Pimpin Gerakan Menanam Satu Juta Pohon Matoa di Kalsel, Ini Harapan Gubernur Muhidin
2 min read
Gubernur Kalsel menyiram pohon Matoa yang baru ditanam di halaman Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin. (Sumber foto: Biro Adpim)
BANJARMASIN – Memperingati Hari Bumi pada Selasa (22/4), Kementrian Agama RI menggelar Gerakan Menanam Satu Juta Pohon Matoa diseluruh Indonesia. Di Provinsi Kalimantan Selatan, Gerakan Menanam Satu Juta Pohon Matoa ini, dipusatkan di halaman Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin, yang dipimpin langsung Gubernur, Muhidin.

Turut hadir pada kegiatan ini, Pj Sekdaprov Kalsel, Muhammad Syarifuddin, Kakanwil Kemenag Kalsel sekaligus Ketua Badan Pengelola Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin, Muhammad Tambrin, Forum Komunikasi Umat Beragama, Dinas Kehutanan, jajaran Kanwil Kementrian Agama Kalsel, serta tamu undangan lainnya.

Kepada wartawan usai penanaman pohon, Gubernur mengatakan, Pemerintah Provinsi Kalsel sangat mengapresiasi jajaran Kementerian Agama atas inisiatif penanaman 1 juta pohon Matoa, yang diharapkan mampu menjadikan udara lebih bersih, dan bumi yang lebih subur.
“Kita kebagian tugas menanam 10.000 pohon Matoa diseluruh Kalsel. Baik itu di lingkungan pesantren, madrasah, masjid dan lahan potensial lainnya,” jelas Muhidin.
Muhidin mengatakan, gerakan menanam pohon ini, merupakan ikhtiar bersama untuk menjaga kelestarian alam, yang nantinya akan diwariskan kepada generasi mendatang.
“Dalam Al Qur’an juga ada 400 ayat yang menyebutkan soal upaya memelihara bumi. Nah salah satu upaya memelihara itu adalah dengan menanam pohon,” tutup Gubernur.
Gerakan Menanam Satu Juta Pohon Matoa ini, akan dilaksanakan selama satu tahun, dengan prioritas lokasi penanaman di rumah ibadah, Kantor Kementerian Agama pusat sampai kabupaten/kota, Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri, Pusat Pendidikan dan Latihan, Balai dan Loka Pendidikan dan Latihan, Asrama Haji Embarkasi, Kantor Urusan Agama, Madrasah dan Satuan Pendidikan Keagamaan, pesantren, dan tempat strategis lainnya.
Selain untuk memperingati Hari Bumi ke-55, Gerakan Menanam Satu Juta Pohon Matoa ini juga bertujuan meningkatkan kesadaran umat beragama dalam menjaga dan melestarikan lingkungan hidup, melalui perspektif ekoteologi.
Kemudian, mendorong keterlibatan aktif lembaga keagamaan dan institusi pendidikan dalam kampanye penghijauan, dan mendukung target reforestasi nasional untuk mengurangi dampak perubahan iklim.
Kemudian juga memperkuat harmoni antar umat beragama melalui aksi bersama dalam pelestarian lingkungan, dan meningkatkan keberlanjutan ekosistem dengan Gerakan Menanam Satu Juta Pohon Matoa di berbagai lokasi strategis di seluruh Indonesia. (RIW/RDM/RH)