Personel Gabungan se Kalsel Laksanakan Pembasahan di Titik Panas Rawan Karhutla
2 min read
Wamen LHK (kiri) bersama Direktur PKTL (tengah) didampingi Sekdaprov Kalsel (kanan) saat melakukan mapping hotspot rawan karhutla di daerah Guntung Damar, Landasan Ulin, Banjarbaru.
BANJARBARU – Ratusan personel gabungan dikerahkan dalam operasi penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Ratusan personil ini di antaranya TNI, Polri, Manggala Agni, UPT lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KemenLHK), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kehutanan Kalsel, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalsel.

Kegiatan utamanya melakukan pembasahan di sejumlah lokasi rawan terbakar. Dimana, total hotspot di Kalsel yang teridentifikasi melalui hasil pemantauan mencapai ratusan.
Dalam pelaksanaan, terlebih dahulu seluruh personel gabungan melakukan apel gabungan, di posko utama Guntung Damar, Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru, Senin (2/10) pagi, untuk mendapatkan arahan.
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, Alue Dohong mengungkapkan, sebagai bentuk penanganan serius dari pemerintah tentu seluruh pihak harus turut berkolaborasi agar bisa berjalan lancar.
“Semua unsur bergabung di sini untuk penanganan Karhutla termasuk dari masyarakat dan pemerintahan dari kabupaten/kota dan gabungan ini kita harapkan bisa lebih efektif dalam melakukan pemadaman,” ungkapnya.
Apalagi, sambung dia, dampak meluasnya karhutla juga turut mencemari udara dalam beberapa pekan ini. Sehingga, perlu hal ini menjadi kewaspadaan bersama.
“Ini sudah dalam Kondisi darurat dan juga dampak dari el nino. Jelas, kita harus berusaha semaksimalnya agar nantinya kabut asap juga tidak menjadi masalah lagi,” harapnya.
Dengan diturunkannya ratusan personil, dia mengharapkan, dapat menangani dampak atas kebakaran hutan dan lahan.
“Saya yakin dengan berbagai usaha terus dikerjakan secara bersama-sama dengan seluruh personel bisa menangani dampak kabut asap agar tidak berkepanjangan. Sekarang saya juga fokus menangani dua wilayah yakni Kalsel dan Kalteng. Sementara provinsi lain ada Sumsel dan Kalbar yang jugabcukup rawan sekali dengan karhutla,” tuturnya.
Selain itu, melihat kondisi kabut asap yang mulai menebal khususnya di Banjabaru dan Banjarmasin agar sekiranya penggunaan masker mulai diperketat. Yang dikhawatirkan lagi adalah merebaknya kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
“Semoga juga tidak berdampak besar terhadap sisi ekonomi, kesehatan dan lainnya,” paparnya.
Diketahui, apel gabungan penanganan karhutla di Kalsel itu turut dihadiri Direktur Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan LHK RI Hanif Faisol Nurofiq, Sekdaprov Kalsel Roy Rizali Anwar, Danrem 101/Antasari Brigjen TNI Ari Aryanto, Karo Ops Polda Kalsel Kombes Pol Nurhandono, Kepala Dinas Kehutanan Kalsel Fatimatuzzahra, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kalsel dan Hanifah Dwi Nirwana. (RHS/RDM/RH)