18 Mei 2024

LPPL Radio Abdi Persada 104,7 FM

Bergerak Untuk Banua

Libatkan ULM dan UMB, Kalsel Luncurkan Program Paman Mahaga Stunting

2 min read

Plt Asisten II Pemprov Kalsel saat mewakili Gubernur meluncurkan program Paman Mahaga Stunting

BANJARBARU – Masih tingginya angka stunting di Kalimantan Selatan, menjadi perhatian khusus Gubernur, Sahbirin Noor. Dimana, orang nomor satu di Kalsel itu menginginkan adanya keterlibatan unsur pentahelix untuk menurunkan angka stunting, sesuai dengan target Presiden Joko Widodo, di angka 14 persen pada 2024 mendatang.

Perhatian Paman Birin ini, kemudian memunculkan inovasi bernama Paman Mahaga Stunting, atau Paman Bersama Mahasiswa Cegah Stunting. Program ini secara resmi diluncurkan pada Kamis (30/11) di gedung Idham Khalid Banjarbaru. Tercatat ratusan mahasiswa dari Universitas Lambung Mangkurat dan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, hadir pada acara peluncuran tersebut.

Para mahasiswa dan pejabat pemerintah saat peluncuran program Paman Mahaga Stunting di Banjarbaru

Peluncuran ditandai dengan penekanan tombol virtual di layar raksasa, oleh Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, yang dalam hal ini diwakili plt Asisten bidang Perekonomian Pemprov Kalsel, drh. Suparmi. Penekanan tombol juga dilakukan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, dr. Diauddin dan Kepala DP3AKB Provinsi, Adi Laksono, serta Rektor ULM yang diwakili Dekan Fakultas Kedokteran dan Rektor UMB.

Jajaran Dinkes provinsi dan Kepala BKKBN Kalsel (sasirangan hitam) berfoto bersama usai peluncuran Paman Mahaga Stunting

Kepada wartawan usai peluncuran program, Suparmi mengatakan, Paman Mahaga Stunting ini merupakan inovasi Paman Birin, untuk percepatan penurunan angka stunting. Dimana sebelumnya, Paman Birin juga mencetuskan ide pemberian makanan tambahan protein hewani berupa telur, kepada anak stunting di 13 kabupaten kota.

“Keterlibatan mahasiswa dan perguruan tinggi di Kalimantan Selatan, tentu diharapkan mempercepat penurunan stunting di Banua,” tutupnya.

Sementara itu, menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, dr. Diauddin, saat ini ada dua perguruan tinggi di Kalimantan Selatan yang dilibatkan pada program Paman Mahaga Stunting. Yakni Universitas Lambung Mangkurat dan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin. Baik itu melalui program penelitian, hingga Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik.

“Kita juga baru saja menandatangani perjanjian kerjasama dengan Poltekkes Banjarmasin. Hanya saja kita masih belum menentukan titik pelaksanaan KKN nya,” jelasnya.

Keterlibatan mahasiswa ini, menurut Diauddin, sangat membantu tugas tenaga kesehatan yang sudah memiliki banyak beban tanggung jawab.

“Kita kekurangan SDM tenaga kesehatan. Bukan dari segi jumlah, tapi tenaga kesehatan kita sudah memiliki banyak beban tugas, tidak hanya soal stunting saja,” urainya.

Pada kesempatan ini, juga dilakukan pelepasan secara simbolis mahasiswa ULM dan UMB yang akan melakukan KKN ke 13 kabupaten kota. Diantaranya ke Tanah Bumbu bagi mahasiswa ULM, dan Batola bagi mahasiswa UMB.

Provinsi Kalimantan Selatan, juga memberikan penghargaan kepada 3 kabupaten dengan prestasi terbaik penurunan stunting di Kalsel. Yakni kabupaten Tabalong sebagai juara pertama, disusul Hulu Sungai Selatan di posisi kedua, dan kabupaten Tapin sebagai juara ketiga.

Di akhir acara, ratusan mahasiswa yang hadir di gedung Idham Khalid Banjarbaru, mendapatkan pembekalan terkait stunting. Yakni dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Keluarga Berencana Provinsi, Dinas Kesehatan dan juga Bappeda Provinsi Kalsel. (RIW/RDM/RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Abdi Persada | Newsphere by AF themes.