8 Februari 2025

LPPL Radio Abdi Persada 104,7 FM

Bergerak Untuk Banua

Inflasi Kalsel per April 2023 Turun Jadi 5,47 Persen

2 min read

Plt Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Kalsel Suparmi (tengah) saat menyampaikan adanya penurunan angka inflasi secara positif per April 2023

BANJARBARU – Inflasi di Kalsel pada April 2023 mengalami penurunan, dari sebelumnya 6,56 persen kini berada dikisaran 5,47 persen.

Pemaparan inflasi nasional yang mulai melandai. Jika dibandingkan Maret lalu angka ini turun secara positif dari 4,97 persen menjadi 4,33 persen pada April 2023

Kabar menggembirakan ini disambut Plt Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Kalsel, Suparmi, saat mengikuti rapat koordinasi (rakor) pengendalian inflasi yang digelar secara virtual bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Repulik Indonesia, di Command Center (CC) Setdaprov Kalsel, Rabu (3/5) siang.

Suasana saat menyimak pemaparan dari BPS pusat saat pelaksanaan rakor pengendalian inflasi yang dilaksanakan secara virtual di Command Center Setdaprov Kalsel, Rabu (3/5) siang.

“Alhamdulillah, Kalsel sudah berada di bawah angka 6 persen. Artinya, ini merupakan stimulan yang baik untuk memacu kita supaya terus menekan lajunya pertumbuhan inflasi,” ujarnya.

Kendati demikian, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data inflasi secara nasional di kabupaten/kota pada April 2023 dan tercatat Kotabaru menjadi daerah tertinggi mencapai 6,75 persen. Sedangkan terendah terjadi di pangkal pinang sebesar 2,78 persen.

“Tentunya, kami bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) akan mengambil langkah cepat untuk menyesuaikan agar tidak terjadi lonjakan yang tinggi lagi,” beber Suparmi yang juga saat ini masih menjabat sebagai Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Kalsel.

Disisi lain, Kabag Kebijakan Perekonomian Biro Perekonomian Setdaprov Kalsel, Agus Salim, mengungkapkan, tingginya inflasi di Kabupaten Kotabaru secara nasional mencapai 6,75 persen dipastikan tak mempengaruhi inflasi Kalsel. Berbeda halnya dengan Banjarmasin yang memiliki bobot inflasi tertinggi dari 2 kota IHK lainnya.

“Meski Kota Banjarmasin wilayahnya kecil tetapi angka penduduknya banyak. Maka dari itu, intervensi dalam menekan lajunya pertumbuhan inflasi ya ada di kota seribu sungai itu,” bebernya. (RHS/RDM/RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Abdi Persada | Newsphere by AF themes.