Pemprov Kalsel Laksanakan ‘Gelar Darling’ di Tanah Laut, Libatkan Pelajar Cegah Stunting
2 min readTANAH LAUT – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan malalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DPPPA-KB) Provinsi Kalimantan Selatan menggelar kegiatan Gerakan Pelajar Remaja Sadar dan Peduli Stunting (Gelar Darling) yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Asy-Syuhada, Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Senin (9/9).
Kegiatan yang merupakan bagian dari upaya bersama antara DPPPA-KB Provinsi dan Kabupaten Tanah Laut dalam mempercepat pengurangan angka stunting ini, juga turut dihadiri oleh Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Selatan, Raudatul Jannah.
Dalam sambutannya Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor yang dibacakan oleh Plt Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Kalsel, Rusdi Hartono menekankan pentingnya program Gelar Darling dalam menumbuhkan kesadaran akan dampak stunting, yang tak hanya memengaruhi fisik anak, tetapi juga perkembangan kognitif mereka.
“Partisipasi aktif masyarakat, khususnya pelajar dan remaja, sangatlah penting, karena mereka adalah calon orang tua yang harus memahami cara mencegah stunting sejak dini,” ungkap Rusdi.
Lebih lanjut, Rusdi menyampaikan bahwa melalui program ini, diharapkan para remaja bisa menjadi pionir dalam menciptakan kebiasaan hidup bersih dan sehat di lingkungan mereka. Ini juga sejalan dengan target nasional untuk menurunkan angka stunting menjadi 14 persen pada 2024.
“Program ini juga mendukung visi besar untuk menciptakan generasi berkualitas guna menyongsong Banua Emas 2045,” tambahnya.
Rusdi juga menyoroti pentingnya pencegahan pernikahan dini dan pendewasaan usia pernikahan sebagai salah satu langkah efektif dalam menekan risiko stunting.
“Dengan memastikan kesiapan fisik, mental, dan finansial sebelum pernikahan, kita dapat mencegah stunting dan memberikan masa depan yang lebih baik untuk anak-anak kita,” pungkas Rusdi.
Sementara itu, Kepala Dinas PPPA-KB Provinsi Kalsel, Sri Mawarni, juga menyatakan perlunya pencegahan stunting sejak awal, dimulai dari remaja putri yang harus paham akan pentingnya kesehatan gizi.
“Oleh karena itu, perlu kolaborasi semua pihak untuk menyediakan fasilitas dan kegiatan yang ditujukan kepada remaja, agar mereka bisa memahami tentang gizi seimbang, pola hidup sehat, serta menghindari perundungan atau kekerasan terhadap perempuan dan anak,” tandasnya.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama remaja dan pelajar, tentang pentingnya pencegahan stunting, baik sebagai agen perubahan maupun penyampaian informasi mengenai pencegahan stunting yang didukung berbagai sektor.
Untuk diketahui, Ketua TP PKK Provinsi Kalsel, Raudatul Jannah, dalam acara tersebut memberikan paket sembako sebanyak 740 paket dan 1.080 botol air mineral kepada masyarakat sebagai bagian dari upaya pencegahan stunting. (BDR/RDM/RH)