14 Februari 2025

LPPL Radio Abdi Persada 104,7 FM

Bergerak Untuk Banua

Pemprov Kalsel Pastikan Program Gernas El Nino 2023 Sudah Capai 93 Persen

2 min read

Panen gernas di Kabupaten Banjar

BANJARBARU – Gerakan Nasional (Gernas) Penanganan Dampak El Nino di Provinsi Kalimantan Selatan telah menanam sebanyak 58 ribu hektar lebih lahan padi. Dari capaian tersebut, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mendapat tugas untuk dapat menanami lahan yang biasanya tidak ditanam seluas 62.800 hektar lahan. Sementara untuk sisa target luas lahan yang belum direalisasi, akan dilakukan penanaman pada bulan selanjutnya dengan target panen di bulan Januari tahun depan.

Panen Gernas di Desa Penggalaman Kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar

PLH Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (PKP) Provinsi Kalsel, Imam Subarkah, menyampaikan bahwa Kalimantan Selatan telah berhasil mencapai target di angka 93 persen, dari 62.800 hektar lahan padi yang harus ditanam, sudah mencapai sekitar 58.400 hektar lahan padi yang sudah ditanam.

PLH Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalsel, Imam Subarkah.

“Capaian ini dari data akhir bulan November, sehingga akan berlanjut dibulan selanjutnya,” ungkap Imam, saat ditemui dikantornya pada Kamis (14/12).

Ia menambahkan, meskipun tema Gernas ditahun 2023 ini untuk mengantisipasi dampak El Nino, namun para petani telah melaksanakan penanaman kembali, dikarenakan Kalsel sudah mulai memasuki awal musim penghujan.

“Untuk kita melaksanakan optimisme kita dalam capaian Gernas ini Insya Allah akhir Desember bisa kita selesaikan,” lanjutnya.

Selain awal musim penghujan di bulan Desember ini, Kalsel juga akan memasuki jelang natal dan tahun baru (nataru) pada akhir tahun 2023 dan awal 2024. Sehingga Imam tak menampik, adanya kenaikan sejumlah bahan – bahan pokok (bapok) dipasaran yang selalu terjadi menjelang nataru setiap akhir tahun. Namun kenaikan sejumlah komoditas bapok tersebut juga tak serta merta diakibatkan nataru, namun juga diakibatkan mulainya musim penghujan di akhir tahun.

“Contohnya saja tanaman cabe yang produksi nya menurun dimusim penghujan, sehingga membuat naiknya harga cabe dipasaran,” jelasnya.

Pemerintah Provinsi Kalsel akan berusaha semaksimal mungkin, dalam mengantisipasi terjadinya kenaikan komoditas bahan pokok menjelang Nataru, seperti menggiatkan gerakan pasar murah disetiap kabupaten/kota, serta mencukupi kebutuhan bapok dipasaran. (MRF/NRH/RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Abdi Persada | Newsphere by AF themes.