Kendalikan Inflasi Beras, Paman Yani Minta Pupuk Untuk Petani Tanbu Dipenuhi

TANAH BUMBU – Inflasi di Kalsel mencapai 0,15 persen. Penyebab terjadinya ini akibat sejumlah kebutuhan bahan pokok (bapok) termasuk beras lokal merangkak naik. Banjarmasin saja harganya tembus Rp21. 000 per liter.

Menanggapi itu, Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kalsel, Muhammad Yani Helmi, mengatakan, banyaknya tanaman padi yang terkena hama tungro membuat sejumlah daerah di Kalsel mengalami penurunan produksi beras hingga berimbas pada kenaikan.

“Dari titik desa pertama hingga sekarang ini masih saja permasalahan beras. Jangan sampai daerah ini juga terdampak inflasi dan itu tidak kami inginkan. Apabila Kusan Hilir dan Tengah ini berhasil panen tanpa terdampak tungro maka terjadi surplus dan tidak kekurangan,” ujar legislatif Dapil VI membidangi ekonomi dan keuangan di Komisi II DPRD Kalsel, usai menjaring aspirasi di Desa Saring Sungai Binjai dan Beringin, Rabu (8/2) lalu.

Warga desa yang mengikuti kegiatan reses Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalsel Muhammad Yani Helmi

Menurut dia, inflasi di Banjarmasin berada dikisaran 6,11 persen. Terlebih, month to month (m to m) untuk kota berjuluk seribu sungai itu berhasil menyentuh 0,15 persen. Melihat ini terjadi, persoalan tersebut jangan sampai terdampak di Tanah Bumbu.

Foto bersama usai pelaksanaan kegiatan reses didampingi Sekdes Beringin Fardiansyah (kanan-peci) mendampangi Paman Yani (tengah)

“Pertanian saat ini sangat penting. Perekonomian masyarakat bertumpu pada sektor hal tersebut. Bahkan, pertanian di Tanah Bumbu harus menjadi perhatian, kita tidak ingin adanya inflasi. Yang perlu digaris bawahi tadi jalan usaha tani, pengairan (irigasi) dan ketersediaan pupuk. Jadi tolong lah pupuk ini dipermudah agar petani kami di sini bisa membantu memperbaiki perekonomian minimal di daerahnya sendiri,” tuturnya.

Tak hanya Banjarmasin, ia menjelaskan, Bumi Saijaan pun terdampak inflasi beras mencapai 0,10 persen. Hal ini lah yang mendorong bertambahnya inflasi di Kalsel. Begitu pula Tanjung yang mencapai 0,12 persen.

“Ini yang menjadi perhatian kita ternyata beras terdampak inflasi. Kami tidak ingin terjadi itu seperti di Kotabaru, apabila produksi melimpah tentu inflasi terkendali,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Saring Sungai Binjai, Anafson Hadi, mengutarakan, yang menjadi kendala dalam sektor pertanian mereka adalah sulitnya mendapatkan pupuk. Alih-alih mendapatkan, harganya pun diketahui mencapai di atas standar bersubsidi.

“Sekarang ini sangat sulit mendapatkan pupuk di agen karena mereka bilang pasti habis. Tercatat ada 550 petani yang produktif dengan rata-rata angka 90 persen. Kami juga memiliki 16 penggilingan padi,” paparnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, kesulitan petani juga terjadi pada kebutuhan solar untuk mengoptimalkan mesin combine.

“Solar di sini langka, karena dimonopoli oleh pelangsir sehingga yang dijual kepada warga mampu menembus harga 18. 000 hingga 20.000 rupiah per liternya,” bebernya.

Dilokasi berbeda, Sekretaris Desa (Sekdes) Beringin, Fardiansyah, menyampaikan, produksi beras di desanya mampu menghasilkan ratusan ton dalam sekali panen dengan luas lahan persawahan 500 hektare. Namun, karena cuaca beberapa hari terakhir ini diketahui ekstrim membuat sektornya berdampak.

“Saat ini masih menanam. Keterlambatan ini terjadi karena curah hujan yang cukup tinggi dan ini menghambat pertumbuhan padi sehingga membuat keterlambatan panen,” ucapnya. (RHS/RDM/RH)

Pasien DBD di RSUD Ulin Tidak Ada Peningkatan Signifikan

BANJARMASIN – Untuk kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di RSUD Ulin Banjarmasin, tidak mengalami peningkatan yang signifikan.

Direktur RSUD Ulin Banjarmasin Izzak Zulkarnain Akbar mengatakan, pada musim pancaroba dan curah hujan saat ini mulai tinggi, diminta kepada warga untuk lebih waspada terhadap DBD.

“Mengingat, nyamuk penyebab demam berdarah menyukai genangan air yang jernih, oleh karena itu warga diminta untuk membersihkan lingkungan tempat tinggal,” ungkapnya, kepada sejumlah wartawan, Kamis (9/2).

Menurut Izzak, berdasarkan catatan pasien DBD yang ada di RSUD Ulin Banjarmasin. Pada Januari 2023 ini tercatat sebanyak 7 pasien.

Pada Desember 2022 lalu tercatat 3 pasien, sedangkan November tercatat 10 pasien, serta di Oktober tercatat hanya 5 pasien.

“Dengan melihat dari data tersebut, untuk kenaikan kasus DBD di RSUD Ulin Banjarmasin, tidak terpengaruh signifikan,” ucapnya.

Izzak mengatakan, rendahnya angka pasien DBD di RSUD Ulin Banjarmasin. Maka, pihaknya menilai kemungkinan pasien DBD tersebut telah tertangani pada Rumah Sakit tipe B dan C.

Sehingga, lanjutnya, tidak perlu mendapatkan rujukan ke RSUD Ulin Banjarmasin, cukup di Rumah Sakit daerah tersebut.

“Kami berharap, penyakit DBD di Kalimantan Selatan dapat tertangani dengan baik,” ujar Izzak. (SRI/RDM/RH)

Harga Beras Khusus Mahal, Ini Kata Disdag Kalsel

BANJARMASIN – Masih mahalnya harga beras khusus, disikapi Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan.

Kepada Abdi Persada FM, Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan, Birhasani, pada Selasa (7/2) menjelaskan, harga beras lokal khusus (beras banjar) seperti siam, unus, mutiara, mengalami kenaikan, diakibatkan kurangnya pasokan beras jenis tersebut dari petani lokal. Hal ini disebabkan stok beras jenis di petani sangat menipis, sehingga menurun di tingkat produksi jenis beras tersebut.

Kepala Dinas Perdagangan Kalsel, Birhasani

“Sebagian akibat persawahan diserang hama, menjadi faktor lainnya berkurang produksi, sehingga suplai ke pasar menurun drastis, sedangkan permintaan tetap tinggi, kemudian terjadinya kenaikan harganya dipasaran,” ucapnya

Disampaikan Birhasani, dengan naiknya harga beras lokal Banjar seperti Unus, Mutiara, Siam dan sejenisnya adalah termasuk kategori beras khusus, yang merupakan khas Kalsel, karena beras ini berbeda dengan jenis beras yang tergolong kategori beras premium maupun medium.

“Memang ada beras lokal Kalsel yang setara dengan jenis Premium dan Medium, yaitu beras Banjar jenis Siganal, Beras unggul Sihireng, dan beras Bulog tergolong kategori beras Premium dan Medium, untuk
harga lebih murah dibanding beras khusus, bahkan stok di tingkat petani juga masih banyak,” katanya

Lebih lanjut Birhasani menambahkan, berdasarkan data dari BPS menunjukkan bahwa beras yang paling banyak diminati dan dikonsumsi oleh masyarakat Banjar adalah jenis Beras Khusus, yaitu Unus, Mutiara, Siam dan sejenisnya, karena beras khusus (beras banjar) tidak bisa dibandingkan sama dengan kualitas beras premium.

“Beras khusus jenis Unus, Siam, Mutiara harganya sekarang Rp21.000 sampai dengan Rp21.500 per kg. Namun kalau jenis sekelas premium, seperti beras Sihirang, beras Siganal Rp11.000 sampai Rp12.000 saja,” tutup Birhasani. (NHF/RDM/RH)

HGN Jadi Momentum Pemenuhan Gizi Balita dan Ibu Hamil Kalsel

BANJAR – Puncak peringatan Hari Gizi Nasional (HGN) ke-63 di Kalimantan Selatan (Kalsel) dijadikan sebagai ajang untuk mengajak masyarakat mengkonsumsi ikan dan telur sebagai pemenuh gizi ibu hamil dan balita anak agar tidak kekurangan gizi hingga stunting.

Hal ini selaras dengan tema HGN tahun ini yakni “Protein hewani cegah stunting”.

Terlihat saat peringatan HGN di Posyandu Bunda Kenanga, Desa Pulau Nyiur, Kabupaten Banjar, Kamis (9/2), Pemprov Kalsel didampingi Ketua TP PKK Kalsel serta Kepala BKKBN Kalsel menyerahkan berbagai macam bantuan kepada puluhan balita dan ibu hamil.

Ketua TP PKK Kalsel Raudhatul Jannah mengatakan, momentum hari gizi ini sebagai wadah semua lintas sektor untuk mengampanyekan pola hidup sehat, khususnya terkait makanan bergizi.

“Pencegahan stunting itu bisa dengan mengonsumsi makanan bergizi, di antaranya adalah ikan dan telur. Apalagi  telur ayam yang mudah didapat dan harganya murah, minimal satu kali saja sehari,” ucapnya.

Penanganan stunting menurutnya tak bisa hanya dilakukan satu pihak. Melainkan harus ada dukungan dari berbagai elemen termasuk masyarakat itu sendiri.

“Selama masih ada yang tidak peduli, maka mustahil stunting bisa dieliminasi apalagi diturunkan,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, Diauddin mengatakan peringatan Hari Gizi Nasional ke-63 ini dapat menjadi momentum untuk menarik kepedulian serta meningkatkan komitmen bersama dalam membangun gizi dan bangsa yang sehat.

“Kita masih punya banyak tugas yang berat yaitu menurunkan target 14 persen stunting pada tahun 2024,” ungkapnya.

Meski saat ini prevelensi stunting Kalsel berdasarkan data SSGI sudah 24,6 persen ditahun 2022. Namun angka tersebut menurut Diauddin masih berada diatas angka nasional.

“Ini yang perlu kerja bersama untuk menurunkan hingga 14 persen,” imbuhnya.

Oleh karena itu, Diauddin mengajak semua masyarakat untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi dan memenuhi gizi anak dengan menerapkan program “Isi Piringku”, yakni program pengganti konsep 4 Sehat 5 Sempurna, disertai penguatan pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita serta penguatan pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri.

“Untuk tablet penambah darah ini akan diperluas lagi hingga ke sekolah agama seperti pesantren, karena sebelumnya kurang terjamah sampai di sana,” tutupnya. (SYA/RDM/RH)

RSUD Ulin Ditetapkan Kemenkes RI Untuk Prioritas KJSUK

BANJARMASIN – Tahun 2023 ini RSUD Ulin Banjarmasin telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI, untuk menjadi prioritas rujukan penanganan penyakit kanker, jantung, stroke, urunetpro, serta kematian ibu dan anak (KIA).

Direktur RSUD Ulin Banjarmasin Izzak Zulkarnain Akbar mengatakan, karena telah ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan. Maka, saat ini RSUD Ulin Banjarmasin melakukan pembenahan terhadap hal tersebut.

Seperti, pemenuhan sarana dan prasarana penunjang untuk penanganan kanker, jantung, stroke, urunetpro, serta KIA.

Selain itu, RSUD Ulin Banjarmasin juga meningkatkan dari segi pelayanan.

Direktur RSUD Ulin Banjarmasin Izzak Zulkarnain Akbar

“Saat ini untuk pendaftaran pasien di RSUD Ulin Banjarmasin, sudah bisa melalui online. Sehingga, masyarakat tidak perlu mengantre lagi, untuk mendaftar,” ungkap Izzak kepada Abdi Persada FM, Kamis (9/2).

Hal lainnya juga dilakukan, seperti peningkatan SDM di RSUD Ulin Banjarmasin. Saat ini ada beberapa dokter yang sedang menempuh pendidikan dokter spesialis.

Peningkatan sarana fasilitas parkir, lanjut Izzak, juga akan dilakukan oleh RSUD Ulin Banjarmasin. Mengingat, selama ini parkir masih menjadi salah satu keluhan dari masyarakat.

“Maka dengan begitu, RSUD Ulin Banjarmasin siap melaksanakan dan mensukseskan program dari Kementerian Kesehatan RI tersebut,” ucap Izzak. (SRI/RDM/RH)

Beras Bulog di Bazar Murah Pemko Banjarmasin Diserbu Warga

BANJARMASIN – Dalam rangka menekan angka inflasi di Kota Banjarmasin, karena kota ini masih menjadi salah satu daerah yang tinggi inflasi di Kalimantan Selatan.

Karena itu, pemerintah setempat menggelar Bazar Pasar Murah, yang berlokasi di Halaman Kantor Kecamatan Banjarmasin Barat. Dibuka Wakil Walikota Banjarmasin Arifin Noor, Kamis (9/2).

Arifin mengatakan, digelarnya Bazar Murah ini, dalam rangka menekan laju inflasi di Kota Banjarmasin, sehingga, dengan adanya Bazar Murah ini, dapat meningkatkan daya beli masyarakat.

“Bazar Pasar Murah yang digelar dalam rangka menekan laju inflasi,” ungkap Arifin.

Menurut Arifin, pada Bazar Pasar Murah ini, dijual dengan harga Distributor sehingga, kebutuhan pokok dijual dengan harga lebih murah dari harga di pasaran.

“Pemko Banjarmasin berharap, Bazar Pasar Murah ini dapat membantu masyarakat,” ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, pantauan Abdi Persada FM, beras yang disediakan Bulog, diserbu oleh warga setempat.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin Ichrom Mustezar mengatakan, karena saat ini harga beras sedang mengalami kenaikan di pasaran, maka masyarakat antusias dalam membeli beras premium dan medium yang disediakan oleh Bulog. Pada Bazar Pasar Murah di Kecamatan Banjarmasin Barat.

Kadisperdagin Banjarmasin Ichrom Mustezar

“Alhamdulillah masyarakat terbantu dengan adanya beras dari Bulog ini,” ungkap Tezar.

Menurut Tezar, harga beras premium Bulog dijual dengan harga 60 ribu per 5 kg. Sedangkan, harga beras medium dijual dengan harga 45 ribu per 5 kg.

Sementara itu, Salah seorang pembeli beras di Bazar Pasar Murah Kecamatan Banjarmasin Barat Mumun mengatakan, pihaknya terbantu dengan adanya penjualan beras Bulog ini. Ditengah naiknya harga beras lokal di Kota Banjarmasin.

Untuk diketahui, saat ini dinpasaran untuk beras lokal dijual dengan harga beranekaragam, sesuai dengan pilihan jenis beras, dijual dari harga sekitar 13 sampai 25 ribu per liter. Untuk jenis beras lokal yang disukai warga Banjarmasin, seperti Unus, Mayang, Karang Dukuh, Mutiara, Arjuna, dijual dengan harga dikisaran 18 ribu sampai 20 ribu perliter. (SRI/RDM/RH)

BKD Kalsel Fasilitasi PNS Yang Ingin Kembangkan Kompetensi

BANJARBARU – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menggerakkan program tugas belajar dengan biaya anggaran pendapatan belanja Daerah (APBD) melalui program pengembangan kompetensi jalur pelatihan.

Hal ini disampaikan Kepala Sub Bidang Pengembangan Karir dan Promosi Jabatan, BKD Provinsi Kalsel, Frendy Arifin, pada Kamis (9/2).

Kepala Sub Bidang Pengembangan Karir Dan Promosi Jabatan, BKD Provinsi Kalsel, Frendy Arifin.

Frendy menyampaikan bagi para Pegawai Negeri Sipil (PNS) Lingkup Pemerintah Provinsi Kalsel yang ingin mengembangkan kompetensi mereka, baik berupa bimbingan teknis (bimtek), workshop, maupun kompetensi lainnya dapat mengusulkan kepada BKD Provinsi Kalsel untuk dapat di fasilitasi. Dengan catatan para PNS yang bersangkutan telah menyampaikan usulan.

“Nanti kita bantu fasilitasi untuk keberangkatan, biaya kontribusi dengan segala macam dengan anggaran dari BKD Provinsi Kalsel,” ungkap Frendy.

Frendy menambahkan, para PNS tidak perlu khawatir bagi yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih lanjut, dikarenakan terdapat program tugas belajar (Tubel) yang tersedia dengan biaya beasiswa anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) sehingga bisa mengikuti dengan melalui program tugas belajar.

“Dalam artian tubel ini bisa diikuti para PNS yang sudah memiliki jabatan, sehingga para PNS yang melanjutkan kuliah ada izin belajar sehingga jabatannya tidak diberhentikan,” lanjut Frendy. (MRF/RDM/RH)

Labkesda Kalsel Akan Jajaki Kerjasama Terkait Tes Narkoba

BANJARMASIN – Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) akan menjajaki kerjasama terkait tes Narkoba, Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA) pada tahun 2023 ini.

Pelaksana Tugas (Plt) Labkesda Kalsel Zainal Firdausy mengatakan pihaknya sudah melakukan kerjasama dengan beberapa lembaga pendidikan, baik negeri maupun swasta sejak beberapa tahun lalu. Sedangkan untuk tahun ini, Labkesda Kalsel akan berusaha menjajaki kerjasama mengenai pemeriksaan NAPZA untuk penerimaan mahasiswa dan mahasiswi baru.

“Biasanya kerjasamanya dalam bentuk Praktek Kerja Lapang (PKL). Namun kami akan berusaha menjajaki untuk melakukan kerjasama pemeriksaan NAPZA untuk penerimaan mahasiswa dan mahasiswi baru di tahun ini” katanya kepada Abdi Persada FM, Selasa (7/2).

Lebih lanjut, Zainal menjelaskan pihaknya juga akan menjajaki kerjasama dengan perusahaan-perusahaan swasta, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), instansi vertikal di lingkungan Provinsi Kalsel untuk pemeriksaan Medical Check Up (MCU) dan NAPZA.

“Kerjasama itu bisa dalam bentuk tes narkoba bagi ASN atau bisa juga sebagai persyaratan administratif penerimaan pegawai ASN maupun pegawai kontrak,” terangnya.

Untuk kesiapan kerjasama tersebut, menurut Zainal, saat ini Labkesda Kalsel sudah mempunyai peralatan dan sumber daya manusia yang berkompeten.

“Diharapkan kerjasama yang sudah dan akan dilakukan ke depannya, dapat saling menguntungkan untuk memajukan Labkesda sebagai laboratorium rujukan di Kalsel maupun di tingkat regional Kalimantan,” harapnya.

Untuk diketahui, Labkesda Kalsel juga telah menjalin kerjasama dengan pihak swasta untuk pemeriksaan lingkungan. (NRH/RDM/RH)

Hadiri Musrenbang Kecamatan, DPRD Banjarmasin Soroti Kelurahan Yang Tak Miliki SMP

BANJARMASIN – Kalangan Legislatif menyoroti untuk Kelurahan Pangeran tidak ada bangunan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Hal itu terungkap dalam kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan ( Musrenbang) di tingkat Kecamatan Banjarmasin Utara, Rabu (8/2).

Lurah Alalak Utara, menyampaikan usulan dalam Musrenbang tingkat Kecamatan

Kepada wartawan, Anggota DPRD Daerah Pemilihan Banjarmasin Utara, Zainal Hakim mengatakan, berbagai usulan disampaikan untuk pembangunan untuk tahun 2024 baik fisik dan non fisik. Ia menilai dari 10 Kelurahan, ada satu Kelurahan yang tidak ada memiliki bangunan Sekolah Menengah Pertama (SMP), padahal sangat penting dalam melanjutkan pendidikan setelah menempuh Sekolah Dasar (SD).

“Ini menjadi atensi kita, karena pasti orangtua akan kerepotan mencari sekolah lanjutan pertama yang terdekat dengan tempat tinggal,” ungkapnya

Disampaikan Hakim, selama ini mulai tingkat SD, SMP dan SMA sudah menerapkan sistem zonasi, untuk melanjutkan pendidikan. Dengan demikian bagaimana caranya mereka memfasilitasi anak-anak disana, agar bisa masuk ke sekolah di zona lain. Hal ini menjadi pembahasan pihak DPRD Banjarmasin bersama Pemerintah Kota, terkait menyamarakan sarana dan prasarana pendidikan di Kelurahan Pangeran tersebut.

“Kami ingin tahu formulanya, jangan sampai karena sekolah jauh, ada anak-anak yang enggan melanjutkan ke tingkat SMP,” kata Hakim

Menanggapi hal itu, Camat Banjarmasin Utara, Norrahmawati menjelaskan, pihaknya akan segera menjalin koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, untuk bersama – sama mencari solusi yang tepat.

Camat Banjarmasin Utara, Norrahmawati

“Ini menjadi perhatian, karena di satu Kelurahan tidak ada SMP, sehingga skala prioritas,” ucapnya

Lebih lanjut Norrahmawati menambahkan, dalam kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan ( Musrenbang) di Kecamatan Banjarmasin Utara, 10 Kelurahan umumnya mengusulkan pembangunan fisik seperti perbaikan jalan dan jembatan pasca banjir, sanitasi lingkungan, revitalisasi sungai serta penanggulangan kawasan kumuh.

“Usulan jatah dalam Musrenbang akan dikumpulkan 40 infrastruktur yang terdiri dari 30 fisik dan 10 yang nonfisik, semua akan dicermati,” tutupnya.

Untuk diketahui, kegiatan Musrenbang bertempat di Aula Kantor Banjarmasin Utara, dibuka oleh Camat Banjarmasin Utara Norrahmawati, dihadiri perwakilan DPRD Kota Banjarmasin, perwakilan SKPD lingkup Pemko Banjarmasin, Forkopimda tokoh agama serta tokoh masyarakat se Kecamatan Banjarmasin Utara. (NHF/RDM/RH)

Warga Kalsel Didorong Manfaatkan Teknologi Untuk Sampaikan Aspirasi

BANJARMASIN – Masyarakat di Provinsi Kalimantan Selatan didorong agar memanfaatkan kemajuan teknologi untuk menyampaikan aspirasi mereka. Mengingat penyerapan aspirasi bukan hanya saat kegiatan reses saja.

Suasana Reses Anggota DPRD Kalsel, M. Lutfi Saifuddin di Kawasan Sebrang Mesjid

Terlebih saat ini perkembangan teknologi semakin pesat sehingga masyarakat bisa kapan saja menyampaikan aspirasi mereka. Tidak perlu harus menunggu ada pertemuan khusus dengan pejabat atau instansi pemerintahan.

Hal itu disampaikan Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, Muhammad Lutfi Saifuddin, saat melakukan reses di kawasan Seberang Mesjid Kecamatan Banjarmasin Tengah, Selasa (7/2).

“Bagi saya, penyerapan aspirasi bukan hanya hari ini, bukan saat reses saja. Saya sebagai wakil masyarakat disini, siap menampung aspirasi kapanpun, sepanjang tahun, selagi kita masih ada di Rumah Banjar, kita selalu siap untuk menampung aspirasi masyarakat,” jelasnya.

Sedangkan, bagi masyarakat yang tidak dapat mengakses teknologi seperti media sosial, Lutfi telah menyiapkan agen-agennya di beberapa titik Banjarmasin yang siap mendengarkan kritik, saran, permintaan bantuan, dan sebagainya untuk kemudian disampaikan kepada dirinya sehingga bisa ditindaklanjuti.

“Silakan saja menghubungi ‘ading-ading ulun’ ini, yang bisa menjadi perpanjangan tangan saya, perpanjangan telinga, perpanjangan mata saya,” terang Lutfi seraya mengenalkan rombongannya yang mendampinginya. (NRH/RDM/RH)

Exit mobile version