BPBD Kalsel Jalin Kerjasama Dengan BPN, Untuk Pendataan Lahan Berpotensi Karhutla
2 min readBANJARBARU – Langkah pemetaan lahan terhadap lahan kebakaran juga menjadi langkah solutif untuk penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan dengan melibatkan Badan Pertanahan Nasional (BPN). Pendataan ini diperlukan untuk menekan pemilik lahan agar tidak melakukan pembiaran pembakaran lahan.
Menurut Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Provinsi Kalsel Suria Fadliansyah, jika melihat fakta di lapangan lahan yang terbakar itu pemilik lahan membiarkan lahan tidak terawat. Sehingga diperlukan formulasi khusus dan tindakan terukur untuk dikoordinasi ke pemilik lahan.
“Kami akan melakukan Kerjasama dengan BPN, ” ucap Suria saat menggelar rapat koordinasi dan konferensi Pers, di Aula BPBD Provinsi Kalsel, Senin (18/9) sore.
Selain mendata areal yang sering terbakar, juga diperlukan solusi yang tepat untuk penanganan Karhutla baik jangka pendek dan solusi jangka panjang.
“Kami tidak diam dalam menangani Karhutla terutama di area ring 1 Bandara,” lanjut Suria.
Ia melanjutkan, BPBD Provinsi Kalsel sudah membentuk lima pos dan mengerahkan petugas disetiap pos, yakni di Pos Induk di kantor BPBD Kalsel, Pos 2 dekat Bandara pos Guntung Damar. Pos 3 dekat gunung Raja Bati-bati. Pos 4 daerah sungai tabuk. Pos 5 di daerah Simpang empat Kabupaten Banjar.
“Tujuannya jika ada kebakaran maka petugas itu langsung bergerak memadamkan api,” lanjut Suria.
Selain berkoordinasi bersama seluruh Instansi Pemerintah, BPBD Provinsi Kalsel juga merangkul Damkar Swasta di momen tertentu untuk ikut dalam penanganan Karhutla. Selain mengerahkan Satgas Darat, BPBD Provinsi Kalsel juga diperkuat dengan empat heli water boombing dan dua heli patroli.
“Satgas Udara masih tetap mengandalkan operasional heli water bombing. Terutama untuk memadamkan titik api yang sulit dijangkau melalui jalur darat, dan mensiagakan petugas di lapangan,” tutup Suria. (MRF/RDM/RH)