14 Oktober 2024

LPPL Radio Abdi Persada 104,7 FM

Bergerak Untuk Banua

Kalsel Gerak Cepat Kendalikan HPAI Sub Type H5N1

2 min read

Petugas saat memberikan vaksin pada unggas

BANJARBARU – Dalam rangka kewaspadaan dan pencegahahan penyebaran Penyakit Highly Pathogenic Avian Influenza (HPAI) Sub Type H5N1 yang telah ditemukan di Kalimantan Selatan, yaitu di kabupaten HSU dan Tanah Bumbu, maka sesuai arahan Gubernur Kalilmantan Selatan, Sahbirin Noor, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Perkebunan Dan Petternakan (Disbunnak) berkoordinasi dengan Dinas Kabupaten/Kota dan Balai Veteriner Banjarbaru, serta Balai Karantina Peetanian kelas 1 Banjarmasin, bergerak cepat kendalikan penyakit HPAI ini.

Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kewaspadaan dan tindakan antisipatif untuk mencegah menyebarnya virus HPAI Sub Type H5N1 di Kalimantan Selatan, dan upaya meminimalisir kerugian ekonomi di masyarakat. Mengingat ternak yang terserang H5NI ini adalah peternakan unggas rakyat.

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalsel, drh. Suparmi, dalam rilisnya yang diterima Abdi Persada pada Jumat (3/3) menjelaskan sejumlah langkah, yang sudah dilakukan seluruh pihak terlihat, untuk mengantisipasi persoalan ini.

“Langkah – langkah yang sudah kita lakukan adalah meningkatkan biosecurity dan biosafety di lokasi peternakan unggas, lingkungan sekitar kandang unggas, serta pasar unggas untuk mencegah semua kemungkinan penularan (kontak) dengan ternak tertular, dan mencegah penyebaran virus. Kemudian meningkatkan kesadaran masyarakat (public awareness) melalui Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE), meningkatan pengendalian lalu lintas unggas dan produk asal unggas, serta mengaktifkan petugas Outbreak Investigation untuk melakukan surveilans dan penelusuran (tracing),” paparnya.

Selain itu, menurut Suparmi, pihaknya juga melakukan pembinaan kepada pemilik/peternak unggas terhadap kewaspadaan dan pelaporan, jika ditemukan tanda klinis yang mengarah pada Avian Influenza yang dapat berupa penurunan produksi atau kematian mendadak.

“Kami juga meminta mereka melaporkan ke iSIKHNAS terhadap informasi tanda klinis yang mengarah pada Avian Influenza, yang dapat berupa penurunan produksi atau kematian mendadak pada unggas. Selanjutnya, kami juga merespon cepat laporan/informasi dugaan Avian Influenza dan berkoordinasi dengan Balai Veteriner Banjarbaru”, tambahnya.

Langkah lainnya yang sudah dilakukan, adalah melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan di wilayah masing – masing terkait kewaspadaan dan pencegahan penyebaran kasus HPAI, dugaan kasus Avian influenza pada manusia dan melakukan penelusuran epidemiologi terpadu dengan instansi terkait termasuk Balai Veteriner Banjarbaru. (DISBUNNAK.KALSEL-RIW/RDM/RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Abdi Persada | Newsphere by AF themes.