19 Mei 2025

OJK Kalsel : Sektor Jasa Keuangan Terjaga Stabil

2 min read

Kepala OJK Kalsel Agus Maiyo, saat menyampaikan siaran persnya (ditengah)

BANJARMASIN – Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Kalimantan Selatan menilai sektor jasa keuangan di Provinsi Kalimantan Selatan tetap terjaga stabil, di tengah meningkatnya dinamika perekonomian global.

Kepala OJK Kalsel Agus Maiyo, dalam rilisnya pada Jumat (24/4) sore mengatakan, saat ini perekonomian Kalimantan Selatan masih terus tumbuh sebesar 5,05 persen secara cumulative tocumulative di tengah tantangan global maupun domestik, dengan nominal PDRB Rp.1.081,8 triliun, sedikit lebih tinggi dari nasional sebesar 5,03 persen dengan nominal PDB sebesar Rp. 3.296,7 triliun.

“Ekonomi Kalimantan Selatan masih ditopang oleh tiga sektor utama, yaitu industri pertambangan, pengolahan, dan pertanian,” ucapnya

Agus menyampaikan, untuk perkembangan industri perbankan, masih terjaga stabil dengan kinerja intermediasi yang kontributif. Kondisi tersebut didukung likuiditas yang memadai, dan tingkat permodalan yang kuat di tengah peningkatan risiko ketidakpastian.

Kredit perbankan posisi Februari 2025 tetap melanjutkan double digit growth sebesar 18,59 persen (yoy) (Januari 2025: 18,16 persen) dengan outstanding Rp77,45 triliun. Angka tersebut sedikit meningkat dibandingkan dengan posisi outstanding Januari 2025 sebesar Rp77,10 triliun.

“Komposisi kredit utamanya ditopang kredit modal kerja sebesar 23,98 persen dan kredit investasi sebesar 22,94%. Kedua kredit tersebut adalah bersifat produktif yang diharapkan dapat mendorong peningkatan penghasilan dan kapasitas usaha di Kalimantan Selatan,” jelasnya

Lebih lanjut Agus menambahkan, dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat sebesar 13,01 persen menjadi Rp94,03 triliun (Januari 2025: 11, 59 persen). Pertumbuhan DPK yang tinggi ditopang oleh deposito yang tumbuh sebesar 32,47 persen yoy, diikuti oleh giro sebesar 10,16%, dan tabungan sebesar 6,09 persen.

Kinerja sektor perbankan tersebut diikuti dengan Loan-to-Deposit (LDR) sebanyak 82,37 persen dan kualitas kredit yang baik, tecermin dari Non-Performing Loan (NPL) yang terjaga pada level 1,14 persen.
Dari sisi perbankan syariah, pertumbuhan positif terlihat dari peningkatan aset, DPK, dan kredit posisi Februari 2025 secara berurutan sebesar 24,92 persen, 21,81 persen dan 13,37 persen yoy.

“Intermediasi perbankan syariah cukup baik dengan LDR sebesar 83,74 persen serta profil risiko yang terjaga dengan rasio NPF sebesar 0,97 persen,” tutup Agus.

Untuk diketahui, Otoritas Jasa Keuangan Kalimantan Selatan menggelar Kegiatan Media Update bersama Forum Wartawan Ekonomi Kalimantan Selatan. Dipimpin Kepala OJK Kalsel Agus Maiyo, didampingi jajaran Direksi OJK Provinsi Kalsel, dihadiri Media Massa baik Cetak Elektronik dan Online, bertempat di salah satu Cafe kawasan Banua Anyar Banjarmasin. (NHF/RIW/RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Abdi Persada | Newsphere by AF themes.