Gema Maulid 14 Malam, Wujud Pembangunan Spritual Banua
1 min readBANJARMASIN – Ada yang berbeda pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini, di lingkup pemerintah provinsi Kalimantan Selatan. Selama kurang lebih 7 tahun masa kepemimpinan Gubernur, Sahbirin Noor, inilah pertama kalinya digelar Gema Maulid 14 Malam. Yakni lantunan Maulid Habsyi dan Tausiyah agama, digelar selama 14 malam berturut – turut. Mulai dari 16 – 29 September 2023.
Setiap malamnya, pemerintah provinsi mengundang grup Maulid Habsyi yang berbeda. Begitu juga dengan guru atau ustadz yang memberikan Tausiyah. Pada malam pertama Gema Maulid 14 Malam 1445 Hijriah pada Sabtu (16/9) di gedung Mahligai Pancasila Banjarmasin, guru Oton atau ustadz Muhammad Syarif Bustomi didaulat menjadi guru pertama memberikan Tausiyah, kepada ratusan jemaah yang hadir. Baik masyarakat umum, maupun ASN lingkup pemerintah provinsi Kalsel.
Dalam sambutannya, Paman Birin (sapaan khas Gubernur Kalsel) mengatakan, bahwa selama kurang lebih 7 tahun memimpin Kalsel, Gema Maulid semacam ini, baru pertama kali digelar. Tujuannya adalah untuk lebih mendorong pembangunan bidang spritual.
“Kita tidak hanya ingin pembangunan fisik saja yang maju di Banua ini, tetapi juga spiritual. Berimbang keduanya,” ujar Paman Birin.
Oleh karena itu, Gubernur mengundang seluruh masyarakat Kalsel, agar tidak sungkan dan meramaikan Gema Maulid 14 Malam ini. Apalagi setiap malamnya, akan ada Tausiyah dari guru atau ustadz yang berbeda – beda. Termasuk guru Wildan Salman, dan ustadz nasional, Fikri Haikal MZ. (RIW/RDM/RH)