26 September 2023

Festival Becatuk Dauh Jadi Cara Pemkab Banjar Lestarikan Kearifan Lokal Islam

2 min read

Wakil Bupati Banjar, Said Idrus Al Habsyi saat memukul beduk pada Festival Becatuk Dauh Tahun 2023

BANJAR – Grand Final Festival Becatuk Dauh (Bedug) Tahun 2023 berlangsung di lapangan Cahaya Bumi Selamat, Martapura, Selasa (11/4) malam. Ada 9 grup yang berhasil lolos ke babak grand final setelah mengikuti babak penyisihan pada 20-22 Maret lalu.

Peserta Festival Becatuk Dauh Tahun 2023 saat unjuk kebolehan dalam babak grand final

Saat membuka kegiatan, Wakil Bupati Banjar, Said Idrus Al Habsyi mengatakan, kegiatan ini menjadi salah satu cara Pemerintah Kabupaten Banjar melalui Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar), untuk melestarikan budaya.

Tradisi memukul (becatuk) dauh, diakuinya, dulunya sering dilakukan di masjid dan mushalla sebagai pertanda masuknya waktu sholat, dan kini telah mulai terpinggirkan.

“Sirine telah menggantikan peran beduk dalam banyak tempat. Oleh karena itu, kita perlu mengenang kembali nilai dan makna dari tradisi ini, serta menjaga agar tidak dilupakan di masa yang akan datang,” ujarnya.

Melalui kegiatan ini, menurut Said, juga mengingatkan kembali pentingnya melestarikan budaya dan tradisi Islam yang kaya akan nilai-nilai kearifan lokal di tengah pesatnya perkembangan jaman serta pengaruh globalisasi.

“Festival ini juga memiliki makna yang sangat penting bagi generasi muda di Kabupaten Banjar untuk berpartisipasi aktif dalam melestarikan tradisi Islam di masyarakat,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Disbudporapar Kabupaten Banjar, Haris Rifani mengungkapkan, tahun ini hanya ada beberapa Kecamatan yang mengikuti festival yang diselenggarakan setiap bulan Ramadhan ini.

“Mungkin karena sifatnya dadakan, dan juga festival ini kan sempat terhenti akibat pandemi. Kalau sebelum pandemi itu seluruh Kecamatan mengirim perwakilan,” ungkapnya.

Haris menyebut, total uang tunai yang diperebutkan pada festival tahun ini sebesar Rp 34 juta. Selain itu, ada pula tropi dan piala bergilir.

“Kita juga berikan hadiah untuk kategori busana terbaik, juara favorit, dan juara pelestari,” paparnya.

Terpilih sebagai juara pertama yakni grup Baitul Huda dari Pekauman, juara kedua grup Al Munir dari Tunggul Irang, dan juara ketiga grup Al Banjari dari Murung Kenanga. (SYA/RDM/RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Abdi Persada | Newsphere by AF themes.