9 Februari 2025

LPPL Radio Abdi Persada 104,7 FM

Bergerak Untuk Banua

Mitigasi El Nino, Mentan SYL Tanam Padi di Barito Kuala

2 min read

Mentan didampingi Pj Bupati Batola dan Kepala DPKP Kalsel saat melakukan panen raya di Batola

BATOLA – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan panen raya padi, sekaligus pencanangan tanam 1.000 hektar per kabupaten se Kalimantan Selatan di Kabupaten Barito Kuala, pada Jumat (11/8) siang.

Mentan saat menanam padi di Batola

Selain menanam padi, Mentan juga menggelorakan penggunaan pupuk organik dengan Elisitor Biosakan, yang dapat dibuat sendiri oleh petani, untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim ekstrem yang menyebabkan kemarau panjang (El Nino).

Mentan saat mempraktikkan pembuatan pupuk organik

“Pertanian adalah sektor yang paling siap memperbaiki, membahagiakan dan mensejahterakan hidup manusia. Oleh karena itu, pertanian di Barito Kuala harus semakin bagus walaupun dihadapkan dampak perubahan iklim ektrim El Nino, karena air masih tersedia. Kegiatan tanam harus terus kita lakukan,” ujar Mentan saat panen dan tanam di Desa Gampa Asahi, Kecamatan Rantau Badauh, Barito Kuala.

Mentan SYL mengajak pemerintah Kabupaten dan petani Barito Kuala untuk mandiri dalam membangun pertanian, mengingat APBN sektor pertanian yang terbatas. Pemerintah menyediakan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang cukup besar untuk petani yang dapat digunakan untuk mengadakan alat mesin pertanian (alsintan) dan sarana produksi lainnya.

Saat ini menuruti Mentan, dibutukan 500 ribu hektar tambahan untuk perkuat stok beras nasional yang diperkirakan menghasilkan gabah 3 juta ton dan beras 1,5 juta ton. Dan di Kalimantan Selatan, ditargetkan ada 100 ribu hektar, dimana 3.000 hektar adalah dari Barito Kuala.

“Kita siap bantu benih, pompa air, combine harvester dan hingga kesiapan pasar,” janji SYL.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menambahkan, berdasarkan pengalaman kejadian El Nino tahun 2015, provinsi Sumatera Selatan dan Kalimantan Selatan sangat berkontribusi pada produksi beras. Sebab saat El Nino terjadi lahan-lahan rawa yang biasa airnya tinggi justru menjadi lahan potensial ditanami padi.

“Jadi sesuai petunjuk Bapak Menteri pada bulan Agustus-September ini mengejar luas tambah tanam 500.000 hektar di 10 provinsi. Tidak hanya menghandle tanam hingga panen tapi sekaligus asuransi, KUR, penggilingan hingga offtaker dan pasarnya sebagai cadangan pangan,” jelasnya.

Sementara itu, Penjabat Bupati Barito Kuala, Mujiyat mengatakan, menghadapi dampak El Nino, pertanian di Barito Kuala sangat membutuhkan bantuan pompanisasi dan pipanisasi yang memadai. Meski begitu, hingga saat ini perkembangan pertanian di Barito Kuala tidak menghadapi kendala karena budidaya dan panen padi terus berlangsung, dilakukan meskipun di musim kemarau.

” Saat pandemi COVID-19, Barito Kuala dilanda banjir. Tapi hari ini padi tumbuh baik, mulai menguning dan mulai panen. Panen padi di Barito Kuala sudah mulai sejak Mei,” katanya.

Perlu diketahui, pada kegiatan ini Mentan SYL menyerahkan bantuan untuk Kabupaten Barito Kuala sebesar Rp3,82 miliar. (KEMENTAN-RIW/RDM/RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Abdi Persada | Newsphere by AF themes.