4 Mei 2024

LPPL Radio Abdi Persada 104,7 FM

Bergerak Untuk Banua

Paman Birin Syukuran Panen Padi Apung di Desa Hamayung, Hulu Sungai Selatan

3 min read

Gubernur Kalsel (tengah) saat melakukan panen padi apung di Desa Hamayung

HULU SUNGAI SELATAN – Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor menghadiri syukuran dan panen bersama para petani budidaya padi apung di Desa Hamayung Kecamatan Daha Utara, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, pada Selasa (4/4).

Di lingkungan kondisi air yang selalu tergenang, serta mengoptimalkan produksi padi di atas luasan lahan 0,6 hektar, ada sebanyak 1.500 styrofoam padi apung menguning.

Paman Birin (sapaan khas Gubernur) mengatakan, lahan padi apung Kelompok Tani Cinta Maju Desa Hamayung, Kecamatan Daha Utara, Kabupaten Hulu Sungai Selatan ini seperti hujan di musim kemarau.

Gubernur Kalsel saat memberikan arahan

“Karena disaat kita sedang berupaya memenuhi kebutuhan pokok masyarakat kita, khususnya beras lokal, kita dapat melaksanakan panen padi hari ini,” katanya.

Paman Birin menuturkan, padi apung ini merupakan sebuah terobosan atau inovasi luar biasa dan dapat berjalan dengan sukses, sehingga ke depan dapat terus dikembangkan lebih banyak lagi, terlebih di daerah-daerah rawa.

“Potensi lahan rawa di banua kita sangat luar biasa, dimana luas baku lahan rawa, mencapai lebih dari 290 ribu hektar. Sementara hanya sebagaian kecil saja yang dapat dimanfaatkan secara terus menerus, dikarenakan berbagai hal, seperti banjir misalnya. Maka dari itu, program padi apung yang telah sukses kita laksanakan hingga hari ini, dapat menjadi contoh, untuk dikembangkan di lahan-lahan berair lainnya, yang belum dapat kita manfaatkan secara maksimal,” ungkap Paman Birin.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan, Syamsir Rahman menyampaikan, padi apung ini dalam rangka mengelola lingkungan lahan yang kondisi airnya selalu dalam atau tergenang agar tetap menghasilkan produksi padi yang optimal, dan memberikan keuntungan secara ekonomi bagi petani, serta memberikan contoh dan memotivasi petani untuk menerapkan budidaya padi apung.

“Di Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2022 melalui Anggaran Perubahan mengalokasikan kegiatan Padi Apung sebanyak 3.500 Styrofoam yang terdapat di Kabupaten Hulu Sungai Selatan 2.000 styrofoam, Barito Kuala 500 styrofoam, Balangan 1.000 Styrofoam,” pungkasnya.

Sedangkan Basran, selaku Ketua Kelompok Tani Cinta Maju Desa Mahayung, merasa terbantu dengan adanya inovasi padi apung tersebut. Selain perawatan yang lebih mudah, metode yang digunakan juga membuat hasil panen meningkat, hal tersebut dikarenakan padi yang dipanen tidak terpengaruh dengan keadaan lahan yang sering terdampak banjir, serta terhindar dari hama tikus dan juga rumput liar.

“Sebelumnya sudah dilakukan uji coba penanaman sebanyak 3 styrofoam dengan jumlah per styrofoam 21 rumpun padi, dengan jenis inpari 32, siam madu, dan sertani,” terang Basran.

Basran menambahkan, dengan metode penanaman sebelumnya, dengan cakupan lahan seluas 80 hektar hanya 30% yang dapat ditanami, hal tersebut dikarenakan debit air yang terlalu tinggi, sehingga padi tidak dapat tumbuh. Akan tetapi dengan metode padi apung, 100 persen lahan dapat ditanami.

“Alhamdulillah, dengan adanya inovasi padi apung ini, lahan seluas 80 hektar dapat ditanami padi 100%, nantinya penanaman akan dilakukan secara bertahap, oleh kelompok tani sekitar,” pungkasnya.

Basran berharap dengan adanya inovasi tersebut, dapat membantu meningkatkan perekonomian dan mensejahterakan petani.

Pada kesempatan tersebut, untuk meningkatkan dan menunjang petani, Pemprov Kalsel Pada tahun anggaran 2023 memberikan bantuan kepada sejumlah kelompok tani di Hulu Sungai Selatan.

Gubernur Kalsel saat menyerahkan bantuan

Diantaranya bantuan Padi Inbrida 100 hektar (Rp182.750.000), Biofortifkasi 250 hektar (Rp392.500.000), Padi Rawa 500 hektar (Rp1.022.500.000), Padi Apung 500 Styrofoam (Rp114.105.000), Benih padi inbrida 500 hektar (Rp137. 500.000). Kemudian bantuan insektisida dan rodentisida (Rp30.000.000), bantuan kegiatan pemberdayaan penangkar benih padi sawah kelas BP 50 hektar (Rp63.750.000), BR pasca bencana alam 270 hektar (Rp87.760.000), Asin 3 unit Power Threser (Rp39.000.000), 2 unit fasilitasi pompa air (Rp60.000.000), dan 1 unit husker polisher (Rp120.000.000). (BIROADPIM-RIW/RDM/RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Abdi Persada | Newsphere by AF themes.