Paman Birin: Rayakan Idul Fitri Dalam Kegembiraan, Namun Tetap Penuh Kesederhanaan
2 min readBANJARMASIN – Tidak terasa Idul Fitri 1444 Hijriah tinggal 2 hari lagi. Masyarakat diimbau untuk merayakannya dalam kesederhanaan, namun tetap penuh dengan kegembiraan. Imbauan itu disampaikan Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor.
Kepada wartawan baru – baru ini, Gubernur yang biasa disapa Paman Birin itu mengatakan, hari kemenangan perlu untuk dirayakan dan disambut dengan suka cita. Namun tidak berarti, kegembiraan itu membuat masyarakat menyambutnya secara berlebihan. Contohnya dengan memborong bahan kebutuhan pokok, dengan alasan untuk memenuhi keperluan Idul Fitri.
“Tidak perlu berlebihan berbelanja bahan pokok, seperlunya saja. Apalagi pemerintah sudah menjamin ketersediaan pasokan hingga 3 bulan ke depan. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir kehabisan stok bahan pokok,” ujar Gubernur.
Paman Birin juga memastikan, kondisi harga bahan pokok masih terbilang normal, dan terjangkau masyarakat. Meskipun ada kenaikan menjelang perayaan Idul Fitri, namun masih dalam batas kewajaran.
“Semua ini merupakan hasil kerja keras Tim Pengendali Inflasi Daerah, yang memastikan bahan pokok di Kalsel, tetap terjamin pasokannya, begitu juga dengan daya beli masyarakat,” jelasnya.
Menanggapi kondisi ini, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi Kalsel, Shinta Laksmi Dewi, mengapresiasi langkah strategis yang sudah dilakukan TPID Kalsel, untuk memastikan ketersediaan pasokan bahan pokok jelang Idul Fitri.
“Kita bersyukur bahwa supply komoditas kebutuhan Hari Raya tetap bisa terjaga, dan masyarakat tetap bisa memenuhi kebutuhan selama Ramadhan dan menyambut Idul Fitri,” ujarmya kepad Abdi Persada FM, pada Selasa (18/4) malam.
Menurut Shinta Laksmi, hal ini juga terbantu dengan berhasilnya program kerja pemerintah khususnya TPID beserta stakeholder. Khususnya dalam hal monitoring, serta melalui kegiatan pasar murah. Termasuk yang dilakukan KADIN Kalsel.
“Pasar murah ini memang sangat terasa efektif sebagai media katalisator pengendalian harga kebutuhan pokok dan sekaligus untuk mencegah inflasi”, tambahnya.
Jikapun ada beberapa harga kebutuhan pokok yang masih belum mengalami penurunan harga secara signifikan, namun menurut Shinta Laksmi, hal ini lebih disebabkan tingginya permintaan masyarakat menyambut Idul Fitri, dan juga adanya faktor biaya transportasi/distribusi yang masih belum berpihak pada penurunan harga.
“Kenaikan harga untuk komoditas daging, telur, bawang merah secara moderat masih terjangkau. Dan kecukupan pasokan di pasaran, membuat harga bisa terjaga tidak melambung tinggi. Namun demikian, saya tetap berharap harga masih bisa diturunkan dan terkendali”, tutupnya. (RIW/RDM/RH)