Dorong Produksi dan Produktivitas, Itik Alabio Didaftarkan Jadi Indikasi Geografis Sektor Peternakan Kalsel

BANJARBARU – Itik Alabio asal desa Mamar, Kecamatan Amuntai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), sudah lama dikenal sebagai plasma nuftah Kalimantan Selatan. Itik ini dikenal sebagai tipe itik petelur unggul. Ditinjau dari sejarahnya, Itik Alabio merupakan itik hasil perkawinan antara itik asli Kalimantan dengan itik Peking.

Telur itik Alabio

Tidak salah jika kemudian, Itik Alabio menjadi produk unggulan sektor peternakan di provinsi Kalimantan Selatan. Bahkan Gubernur, Sahbirin Noor menggagas program khusus, untuk pengembangan peternakan Itik Alabio diseluruh Kalsel. Yakni melalui Sistem Integrasi Itik di Lahan Rawa dan Lahan Kering atau SITI HAWA LARI.

Bahkan untuk menyelaraskan program SITI HAWA LARI dengan peningkatan produksi dan produktivitas serta tingginya minat pembeli terhadap produk daging dan telur Itik Alabio, maka tahun ini pemerintah provinsi mendaftarkan unggas khas Kalsel itu sebagai Indikator Geografis sektor peternakan.

“Supaya produksi yang dihasilkan, menambah minat konsumen, menambah minat ketertarikan, dan tidak hanya untuk wilayah Kalsel, dengan adanya pengakuan Indikasi Geografis dari Kemenkumham, tentunya telur dan daging itik Kalsel dapat tembus pemasarannya hingga ke seluruh Indonesia,” jelas Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalsel, Suparmi kepada Abdi Persada FM belum lama tadi di kantornya di Banjarbaru.

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalsel

Suparmi mencontohkan, cabai Hiyung, produk perkebunan Kalsel yang lebih dulu terdaftar sebagai Indikator Geografis Kalsel, saat ini pemasarannya sudah berskala nasional.

“Cabai Hiyung sekarang semakin dikenal, setelah produsen sambal tingkat nasional menjualnya sebagai saos pedas ke seluruh Indonesia,” jelasnya.

Perlu diketahui, Indikasi Geografis adalah suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang dan/atau produk, yang karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor manusia atau kombinasi dari kedua faktor tersebut, memberikan reputasi, kualitas, dan karakteristik tertentu pada barang dan/atau produk yang dihasilkan.
Tanda yang digunakan sebagai Indikasi Geografis dapat berupa etiket atau label yang dilekatkan pada barang yang dihasilkan. Tanda tersebut dapat berupa nama tempat, daerah, atau wilayah, kata, gambar, huruf, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut.

Di Provinsi Kalsel, proses pendataan Indikasi Geografis dilakukan sejak awal tahun 2024, bekerjasama dengan Kanwil Kementrian Hukum dan HAM. Tahun ini, rencananya akan ada beberapa produk unggulan khas Kalsel, yang didaftarkan sebagai Indikator Geografis. Termasuk produk unggulan perkebunan, berupa Kopi Pengaron, Kayu Manis Loksado dan Gula Aren dari Kotabaru. (RIW/RDM/RH)

BPBD Kalsel Bergerak Cepat Sosialisasikan Mitigasi Gempa

BANJARBARU – Bencana gempa yang terjadi di Kalimantan Selatan baru baru tadi, direspon cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan dengan melakukan penguatan mitigasi melalui Program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) 2024.

Kepala BPBD Provinsi Kalimantan Selatan Raden Suria Fadliansyah melalui Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bambang Dedi Mulyadi, menjelaskan, kegiatan SPAB 2024 merupakan arahan langsung Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, agar BPBD Kalsel memantapkan program mitigasi kebencanaan yang menjadi perhatian utana masyarakat.

“Berlatar dari arahan pa gubernur itu, BPBD Kalsel mempertajam dan meningkatkan kuakitas program kegiatan. Salah satunya adalah SPAB khususnya terkait pengenalan dan.mitigasi bencana gempa dengan sasaran anak usia sekolah dini hingga SMA/ sederajat,” terang Bambang, Senin (26/2).

Di temui saat melakukan sosialisasi di SMAN 2 Banjarbaru, Bambang mengatakan, salah satu implementasi arahan Gubernur Paman Birin itu adalah perlu media komunikasi efektif kepada para pelajar dan insan pendidikan terkait upaya mitigasi bencana .

Tujuan utama SPAB tidak hanya memberikan edukasi terkait mitigasi bencana namun juga lebih mendekatkan BPBD Kalsel ke masyarakat.

Bambang menyampaikan edukasi terkait kebencanaan yang bisa terjadi dimana saja, salah satunya di sekolah.

“Kegiatan edukasi yang diikuti oleh perwakilan siswa peserta didik bertujuan mengenalkan dan meningkatkan kepedulian siswa tentang kebencanaan serta bagaimana upaya pencegahan dan tindakan awal yang harus dilakukan saat bencana terjadi terutama jika bencana gempa bumi,” terang Bambang.

Dari edukasi ini pula diharapkan anak-anak serta guru pendidik dan staf mampu mengetahui macam-macam bencana yang dapat terjadi di sekitar kita serta mengetahui cara mengevakuasi diri saat terjadi bencana. Dan tujuan lain adalah sekolah organisasi internal dengan nama Sekolah Tangguh Bencana.

Di hari yang sama tepatnya di SMKN 1 Banjarbaru. Puluhan siswa terlihat antusias menyimak mitigasi kebencanaan disampaikan Kasubid Kesiapsigaan BPBD Kalsel Ariansyah dan Kasubid Pencegahan Suriansyah.

Kepala SMAN 2 Banjarbaru Saryono mengupkan apresiasi dan terima kasih atas progran SPAB dari BPBD Provinsi Kalimantan Selatan.

Menurunya program ini sangat membantu para guru dan siswa untuk meningkatkan pengetahuan mitigasi bencana terutana gempa bumi. (BPBD.KALSEL-RDM/RH)

Baru Dibuka, Pendaftaran Pasar Wadai Banjarbaru Sudah Terisi 70 Persen

BANJARBARU – Event tahunan Pasar Wadai di momen bulan Ramadan di Kota Banjarbaru kembali digelar. Di tahun 2024 ini tajuknya yakni Banjarbaru Ramadhan Festival 2024 Pasar Wadai JUARA dengan tagline Spread the Joy of Ramadhan.

Rencananya, event yang dipersembahkan Pemerintah Kota Banjarbaru melalui oleh Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disbporabudpar) ini bakal dilaksanakan selama 26 hari Ramadan.

Jika mengacu pada perkiraan awal bulan Ramadan, Banjarbaru Ramadhan Festival 2024 (BRF24) kemungkinan besar dimulai dari 12 Maret – 6 April 2024.

Adapun, untuk jam operasional dimulai dari sekira pukul 16.00 WITA – 22.00 WITA. Akan tetapi di jeda Salat Magrib dan Isya hingga Tarawih, aktivitas ditangguhkan dengan tujuan menjaga kekhusyuan masyarakat yang ingin beribadah.

Dijelaskan oleh Kepala Disporabudpar Kota Banjarbaru, A Yani Makkie, event BRF24 Pasar Wadai JUARA mengambil lokasi di Lapangan Murjani Banjarbaru. Lokasi strategis dan ramai di Kota berjuluk Idaman ini.

Selain event utamanya yakni Pasar Wadai, BRF24 ujar Yani juga akan dipenuhi dengan berbagai lomba, pentas dan festival Islami maupun seni budaya.

Konsep ini sendiri diakui merupakan permintaan langsung Wali Kota Banjarbaru, HM Aditya Mufti Ariffin, yang menempatkan konsep Agamis sebagaimana visi Banjarbaru “JUARA” (akronim Maju, Agamis dan Sejahtera).

“Tahun ini konsepnya juga banyak melibatkan anak-anak atau pelajar. Dari tadarus Al Quran, Tahfidz Quran, Dai Cilik, Habsyi, berbuka bersama anak yatim piatu dan banyak aktivitas islami lainnya. Semua ini merupakan masukan dari bapak Wali Kota,” katanya.

Di tahun ini, BRF24 pastinya akan melibatkan UMKM binaan dari program RT Mandiri. Dimana program RT Mandiri sendiri merupakan salah satu program unggulan Pemko Banjarbaru di bawah kepemimpinan Wali Kota, Aditya.

“Total ada sekitar 20 stand untuk UMKM binaan RT Mandiri yang merupakan perwakilan dari 20 kelurahan di Kota Banjarbaru. Untuk stand RT Mandiri ini bersifat gratis,” katanya.

Dilanjutnya, BRF24 kali ini juga akan menerapkan kebijakan dan penyesuaian baru untuk tata letak ataupun zonasi para pedagang. Hal ini kata Yani sebagai upaya untuk terus menjaga dan menggalakan nilai-nilai budaya Pasar Wadai secara turun temurun.

“Berdasarkan konsep dari pihak pelaksana EO (Event Organizer), layout atau tata letak dibagi berbagai kategori, lebih dari separo stand jenis jualannya adalah wadai/takjil dan masakan banjar yang memang selalu dinanti saat bulan Ramadan,” sambungnya.

Ia sendiri berharap bahwa keinginan dan upaya ini bisa disambut baik dan kooperatif oleh para pedagang Pasar Wadai. Hal ini katanya juga sebagaimana arahan dan harapan pimpinan.

Sementara itu, Event Director Serikart Organizer, Muhammad Rifani selaku pelaksana event BRF24 menambahkan jika tata letak zonasi stand atau pedagang event BRF24 terbagi menjadi lima kategori dasar.

Zonasinya sendiri terbagi pedagang wadai atau takjil. Zonasi masakan banjar ringan. Zonasi masakan banjar basah dan masakan nusantara. Serta zonasi UMKM kuliner dan non kuliner yang cenderung jenis dagangannya lebih bisa variatif.

“Sesuai arahan dan atensi dari Pemko Banjarbaru, komposisi zonasi atau jenis jualannya diharapkan bisa memenuhi 70 persen kuliner masakan banjar atau nusantara dan 30 persen untuk kategori reguler,” paparnya.

Di tahun ini, untuk jenis stand kata Rifani juga terbagi menjadi tiga tipe. Dari jenis booth terbuka ukuran 2×2 meter, lalu tenda kerucut dengan tirai di semua sisi ukuran 3×3 meter serta tenda kerucut dengan tirai di semua sisi ukuran 5×5 meter.

“Untuk fasilitasnya berupa meja dan kursi, plang nama beserta pajak reklamenya. Pedagang juga mendapat apron, masker, sarung tangan, topi masak, sajadah, lanyard dan ID Card serta daya listrik selama 26 hari di jam operasional, termasuk jasa kebersihan area dan keamanan area,” sebutnya.

Untuk fasilitas umum atau pengunjung, tahun ini kata Rifani juga akan disediakan laman resmi atau website khusus BRF24. Isinya berupa informasi pedagang dan juga aktivitas atau kegiatan-kegiatannya.

Kemudian, di area lapangan Murjani, selain toilet. Pihaknya turut menyediakan musala dengan pembatas jemaah pria dan wanita. Termasuk juga fasilitas wudu yang dibuat terpisah antara pria dan wanita.

“Kita juga menempatkan satu ruangan Laktasi untuk ibu-ibu menyusui yang nanti berkunjung ke area event,” timpanya.

Adapun, tingkat keterisian stand pedagang. Sejak pendaftaran stand atau tenant dibuka pada Kamis (22/2) kemarin. Saat ini kurang lebih dua hari dibuka diketahui sudah ada sekitar 65-70 persen yang terisi.

“Total keseluruhan stand atau tenant yang kita sediakan untuk khusus pedagang ada 226 yang terbagi menjadi lima kategori. Dari pembaharuan data tim kita pada Jumat (23/2) malam, yang belum terisi ada sekitar 40 stand dari 226 stand,. Angka ini sangat dinamis, jadi bisa saja segera berubah” katanya.

Terakhir, terkait informasi sewa stand pada event BRF24 ini, calon atau kandidat pedagang katanya bisa mengunjungi offisial akun sosial media Instagram event yakni @bjbramadhanfest24. Partisipan stand atau tenant pastinya juga terbuka untuk umum.

“Di sana sudah tertera admin atau narahubung sesuai kategorinya, jadi calon pedagang bisa menghubungi narahubung yang linier dengan jenis usahanya,” informasinya. (RILIS-RDM/RH)

ULM Akan Sulap 621 Hektare Lahan Mangrove di Kotabaru Jadi Sumber Pengingkatan Ekonomi

BANJARBARU – Seluas 621 hektare lahan mangrove di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, akan menjadi pusat penelitian mangrove dunia yang dikelola oleh perguruan tinggi.

Salah satu perguruan tinggi yang telah mendedikasikan diri pada pengelolaan lahan basah termasuk lahan mangrove yakni Universitas Lambung Mangkurat (ULM).

Rektor ULM, Ahmad Alim Bachri

“ULM berperan sebagai perguruan tinggi yang turut serta berkontribusi untuk kelestarian dan pemanfaatan lahan basah. Sehingga membutuhkan dukungan penuh dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK),” ujar Rektor ULM Ahmad Alim Bachri, usai menggelar kuliah umum tentang perhutanan sosial dan lahan basah, di Auditorium ULM Banjarbaru, Jumat (23/2).

Suasana kuliah umum perhutanan sosial dan lahan basah di Auditorium ULM

Menurut Ahmad, lahan basah merupakan salah satu potensi yang luar biasa baik dari sisi ekonomi maupun sisi kelestarian lingkungan.

Sebab itu, pada tahun 2023 lalu ULM telah menyusun proposal teknis permohonan Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) pada Kawasan Hutan Produksi seluas 621 hektare melalui Koperasi Konsumen Berkah Wasaka Mandiri.

Bahkan, menurut data KLHK, ULM merupakan satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang mengajukan permohonan PBPH lahan mangrove.

“Seperti yang kita harapkan. Mudah-mudahan lahan mangrove di Kotabaru bisa menjadi pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat, pusat perkembangan pariwisata, dan pusat pengembangan pengendalian lahan basah melalui hutan mangrove,” kata Ahmad.

Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL) KLHK, Hanif Faisol Nurofiq, mengatakan dokumen pengajuan PBPH itu saat ini sedang proses verifikasi dan tahapannya akan semakin cepat berlangsung.

“Kenapa PBPH ? karena disitu diperbolehkan multi usaha untuk membangun dan mendayagunakan sumberdaya yang ada disana,” beber Hanif.

Menurut Hanif, PBPH lahan mangrove yang meliputi enam desa di Pulau Laut, Kotabaru itu juga penting. Mengingat lokasi tersebut akan dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Disisi lain, kawasan tersebut dinilai mampu menggantikan fungsi sentral pelabuhan Sungai Barito untuk Kalsel ke Pulau Laut.

“Karena sedimentasi yang hampir 400 meter kubik perhari di pelabuhan Sungai Barito  tidak mudah ditangani. Kemampuan kita hanya 100 meter kubik mengeruknya,” jelas Hanif.

Hanif menyebut pihaknya akan mendukung segala upaya perguruan tinggi dalam melakukan langkah-langkah pengelolaan kelestarian lingkungan hidup.

“Dengan dukungan multipihak pengelolaan lahan basah juga dapat mendorong terciptanya lapangan kerja hijau dari aktivitas restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove serta komoditas ramah gambut dan pengembangan silvofishery di kawasan mangrove,” tutup Hanif. (SYA/RDM/RH)

Sambut Ramadhan, KADIN Kalsel Gelar Pasmur di 9 Titik

BANJARBARU – Tidak terasa, Ramadhan, bulan suci bagi umat Islam diseluruh dunia, akan tiba. Namun sejumlah bahan kebutuhan pokok, justru mengalami lonjakan harga, termasuk di provinsi Kalimantan Selatan. Untuk mengantisipasi lonjakan harga ini, pemerintah provinsi pun tidak tinggal diam. Pasar murah digelar, untuk membantu masyarakat mendapatkan bahan kebutuhan pokok, dengan harga terjangkau.

Suasana pasar murah di kantor KADIN Provinsi Kalsel tahun lalu

“Kami dari pihak pengusaha pun berupaya membantu pemerintah, menyediakan pasokan bahan pangan murah untuk masyarakat, khususnya jelang Ramadhan ini,” jelas Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi Kalimantan Selatan, Shinta Laksmi Dewi, kepada Abdi Persada FM belum lama tadi di kediamannya di Banjarbaru.

Karena alasan itulah, menurut Shinta, pihaknya juga akan menggelar pasar murah jelang Ramadhan ini. Yakni 10 hari jelang Ramadhan, di 9 titik. Meliputi kota Banjarmasin dan Banjarbaru, kabupaten Banjar serta Tabalong.

“Kami bekerjasama dengan KADIN kabupaten kota, IWAPI, pemerintah provinsi dan juga Bulog untuk pasar murah kali ini. Untuk lokasi masih kita diskusikan,” tambahnya.

Beragam bahan kebutuhan pokok akan dijual pada pasar murah Ramadhan yang digelar KADIN Provinsi Kalsel ini. Mulai dari beras, gula pasir, minyak goreng, tepung, dan juga sirup.

“Kita siapkan subsidi mulai dari 500 hingga 2.000 rupiah untuk sembako yang dijual,” paparnya.

Menurut Shinta, apabila diperlukan, pasar murah dapat saja digelar pada bulan puasa, terutama jelang Idul Fitri.

“Kita lihat dulu bagaimana nanti, apabila diperlukan, kita gelar lagi jelang hari raya. Sehingga masyarakat dapat menyiapkan keperluan untuk berlebaran,” tutupnya. (RIW/RDM/RH)

Rakernas ASKOMPSI, Rekomendasikan Peningkatan Indeks Transformasi Digital

MAJALENGKA – Asosiasi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Seluruh Indonesia (ASKOMPSI) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) tentang peran pemerintah daerah dalam mendukung percepatan transformasi digital dan keterpaduan layanan digital nasional.

Rakersnas berlangsung pada 21-23 Februari 2024, di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat itu memberikan sejumlah rekomendasi yang bisa dilakukan pemda dalam mendukung percepatan transformasi digital dan keterpaduan layanan digital nasional.

Kepala Diskominfo Kalsel, Muhammad Muslim mengatakan, ada empat rekomendasi yang dihasilkan pada Rakernas ASKOMPSI tahun ini, diantaranya peningkatan indeks SPBE, peningkatan Sistem Keamanan Informasi, Satu Data, dan peningkatan Indeks Tranformasi Digital.

Dari semua rekomendasi tersebut, beberapa diantaranya telah mengalami peningkatan yang cukup baik lewat sinergitas dan upaya yang dilakukan selama ini.

“Seperti Indeks keamanan informasi kita yang sudah tinggi, kemudian Indeks SPBE kita juga mengalami peningkatan. Begitu pula dengan indeks lainnya. Pada momen ini kita juga banyak belajar dari provinsi lain yang bisa kita lakukan yaitu ATM (amati, tiru, modifikasi) inovasi atau program mereka,” kata Muslim, Kamis (22/2).

Muslim juga berkomitmen meningkatkan strategi yang saat ini dinilai sudah bagus. Selain itu ia ingin memastikan kegiatan yang dilakukan oleh jajarannya memberikan dukungan terhadap peningkatan indeks-indeks yang menjadi rekomendasi Rakernas ASKOMPSI tersebut.

Hasil diskusi pada Rakernas itu diharapkannya bisa diimplementasikan guna mendukung percepatan transformasi digital dan keterpaduan layanan digital nasional.

“Alhamdulillah dalam beberapa tahun beberapa indeks kita sudah bagus seperti indeks digitalisasi kita semakin meningkat, infrastruktur juga semakin bagus, berbagai indeks lainnya juga mengalami peningkatan. Tentunya hasil diskusi pada Rakernas ASKOMPSI ini akan kita implementasikan, apa yang selama ini sudah bagus akan kita tingkatkan,” ungkap Muslim.

Di samping itu, Muslim juga mengapresiasi kegiatan yang dihadiri sejumlah Kementerian dan Lembaga tanahair, seperti Kemendagri, KemenPAN-RB, BSSN, dan Bappenas

Menurutnya, tema yang diusung sejalan dengan misi Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, yakni tata kelola pemerintahan yang lebih fokus pada pelayanan publik.

“Dalam mewujudkan misi Kalsel, tentu digitalisasi memegang peranan penting. Saat ini, sesuai arahan Gubernur Kalsel kami tengah fokus memperkuat infrastruktur jaringan, sebagai salah satu upaya mempercepat transformasi digital,” tutupnya. (DISKOMINFO.KALSEL-BDR/RDM/RH)

Dorong Produk Binaannya, Pemprov Kalsel Ikutkan 4 IKM Pada Pameran Inacraft di Jakarta

BANJARBARU – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan, melalui Dinas Perindustrian (Disperin) Kalsel, akan membawa sebanyak 4 Pelaku Industri Kecil Menengah (IKM), pada Pameran Inacraft Di Jakarta. Dengan ini, Pemerintah Provinsi Kalsel akan kembali ikut berpartisipasi di ajang International Handicraft Trade Fair (Inacraft) 2024.

Plt. Kepala Dinas Perindustrian Provinsi Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana, melalui Kabid Kerjasama, Pengawasan dan Promosi Investasi, Ahmadin menyampaikan bahwa pada Pameran Inacraft 2024 mendatang, Pemerintah Provinsi Kalsel akan mengikutsertakan 4 pelaku IKM Khas Banua. diantaranya, Osan dari Banjarmasin dengan produk kayu ulin, Dhia Handmade dari Hulu Sungai Tengah dengan produk kerajinan anyaman menjadi tas fashion, Kathrine dari Banjarmasin dengan produk fashion designer, serta Diyang Kinjut dari Banjarbaru dengan produk sasirangan.

Salah satu produk IKM Kalsel yang akan ditampilkan pada Pameran Inacraft di Jakarta

“Semua yang dibawa pada ajang Inacraft merupakan produk pilihan, yang ciri produk mereka memiliki khas dari Kalsel,” ungkap Ahmadin, Jumat (23/2).

Tujuan dilaksanakannya pameran Inacraft di Jakarta, untuk memperkenalkan produk-produk unggulan yang ada di setiap daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota. Sehingga dari pameran Inacraft, para pelaku IKM di seluruh Indonesia, Khususnya Kalsel bisa memaksimalkan kesempatan dalam mempromosikan produknya.

“Pameran itu juga akan dihadiri berbagai Investor. Oleh karena itu, Pelaku IKM Kalimantan Selatan, yang mengikuti pameran Inacraft, agar dapat mempersiapkan diri dan produk yang akan ditampilkan, dengan sebaik mungkin,” lanjut Ahmadin.

Ahmadin menambahkan, Pameran Inacraft 2024 ini merupakan salah satu pameran produk kerajinan terbesar di Asia Tenggara. Pameran ini merupakan acara tahunan di kalangan perajin dan pemerhati bidang kerajinan, yang diselenggarakan oleh Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi). (MRF/RDM/RH)

Dislutkan Kalsel Gelar Rakernis Untuk Peningkatan Kinerja Kelautan dan Perikanan di Banua

MALANG – Dalam rangka peningkatan kinerja di Tahun 2024 ini, maka Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Provinsi Kalimantan Selatan melaksanakan Rapat Kerja Teknis Perencanaan Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2024, di salah satu hotel, di Malang, 21-24 Februari 2024.

Dalam sambutannya Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Selatan Rusdi Hartono menyampaikan, Forum Rakernis ini adalah sangat penting dan strategis, karena bidang kelautan dan perikanan membutuhkan koordinasi dan konsolidasi yang terarah, terkendali dan efektif, demi terwujudnya rencana pembangunan kelautan dan perikanan yang lebih matang.

“Lebih khusus lagi, saya mengucapkan terima kasih kepada jajaran Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi dan Kabupaten dan Kota, yang terus melakukan berbagai upaya dan inovasi untuk meningkatkan sektor Kelautan dan Perikanan di Kalsel,” ungkap Rusdi.

Pada kesempatan ini, lanjutnya, ada beberapa yang perlu menjadi perhatian bersama, berkaitan dengan pembangunan Kelautan dan Perikanan di Kalsel.

Diantaranya, pelaksanaan pembangunan Kelautan dan Perikanan di Kalsel yang ditunjukan untuk peningkatan produksi perikanan setiap tahunnya.

“Potensi Kelautan dan Perikanan di Kalsel merupakan sektor yang dapat diandalkan, untuk berkontribusi dalam menjaga ketahanan pangan daerah,” ucap Rusdi.

Dengan pemenuhan kebutuhan bahan pangan hewani berprotein tinggi, guna peningkatan gizi masyarakat dan pencegahan Stunting bagi anak di Kalsel.

“Selain itu, pembangunan Kelautan dan Perikanan diharapkan mampu menghasilkan produk perikanan yang berdaya saing dan bernilai tambah,” ungkap Rusdi lebih lanjut.

Menurut Rusdi, keberadaan pengelolaan sumber daya Kelautan dan Perikanan di Kalsel diharapkan mampu memelihara keberlanjutan pembangunan ekonomi daerah dalam pelaksanaannya.

“Kita perlu mengarahkan optimalisasi pemanfaatan sumber daya kelautan. Terutama, melalui pendayaan pulau pulau kecil dan pengelolaan keanekaragaman hayati, untuk mendukung kegiatan ekonomi masyarakat.

Pihaknya mengingatkan kepada seluruh jajaran Kelautan dan Perikanan, agar ini sektor ini menjadi bagian sinergitas peningkatan kualitas daya saing daerah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif di Kalsel.

“Untuk itu, kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Kalsel dan Dinas Perikanan di seluruh Kabupaten dan Kota di Banua, agar dalam penyusunan rencana pembangunan 2024 ini, dapat diprioritaskan untuk berkontribusi dalam percepatan pemulihan ekonomi pelaku usaha perikanan yang terdampak Covid-19 di Kalsel,” ucap Rusdi.

Pada Tahun 2024 ini fokus kinerja untuk penanganan pasca panen sistem rantai dingin di Pelabuhan Perikanan, Stimulus bantuan pakan ikan bagi pembudidaya ikan, gerakan aksi ASN beli hasil panen ikan di pembudidaya dan produk olahan hasil perikanan, serta program padat karya pada kegiatan rehabilitasi mangrove dan terumbu karang yang melibatkan masyarakat.

Diharapkan, Rakernis ini dapat bermanfaat untuk kesempurnaan perencanaan pembangunan perikanan di Kalsel. (DISLUTKAN.KALSEL-SRI/RDM/RH)

DPRD Banjarmasin Minta Warga Bersama-Sama Mencegah DBD

BANJARMASIN – Kalangan Legislatif meminta masyarakat, mencegah bersama-sama mengatasi Demam Berdarah Dengu (DBD).

Ilustrasi penyakit DBD (sumber foto google)

Kepada sejumlah wartawan, Anggota Komisi IV DPRD Banjarmasin, Abdul Muis, baru-baru tadi mengatakan, tingginya kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di kota ini terhitung sejak 24 Januari 2024 lalu, peran masyarakat sangat penting, guna mencegah sejak dini, mulai dari rutin membersihkan lingkungan sekitar, menghindari adanya tumpukan barang, dan menguras tempat air, karena menyebabkam mudah berkembang biaknya jentik nyamuk aides aigepty.

Anggota Komisi IV DPRD Banjarmasin, Abdul Muis

“Gerakan 3M merupakan cara ampuh untuk menekan angka penyebaran penyakit DBD seperti Menguras Menutup dan Mengubur,” pintanya

Abdul Muis menyampaikan, Dinas Kesehatan Banjarmasin, hendaklah terus maksimal melakukan tindakan, dibantu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lainnya untuk bersama-sama, mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat di masing-masing wilayah. Selain juga, memberikan sosialisasi secara masif di lapangan.

“DBD ini tidak menyerang lingkungan padat penduduk juga ditengah kota,” jelasnya

Lebih lanjut Abdul Muis mengimbau, bagi masyarakat yang mengalami gejala umum DBD seperti demam tinggi, hendaklah tidak membiarkannya, segera memeriksakan diri untuk dilakukan penanganan dengan berobat ke Fasilitas Kesehatan terdekat. Mengingat penyakit DBD kalau sampai parah, bisa menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba (syok) dan bahkan kematian.

“Semoga angka kasus DBD dapat terjadi penurunan secara signifikan,” tutup Muis. (NHF/RDM/RH)

Lantai Halte Bus Nol Kilometer Atau Sabilal Muhtadin Banjarmasin Dicuri

BANJARMASIN – Aksi pencurian fasilitas umum berupa lantai Halte Bus Nol Kilometer, yang sekarang ditempatkan di Sabilal Muhtadin, mendapatkan tangkapan langsung dari Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan Fitri Hernandi, Jumat (23/2).

Pihaknya menyayangkan aksi pencurian fasilitas umum milik pemerintah tersebut.

“Aksi pencoretan serta pencurian fasilitas umum tersebut, akan dilaporkan ke pihak berwajib,” ungkap Fitri.

Kadishub Kalsel Fitri Hernandi

Fitri juga meminta kepada masyarakat sekitar fasilitas umum tersebut, dapat meningkatkan kesadaran, untuk bersama sama menjaga aset milik pemerintah, dari aksi pencurian dan pengrusakan.

“Bagi masyarakat yang melihat aksi mencurigakan seperti pencurian ataupun pengrusakan fasilitas umum tersebut, dapat melaporkan ke Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan,” ucap Fitri.

Mengingat, fasilitas umum tersebut disediakan untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat, khususnya pengguna bus angkutan umum.

“Kejadian ini tentunya menjadi pelajaran bagi kita semua, meski sudah semaksimal mungkin menyediakan fasilitas umum tersebut, masih mendapatkan gangguan,” ujarnya.

Fitri berharap, masyarakat dapat lebih perduli dan menjaga fasilitas umum yang disediakan untuk kepentingan bersama sama. Yang perlu dijaga dan dirawat. (SRI/RDM/RH)

Exit mobile version