungkapkan, jumlah warga yang mengikuti baayun maulid mencapai 208 orang. Ini lebih meningkat dibandingkan tahun 2022.

Wakil Wali Kota Wartono bersama Kepala UPTD Museum Lambung Mangkurat M Taufik Akbar saat melaksanakan prosesi baayun maulid

“Kalau sebelumnya itu hanya sekitar 150 orang. Nah, tahun ini antusiasnya melebihi dari target yang kami bayangkan,” bebernya.

Ia menyampaikan, baauyun maulid yang sudah beberapa kali dilaksanakan itu dipastikan akan kembali digelar tahun depan.

“Ini memang agenda rutin kami dan semoga lebih meriah lagi acaranya,” pungkasnya.

Diketahui, tradisi baayun maulid ini tak hanya diisi tausyiah dan iringan maulid habsyie saja. Melainkan, juga melaksanakan prosesi adat betapung tawar yang diikuti mulai dari peserta termuda baru berumur 16 hari dan paling tertua mencapai 76 tahun. (RHS/RDM/RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Abdi Persada | Newsphere by AF themes.