Sambangi BPBAT Mandiangin, Gubernur Muhidin Tinjau Budidaya Haruan
2 min read
BANJAR – Gubernur Kalsel, Muhidin meninjau budi daya Ikan Haruan (Gabus) serta produksi Albumin di Balai Perikanan Budi Daya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin, di kabupaten Banjar, serta Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kalimantan Selatan.

Kunjungan Gubernur dilakukan bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, pada kegiatan gowes dengan melibatkan satuan kerja perangkat daerah, dan pemangku kepentingan lainnya, Minggu (4/5).

Kedatangan rombongan disambut pelaksana tugas Kepala BPBAT, Syamsul Bahri beserta jajarannya.
Gubernur mengatakan, kunjungan ini dilakukan untuk melihat langsung budidaya ikan Haruan serta albumin.
“Produksi ikan Haruan di BPBAT Mandiangin mencapai 600 ribu ekor pertahun, sedangkan Dinas Kelautan dan Perikanan Kalsel di kisaran 20 ribu per tahun, serta Universitas Lambung Mangkurat sekitar 100 ribu,” ungkapnya.
Dengan produksi tersebut, lanjutnya, tidak mencukupi kebutuhan di Provinsi Kalimantan Selatan, karena kebutuhannya banyak.
“Kita berupaya memproduksi Haruan lebih banyak lagi selain dari alam, sehingga pada saat produksi Haruan melimpah akan diproduksi albumin,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur juga mencoba albumin produksi dari BPBAT Mandiangin.
“Kami sudah beberapa kali mencoba albumin dan rasanya anyir, tapi kalau disini ada rasa lemon dan leci, ini luar biasa,” ujarnya.
Gubernur mengingatkan, untuk melakukan uji coba lebih lanjut terhadap produksi albumin tersebut, sehingga dapat dijelaskan manfaatnya kepada masyarakat.
“Kami berharap albumin ini dapat diproduksi lebih banyak lagi, karena memiliki potensi pasar yang luas serta permintaan banyak,” ucap Muhidin.
Sementara itu, Kepala BPBAT Mandiangin Syamsul Bahri menyampaikan, pihaknya siap mendukung program Gubernur, dengan saat ini sedang dalam tahap pengembangan untuk memproduksi ekstrak albumin dari Haruan.
“Kami masih dalam proses uji coba dan belum memiliki izin dari Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan. Namun kami siap mengikuti arahan Gubernur untuk segera melakukan pengujian di laboratorium agar produksi ini layak diperjualbelikan di pasaran,” jelasnya.
Sedangkan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Selatan, Rusdi Hartono mengatakan, pihaknya telah membuat skenario peningkatan produksi Haruan, mulai dari pembenihan hingga pembesaran melalui program Haruan Estate di Unit Pelaksana Teknis Balai Perikanan Budi Daya di Bincau, Karang Intan.
“Kebutuhan ikan Haruan di Kalsel saat ini mencapai 14 ribu ton per tahun dan baru terpenuhi sekitar 10 ribu ton lebih per tahun,” ucap Rusdi. (DKP.KALSEL-SRI/RIW/RH)