10 Desember 2024

LPPL Radio Abdi Persada 104,7 FM

Bergerak Untuk Banua

Penguatan Literasi, Dispersip Kalsel Bedah Buku Penulis Nasional Asal Banua

2 min read

Penulis Nasional Asal Kalsel, Miranda Seftiana mengisi Bedah Buku di Aula Dispersip Kalsel

BANJARMASIN – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) kembali menghadirkan seorang Penulis Nasional asal Banua, Miranda Seftiana, dalam rangka promosi dan meningkatkan minat baca dan budaya literasi di Kalsel, Kamis (31/10).

Suasana Bedah Buku di Aula Dispersip Kalsel

Acara Bedah Buku berlangsung di Aula Kantor Dispersip Kalsel, yang dihadiri para penggiat literasi, mahasiswa, hingga pelajar, mengupas novel berjudul “Lalu Tenggelam di Ujung Matamu“ yang dihasilkan Miranda Seftiana pada tahun 2019.

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Dispersip Kalsel, Adethia Hailina mengatakan kegiatan bedah buku yang menghadirkan penulis Nasional asal kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) itu diharapkan dapat memotivasi generasi muda di Kalsel agar menghasilkan karya di bidang menulis.

Plt Sekretaris Dispersip Kalsel, Adethia Hailina menyampaikan sambutan Kepala Dispersip Kalsel

“Kita sebenarnya punya penulis-penulis lokal yang kiprahnya bahkan di tingkat nasional. Hal itu mungkin bisa menjadi motivasi bagi anak-anak muda di Kalsel yang suka menulis untuk menghasilkan buku,” jelasnya.

Sementara itu, Penulis Nasional, Miranda Seftiana mengungkapkan bahwa novel yang dihasilkannya pada tahun 2019 tersebut mengangkat kebudayaan lokal Kalsel, yakni pemakaman dalam rawa di wilayah Nagara (Hulu Sungai Selatan).

“Masih lokalitas, sama seperti sebelumnya (novel) ‘Jendela Seribu Sungai’. Masih terlalu cinta sama Kalsel,” ucapnya.

Selain itu, menurut Miranda, banyak juga budaya yang diangkat pada novel ini, seperti pemberian duit jujuran Banjar, kaum jaba dan bangsawan, hingga daerah Teluk Selong Martapura.

Adapun jumlah pembaca bukunya ini menurutnya cukup banyak, saat ini saja antrean di eBooks Perpusnas mencapai 600 lebih.

“Itu antreannya saja, yang sudah baca mungkin sudah ribuan, di Twitter (sekarang ‘X’, red) itu reviewnya banyak sekali. Sedangkan di GoodReads itu ratingya hampir 4. Semoga ya bisa dibuat film lagi,” harapnya. (NRH/RDM/RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Abdi Persada | Newsphere by AF themes.