Keberangkatan BDJ 04 Tertunda, Kemenag Protes Keras ke Garuda
2 min readJakarta – Keberangkatan 328 jemaah haji Indonesia kelompok terbang (kloter) 4 Embarkasi Banjarmasin (BDJ 04) tertunda, akibat adanya kerusakan teknis pesawat Garuda Indonesia. Direktur Layanan Haji dalam Negeri Saiful Mujab menyampaikan protes ke Garuda Indonesia atas persoalan ini.
BDJ 04 seharusnya diberangkatkan pada Sabtu (3/6) pukul 02.40 WITA. Sesuai jadwal, jemaah haji pun sudah dilepas keberangkatannya pada Jumat (2/5) pukul 23.00 WITA, dari asrama haji ke bandara Syamsuddin Noor. Namun, jemaah akhirnya kembali ke asrama haji karena ada informasi kerusakan teknis pesawat.
“Kami sudah sampaikan protes ke Garuda Indonesia atas peristiwa ini. Apalagi, info adanya kerusakan teknis baru terinformasikan setelah jemaah berada di bandara. Kami minta Garuda menyampaikan permohonan maaf dan berharap ada kompensasi yang diberikan ke jemaah,” tegas Saiful Mujab di Jakarta, Sabtu (3/6).
Menurut Saiful Mujab, protes keras disampaikan, karena ini bukan kejadian yang pertama. Kejadian yang sejenis juga pernah dialami jemaah Embarkasi Banjarmasin pada operasional haji 2022. Saat itu, kepulangan mereka tertunda karena ada persoalan teknis. Kejadian lainnya juga menimpa jemaah asal Embarkasi Banjarmasin pada tahun 2019. Bahkan saat itu, peristiwa yang terjadi berdampak pada tertundanya keberangkatan tiga kloter berikutnya.
Kementrian Agama meminta Garuda Indonesia dapat memberikan solusi terbaik agar jemaah dapat segera berangkat secara bersama-sama dalam satu kloter menuju tanah suci.
“Solusi segera diperlukan agar persoalan ini tidak berdampak pada kloter-kloter berikutnya,” tandasnya.
Sementara itu, menanggapi insiden ini, pihak Garuda Indonesia mendatangkan pesawat Airbus 330-400, sebagai pesawat pengganti untuk mengangkut jemaah haji kloter 4 asal Barito Selatan dan Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
“Kapasitasnya memang lebih kecil, sehingga ada 41 jemaah yang harus kita joining lewat Solo atau Kualanamu,” jelas General Manager Garuda Indonesia cabang Banjarmasin, Agung Gunawan, saat dikonfirmasi wartawan pada Minggu (4/6) siang.
Agung memastikan, langkah ini dilakukan untuk memastikan tidak ada penundaan berkepanjangan bagi kloter – kloter berikutnya.
“Pesawat pengganti ini tiba di bandara Syamsudin Noor sekitar jam 6 sore. Setelah persiapan dan segala sesuatunya, maka dijadwalkan kloter 4 diberangkatkan sekitar jam 9 malam,” urainya.
Sementara untuk kloter 5 asal Kotawaringin Barat, Barito Timur dan Lamandau Kalimantan Tengah yang terkena dampak penundaan ini, Agung memastikan, bahwa pihaknya juga bertanggung jawab penuh. Hal itu mengingat, kloter 5 belum dapat diterima pihak asrama haji Embarkasi Banjarmasin, karena kloter 4 masih harus bertahan menunggu keberangkatan.
“Kloter 5 kami inapkan di hotel sekitar asrama haji, dengan fasilitas yang disiapkan Garuda Indonesia,” tutupnya.
Informasi dari pihak PPIH Embarkasi Banjarmasin, kloter 5 sudah diberangkatkan ke tanah suci pada Senin (5/6) pagi, setelah melalui proses pelepasan keberangkatan pada diniharinya. (KemenagRI-RIW/RDM/APR)