19 Mei 2024

LPPL Radio Abdi Persada 104,7 FM

Bergerak Untuk Banua

Perpusnas RI Bersinergi Dengan Dispersip Kalsel Gelar SHM Meeting Provinsi 2023

2 min read

Suasana SHM Provinsi Tahun 2023 di Banjarmasin

Banjarmasin – Perpustakaan Nasional Republik Indonesia bersinergi dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar kegiatan Stakeholder Meeting Provinsi 2023.

Kegiatan yang mengangkat tema “Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS)” bertempat di salah satu hotel berbintang di Banjarmasin, Selasa (8/8) ini dibuka oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Selatan, Nurliani.

SHM Provinsi 2023 ini diikuti berbagai kalangan, baik dari pemerintahan maupun swasta atau dunia usaha, untuk diberikan kesempatan saling berbagi informasi, ide, dan pandangan guna mencapai tujuan bersama terkait TPBIS.

Turut hadir dalam kegiatan ini yaitu Kepala Perpustakaan Nasional RI, Muhammad Syarif Bando yang diwakili oleh Pustakawan Ahli Utama Perpustakaan Nasional, Deni Kurniadi yang menyampaikan pada tahun 2023 ini, SHM Provinsi dilaksanakan di 33 provinsi secara tatap muka (onsite).

“Dibagi dalam empat gelombang dimana setiap gelombang dilaksanakan di 8 hingga 9 provinsi,” katanya.

Deni menjelaskan bahwa tujuan pelaksanaan SHM Provinsi ini adalah memperkuat dan melanjutkan sinergi dan kolaborasi stakeholder sebagai gerakan bersama dalam membangun literasi masyarakat melalui TPBIS.

“Selain itu, juga bertujuan membangun kesadaran tentang pentingnya transformasi perpustakaan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta membangun dukungan stakeholder untuk perluasan dan keberlanjutan program,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dispersip Kalsel, Nurliani yang akrab disapa Bunda Nunung mengungkapkan pada tahun 2023 ini, ada tiga kabupaten/kota di Kalsel gang melaksanakan TPBIS yaitu kabupaten Balangan ada 4 desa, Kabupaten Hulu Sungai Selatan ada 4 desa dan kabupaten Tapin ada 3 desa.

“Dengan demikian jumlah keseluruhan mitra di Kalsel menjadi 11 kabupaten/kota dan 108 desa/kelurahan hingga tahun 2023 ini,” jelasnya.

Ditambahkan Bunda Nunung, Pemprov Kalsel melalui Dispersip Kalsel terus mendorong Pemkab/Pemkot untuk memfasilitasi desa-desa binaannya agar mampu meningkatkan pelayanan dan fasilitas perpustakaannya, mengembangkan kemampuan bakat dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

“Kami berharap melalui SHM Provinsi 2023 ini, akan mendapatkan dukungan kemitraan dari stakeholder agar program TPBIS bisa berjalan dengan sinergi dan kolaborasi yang kuat,” tuturnya.

Sedangkan, Konsultan Program TPBIS Syeachu Aziz, memberikan apresiasi atas dukungan para pemangku kepentingan yang telah terjalin di Provinsi Kalsel. Ia berharap ke depan, akan lebih banyak lagi peran serta pihak lainnya dalam penguatan TPBIS.

“Semoga lebih kuat lagi dan berperan dalam program ini untuk menuntaskan 2.000 lebih sasaran desa,” harapnya.

Dalam kesempatan ini juga ditampilkan Perpustakaan Desa Role Model dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan beserta Impact atau mereka yang hidupnya baik dari segi usaha atau pendapatan menjadi lebih sejahtera setelah mengikuti TPBIS.

Salah satu Impact Program, Rama mengaku sangat terbantu dengan adanya program TPBIS. Dirinya merupakan salah satu pengunjung perpustakaan daerah di Kabupaten HSS yang mendapatkan manfaat pelatihan komputer saat pandemi mulai melandai.

“Alhamdulillah saya sekarang bisa bekerja di kantor berkat keterampilan yang saya ikuti di perpustakaan HSS,” pungkasnya. (NRH/RDM/APR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Abdi Persada | Newsphere by AF themes.