20 Mei 2025

Angka Inflasi Kalsel Terbilang Baik, Sektor Pangan Justru Deflasi

1 min read

Pedagang pasar terancam bangkrut akibat deflasi selama enam bulan berturut-turut. (foto:net)

BANJARBARU – Hingga pekan kedua November 2024, inflasi di Provinsi Kalimantan Selatan dalam kondisi baik. Meski begitu sejumlah komoditas pangan justru mengalami deflasi sejak enam bulan terakhir.

Kepala Bidang PPDN Dinas Perdagangan Kalsel, Sutikno mengatakan, inflasi Kalsel saat ini berada di angka 2,8, sedangkan Indeks Perkembangan Harga (IPH) di angka 0,21.

Kepala Bidang PPDN Dinas Perdagangan Kalsel, Sutikno

Disdag Kalsel diakuinya sudah melakukan pemantauan ke sejumlah Kabupaten/Kota yakni Kota Banjarmasin, Kabupaten Tabalong, Kabupaten HST, Kabupaten Batola, serta Kabupaten Kotabaru.

Dari lima daerah tersebut, Kabupaten Tabalong yang biasanya menjadi langganan deflasi justru saat ini menjadi penyumbang inflasi tertinggi di Kalsel. Sebaliknya, Kota Banjarmasin justru mengalami deflasi cukup tinggi.

Menurutnya, hal itu disebabkan oleh kondisi daya beli masyarakat yang menurun. Nyatanya sebagian besar pasar mengalami sepi pengunjung. Padahal bahan pangan yang dijual sudah jauh di bawah Harga Acuan Penjualan (HAP).

“Dampaknya jelas akan sangat merugikan pelaku industri hingga beresiko kebangkrutan,” jelasnya, Senin (11/11).

Sutikno menilai, pemulihan ekonomi pasca deflasi jauh lebih sulit dibanding pada saat inflasi. Apalagi jika pelaku industri baik pedagang maupun produsen ada yang sampai gulung tikar.

Sebab itu, lanjutnya, pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sudah harus ikut campur tangan mencegah kerugian pada pelaku industri, dengan melibatkan sektor padat karya dalam setiap proyek.

“Dengan proyek padat karya itu masyarakat dapat uang harian sehingga bisa belanja dengan baik di pasar,” pungkasnya. (SYA/RDM/RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Abdi Persada | Newsphere by AF themes.