Dinas Kominfo Kalsel Akan Monitoring Pencegahan Stunting di Daerah
1 min readBANJARBARU – Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Selatan (Kominfo Kalsel) berkomitmen dalam memastikan keakuratan data prevelensi stunting di provinsi ini.
Sebagai bagian dari Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kalsel, Dinas Kominfo Kalsel bekerjasama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalsel, sepakat terjun kelapangan untuk memonitoring upaya pencegahan stunting di Kabupaten/Kota.
Usai menggelar rapat bersama BKKBN Kalsel di Aula Dinas Kominfo Kalsel, Kamis (6/4), Kepala Dinas Kominfo Kalsel, Muhammad Muslim, melalui Kepala Bidang Informasi Publik dan Statistik, Tarwin Patik Mustafa menyampaikan, monitoring ke daerah-daerah akan dilaksanakan sebanyak dua kali dalam setahun.
“Jadwalnya menunggu informasi dari Kabupaten Kota dulu, apakah mereka sudah ada pelaksanaan (pencegahan stunting) atau tidak,” ungkapnya.
Selain monitoring penyuluhan, Tarwin menyebut, Dinas Kominfo Kalsel juga bertanggung jawab terhadap desiminasi informasi geografis di daerah terkait stunting.
“Jadi Pemprov Kalsel dalam hal ini mendukung seluruh upaya yang dilakukan oleh BKKBN untuk pengentasan stunting,” terangnya.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan mengumumkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada Rapat Kerja Nasional BKKBN, Rabu(25/1) dimana prevelensi stunting di indonesia turun dari 24,4 persen di tahun 2021 menjadi 21,6 persen di tahun 2022.
Kalsel dalam hal ini patut berbangga, sebab menjadi 3 Besar Provinsi dengan penurunan stunting tertinggi (-5,4 persen) di tahun 2022.
Awalnya di tahun 2021 Stunting di Kalsel mencapai 30,0% dan di tahun 2022 mengalami penurunan 24,6 persen.
Kendati demikian, penurunan stunting masih menjadi prioritas Kalsel untuk mencapai target 14% di 2024.(SYA/RDM/RH)