Gema Maulid 40 Malam Diharapkan Jadi Identitas Religius di Kalsel

Suasana pembacaan syair Maulid Habsyi group Al Ikhlas Pemurus Dalam Pal 7, di Gedung MP
BANJARMASIN – Gelaran Gema Maulid 40 Malam diharapkan dapat menjadi sebuah identitas Religius di Kalimantan Selatan.
Dalam sambutan Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor, yang dibacakan Direktur Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum Kalsel Yuddy Riswandhy Noora, pada Kamis (3/10) malam mengatakan, dalam gelaran Gema Maulid 40 Malam 1446 Hijriah hari ke 30 yang diinisiasi oleh Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor, momentum ini sebagai identitas religius melalui kegiatan keagamaan yang secara masif dan berkelanjutan, dan akan menjadi kekuatan spiritual bagi masyarakat di Banua.

“Gelaran ini mencerminkan betapa besar kecintaan masyarakat Banjar terhadap Rasulullah SAW,” ucapnya
Sementara itu, Tuan Guru Muhammad Noval Rosyad menyampaikan, peringatan Maulid ini adalah usaha untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan berharap mendapatkan syafaat dari Rasulullah SAW di akhirat. Dimana sebagai Kalsel Babussalam artinya daerah yang diberkahi dan dilimpahi rahmat dari Allah SWT.

“Gema Maulid ini merupakan syiar Islam yang harus terus hidup di tengah masyarakat Banua,” tutupnya
Turut Hadir para ASN lingkup Pemprov Kalsel diantaranya Dinas Pendidikan Kebudayaan, Dinas Sosial, Dinas Pariwisata, Badan Kepegawaian Daerah, Biro Hukum, Biro Perekonomian dan Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum Kalsel serta masyarakat dari Jalan Sultan Adam kota Martapura.
Untuk diketahui, Gema Maulid 40 Malam 1446 H hari ke 30 diinisiasi oleh Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor, menghadirkan penceramah Tuan Guru Muhammad Noval Rosyad, pembacaan syair Maulid Habsyi dari group Al Ikhlas Pemurus Dalam Pal 7, dan ayat suci Al-Qur’an oleh Qori Rusdiansyah, bertempat di Gedung Mahligai Pancasila. (NHF/RDM/RH)