Gelar Pameran Temporer, Museum Lambung Mangkurat Inginkan Generasi Muda Kenali Sejarah dan Jenis Rempah
2 min readBANJARBARU – Museum Lambung Mangkurat Provinsi Kalimantan Selatan menggelar pameran temporer III tahun 2024, dengan menampilkan perjalanan sejarah rempah-rempah di Indonesia khususnya Kalsel.
Mengusung tema Jalur Rempah “Sahang Banjar Sang Primadona”, pameran ini mendapat antusias tinggi dari ratusan pelajar yang hadir.
Sebab selain menampilkan berbagai jenis rempah-rempah khas Nusantara, pameran juga menyajikan cerita sejarah dibaliknya. Termasuk pula benda-benda yang digunakan untuk mengolah dan bertransaksi rempah pada zaman kerajaan hingga masa penjajahan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalsel, Muhammadun, melalui Sekretaris Dinas, Hadeli Rosyadi, menilai pemilihan tema tentang rempah sangat tepat.
Sebab selain menjadi penghubung bangsa-bangsa di masa lalu, rempah juga menjadi jalur pertemuan budaya, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Pameran yang juga menjadi bagian dari Festival Gerbang Nusantara itu, menurutnya, adalah salah satu upaya untuk mengingatkan seluruh masyarakat terutama generasi muda, akan pentingnya jalur rempah dalam sejarah.
“Melalui pameran ini saya berharap para siswa, mahasiswa dan masyarakat umum lain dapat mempelajari lebih dalam mengenai warisan sejarah bangsa,” katanya.
Hadeli menambahkan, pameran tersebut juga merupakan salah satu cara mengedukasi pelajar di luar kelas lewat visual secara langsung mengenai sejarah dan budaya di Banua.
“Dengan memahami kehidupan, kita lebih bisa menghargai identitas kita sebagai bangsa yang memiliki peran besar dalam sejarah dunia,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Museum Lambung Mangkurat Kalsel, Muhammad Taufik Akbar menyampaikan, pemilihan tema tentang jalur rempah, merupakan wujud dukungan pihaknya terhadap keinginan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, untuk menjaga kelestarian sejarah dan budaya Banua.
“Kita juga sekaligus mendukung program Kemendikbudristek untuk menjadikan jalur rempah nusantara sebagai warisan budaya dunia, yang bersumber dari sejarah lokal,” jelasnya.
Akbar menyebut, pameran yang dilaksanakan selama kurang lebih 4 pekan itu, bertujuan untuk memperkenalkan jalur rempah sebagai kekayaan budaya Kalsel, sekaligus sarana edukasi dan pengetahuan bagi masyarakat dan peserta didik.
“Mudah-mudahan pameran temporer ini bisa mengunggah kesadaran dan rasa cinta masyarakat Kalsel terhadap budaya, sekaligus mengenalkan koleksi museum agar menjadi inspirasi dalam pengembangan kreativitas dalam mendukung program merdeka belajar,” tutupnya. (SYA/RDM/RH)