Komisi I DPRD Kalsel Ajak BUMDes Terbaik se Kalsel Belajar ke Bali
2 min readDENPASAR – Keberhasilan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) “Puspa Harum Sejahtera” meraih predikat BUMDes Terbaik 1 Tingkat Nasional Tahun 2023, dan Desa Terbaik 1 kategori Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2023, menarik perhatian Komisi I DPRD Provinsi Kalimantan Selatan.
Bersama mitra kerjanya Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Provinsi Kalsel dan puluhan pengelola BUMDes terbaik se Kalsel, Komisi yang membidangi Hukum dan Pemerintahan, melakukan kaji banding ke Desa Tegal Harum, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar, Selasa (23/4).
Kaji banding ini bertujuan untuk mendapatkan informasi terkait pengelola BUMDes yang baik dan terarah sehingga mampu memaksimalkan segala potensi yang ada di wiyalahnya guna meningkatkan PAD desa masing-masing.
Ditemui disela acara, Ketua Komisi I DPRD Kalsel, Rachmah Norlias mengatakan pihaknya sengaja mengajak mitra kerja beserta puluhan pengurus BUMDes dalam rangka peningkatan wawasan dan pengetahuan para pengelola BUMDes terbaik se Kalsel. Sekaligus mencari terobosan-terobosan baru terkait upaya BUMDes di Desa Tegal Harum ini mampu meningkatkan PAD.
“Menariknya disini, pertama, mereka diberikan kesempatan untuk pengelolaan parkir sebagai sumber PAD. Kemudian punya pasar desa yang cukup banyak pendapatannya, yang mempunyai 147 petak kios yang jadi sumber PAD,” tuturnya.
Selain itu, lanjut Rachmah, beberapa hal yang patut diperhatikan oleh BUMDes di Kalsel, terutama sumber daya manusia (SDM) nya dan perlu adanya kerjasama BUMDes dengan pihak ketiga seperti pemanfaatan dana CSR dari perusahaan-perusahaan di wilayahnya.
“Diharapkan agar desa dan BUMDes secara bertahap dapat menerapkan aplikasi terkait keterbukaan informasi publik yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat,” harapnya.
Perbekel Desa Tegal Harum, I Komang Adi Widiantara mengapresiasi kedatangan Komisi I DPRD Kalsel beserta rombongan guna berbagi informasi terkait BUMDes. Secara umum usai memaparkan kondisi desa dan potensinya, Adi berpesan kepada para kepala desa untuk bisa menciptakan sinergitas dengan perangkat BUMDes dan seluruh komponen masyarakat dalam rangka membangun BUMDes.
“Kepada kades-kades yang memiliki BUMDes dan BUMKel , bagaimana kita bisa bersinergi dengan perangkat-perangkat BUMDes yang ada di wilayah kita masing-masing. Karena sinergitas itu yang terpenting dalam membangun BUMDes,” pintanya.
Sementara, Sekretaris BUMDes Puspa Harum Sejahtera Desa Tegal Harum, I Gede Suarja, menerangkan, sejak didirikan tahun 2018 lalu hingga tahun 2023, BUMDes Puspa Harum Sejahtera dengan modal awal sekitar Rp140 juta, telah mampu menghasilkan PAD sebesar Rp1 milyar lebih dengan mengandalkan empat usaha utamanya, yakni pengelolaan pasar desa, simpan pinjam, parkir, serta usaha perdagangan dan pelayanan jasa. Untuk mencapai itu, menurutnya, hal terpenting dalam mengelola BUMDes adalah memahami dengan baik regulasi yang baru menjadi payung hukumnya dan harus dikerjakan secara profesional.
“Harusnya kita (BUMDes) bisa bersaing dengan badan usaha yang lain, karena regulasi yang baru, BUMDes bisa melakukan upaya-upaya terobosan yang sama dengan badan usaha lainnya seperti koperasi, PT, dan itu harus bisa berkembang. Pengelolaan juga harus profesional, tidak boleh lagi bersifat pelayanan terapi perencanaan bisnis harus mulai dikembangkan ke depannya sesuai dengan potensi yang ada,” tegasnya. (ADV-NRH/RDM/RH)