Produksi Cabai Hiyung dan Hilirisasi Ikan Gabus Terkendala Lahan
1 min readBANJARBARU – Lahan pertanian dan perikanan di Kalimantan Selatan (Kalsel) masih belum dimanfaatkan dengan maksimal. Imbasnya permintaan dalam jumlah banyak belum bisa dipenuhi.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalsel Endri mengatakan, keterbatasan lahan ini memaksa petani cabai hiyung di kabupaten Tapin harus panen dengan jumlah seadanya.
Padahal dia mengaku, salah satu perusahaan ternama tanah air siap membeli cabai itu sebanyak satu ton perminggu.
“Sementara ini petani hanya bisa menyuplai 60 kilogram perminggu ke perusahaan bersangkutan,” ujarnya, Senin (26/6).
Endri memastikan lahan masih tersedia luas untuk penanaman salah satu cabai terpedas di Indonesia itu. Tinggal bagaimana Pemkab setempat memanfaatkannya.
“Kami sudah melihat langsung bagaimana kondisi disana. Ini kesempatan yang sangat bagus bagi Pemkab Tapin,” tuturnya.
Sektor perikanan pun demikian. Endri menyebut perlu lahan seluas 100 hektare untuk membangun pembibitan dan pengolahan hilirisasi ikan gabus dalam satu wadah.
“Bagi Pemkab atau Pemko yang siap menyediakan lahan kami persilakan. Investornya sudah ada,” bebernya. (SYA/RDM/RH)