Museum Lambung Mangkurat Gelar Belajar Bersama Alat Musik Rebana Bagi Siswa SMPN 8 Banjarbaru

Suasana belajar bersama alat musik rebana di Museum Lambung Mangkurat Kalsel. (foto: MuslamKalsel)
BANJARBARU – Museum Lambung Mangkurat Kalimantan Selatan kembali menunjukkan perannya sebagai pusat edukasi budaya, dengan menggelar kegiatan belajar bersama alat musik tradisional rebana (terbang), Kamis (12/6), di Aula Museum Lambung Mangkurat, Banjarbaru.

Belajar bersama diikuti 100 peserta yang terdiri dari siswa dan siswi serta guru pendamping dari SMPN 8 Banjarbaru.
Suasana pembelajaran berlangsung semarak dan penuh antusiasme, diiringi permainan rebana yang khas dan menggugah semangat dari narasumber.
Kepala Museum Lambung Mangkurat, Muhammad Taufik Akbar menyampaikan, kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan sekaligus mengajarkan tata cara serta teknik dasar memainkan rebana kepada generasi muda.
“Dalam kesempatan ini, kami mengenalkan rebana sebagai salah satu warisan kesenian musik di Kalimantan Selatan,” ujarnya.
Taufik Akbar menambahkan, kegiatan belajar bersama merupakan bagian dari agenda rutin museum yang bertujuan untuk mempublikasikan sekaligus mempromosikan museum sebagai wadah pengembangan wawasan seni budaya secara langsung, khususnya bagi para pelajar.
“Ini juga menjadi metode edukasi nonformal dari Museum Lambung Mangkurat. Kami mengundang siswa-siswa datang langsung agar mereka bisa merasakan pengalaman belajar seni budaya di luar lingkungan sekolah,” jelasnya.
Rebana sendiri memiliki posisi penting dalam tradisi masyarakat Kalimantan Selatan. Alat musik ini umum digunakan dalam kesenian sinoman hadrah serta berbagai kegiatan keagamaan, seperti pengiring pembacaan syair Maulid Nabi.
Belajar bersama menjadi bukti nyata Museum Lambung Mangkurat dalam menjembatani pelestarian budaya dengan dunia pendidikan, sekaligus menanamkan kecintaan terhadap kesenian lokal sejak dini.
Melalui kegiatan ini, diharapkan siswa tidak hanya mengenal rebana sebagai alat musik tradisional, namun juga memahami nilai-nilai budaya dan spiritual yang terkandung di dalamnya.
“Manfaatkan waktu pembelajaran hari ini sebaik mungkin. Semoga pengalaman ini bisa memberikan manfaat dan menambah kecintaan terhadap budaya daerah,” pungkasnya. (MUSLAMKALSEL-SYA/RIW/RH)