215 Sekolah di Kabupaten Banjar Mulai Terapkan Kurikulum Merdeka Belajar
1 min readBANJAR – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Banjar mengklaim 215 sekolah menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar. Bahkan, implementasinya mulai dilaksanakan Tahun Ajaran 2022/2023.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar, Liana Penny, mengatakan, setelah pelaksanaan ini berhasil digelar di 30 sekolah penggerak. Di mana, kurikulum tersebut ternyata bagus diterapkan.
“Sejak awal Januari 2022 lalu, sekolah penggerak langsung dibiayai oleh pemerintah pusat dan diwajibkan menjalankan Kurikulum Merdeka,” kepada Abdi Persada FM, Senin (8/11) siang.
Sementara ratusan sekolah di Kabupaten Banjar yang menerapkan Merdeka Belajar dilakukan secara mandiri, baik di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Guru bisa lebih leluasa untuk mengambil metode apa dalam mengukur minat bakat peserta didik di sekolah supaya tetap terlihat senang,” ucap Kadisdik Kabupaten Banjar, Liana Penny.
Kurikulum Merdeka Belajar, menurut dia, untuk metode proses belajar mengajarnya lebih berfokus kepada peserta didik. Meski diketahui, Kurikulum 2013 guru lebih banyak menjelaskan ketimbang memperlihatkan minta bakat mereka.
“Kita melihat dalam pelajaran tertentu. Siswa secara berkelompok ditugaskan membuat suatu project agar setiap guru bisa secara langsung dapat mengetahui sejauh mana minat dan bakatnya. Ini merupakan kemerdekaan dari mereka,” paparnya.
Namun, dijelaskannya, Kurikulum 2013 atau pun Merdeka Belajar tak jauh berbeda.
“Merdeka Belajar itu merupakan hasil evaluasi dari Kurikulum 2013. Jadi, guru dituntut untuk bisa membawa pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik,” ungkap dia.
Perlu diketahui lagi, Kemendikbudrestek RI, memang mencanangkan Tahun Anggaran (TA) 2022/2023 Kurikulum Merdeka Belajar di setiap satuan pendidikan di daerah harus diimplementasikan. (RHS/RDM/RH)