23 Maret 2025

LPPL Radio Abdi Persada 104,7 FM

Bergerak Untuk Banua

Pantau Karhutla di Kalsel, BNPB Akan Tambah Heli Water Bombing

2 min read

BANJARBARU – Puncak musim kemarau yang melanda wilayah Kalimantan Selatan dan banyaknya bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) serta kekeringan yang melanda banua ini, menjadi perhatian serius dari Pemerintah Pusat, sehingga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, langsung melakukan patroli udara untuk melihat secara langsung kondisi terkini karthula di banua, Kamis (21/9).

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto (tengah)

Kepala BNPB yang didampingi Gubernur Kalsel Sahbirin Noor yang diwakili Kalak BPBD Provinsi Kalsel Suria Fadliansyah, Kapolda Kalsel Irjen Pol Andi Rian, Danrem 101 Antasari Brigjen TNI Ari Aryanto, menaiki helikopter patroli dari Lanud Syamsudin Noor, menuju daerah daerah rawan karhutla, diantaranya Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar dan Tanah Laut.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan, masih ada beberapa titik yang menyala dan itu yang akan menjadi fokus. Untuk itu pihaknya akan menambah heli water bombing dan segera akan melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mencegah meluasnya Karhutla.

“Setelah bencana Karhutla dan kekeringan usai di Daerah lain, maka Heli Water Bombing akan dikirimkan untuk membantu banua Kalsel,” ungkap Letjen TNI Suharyanto

Hingga saat ini, Kalsel diperkuat 6 helikopter untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan, 4 heli water bombing dan heli 2 patroli. Sedangkan status siaga karhutla masih berlaku hingga November mendatang. Ini bisa saja berubah melihat kondisi yang ada di lapangan.

Selain itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga mengupayakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dengan membuat hujan buatan dalam mengatasi karhutla di Kalimantan Selatan.

“Kita koordinasi BMKG, namun sepintas terlihat masih ada awan-awan sehingga dimungkinkan dilakukan TMC,” tutup Suharyanto.

Sebelumnya telah dilakukan TMC di Sumatera Selatan dan berhasil terjadi hujan lebat selama dua hari sehingga karhutla bisa padam. Oleh karena itu, lanjutnya, sarana dan prasarana untuk melaksanakan TMC kini sedang digeser dari Sumatera Selatan ke Kalimantan Selatan. (MRF/RDM/RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Abdi Persada | Newsphere by AF themes.