Kalsel Masih Duduki 10 Besar Inflasi Terendah se Indonesia
1 min readBANJARBARU – Bertempat di Commad Center Setdaprov Kalsel, Banjarbaru, Senin (9/9), Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor, yang diwakili Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel, Sulkan. Menghadiri Rapat Koordinasi Rakoor pengendalian inflasi secara virtual bulan September.
Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel, Sulkan menyampaikan, perkembangan kondisi inflasi Kalsel hingga 9 September ini baik secara nasional maupun di wilayah Kalsel tetap aman terkendali. Bahkan, per September ini Provinsi Kalsel masih menduduki 10 besar daerah dengan angka inflasi terendah se-Indonesia.
“Alhamdulillah, Kondisi Inflasi Kalsel saat ini stabil dan terkendali, berdasarkan angka inflasi nasional pada angka 2,12 persen years on years (YoY) dan kalsel berada pada 1,71 persen” ungkap Sulkan.
Dari data, di Kalsel dalam pekan ini terdapat Indeks Perkembangan Harga (IPH) tertinggi di 3 kabupaten-kabupaten, yakni Tanah Bumbu 2,15 persen, Batola 1,37 persen, dan Banjar 0,17 persen. IPH tersebut dipicu oleh kenaikan harga beberapa komoditas seperti daging ayam ras, bawang merah, cabai merah, jeruk, dan bawang putih.
“Secara keseluruhan inflasi wilayah Kalsel aman terkendali, termasuk juga dengan adanya penurunan harga bahan pokok seperti bawang merah, cabai hingga daging ayam dan lain-lain,” lanjut Sulkan.
Sulkan menilai, kenaikan bahan pokok ini disebabkan oleh kebutuhan masyarakat yang meningkat, di mana pada bulan Rabiul Awal terdapat kegiatan-kegiatan keagamaan yang sudah rutin dilakukan oleh masyarakat.
“Upaya ini juga tidak lepas dari peran Gubernur Kalsel Sahbirin Noor yang mendorong agar terus menjaga kestabilan harga demi kesejahteraan masyarakat Kalimantan Selatan,” tutup Sulkan. (MRF/RDM/RH)