Cegah Papaparan Paham Radikalisme dan Intoleransi, Polda Kalsel Gelar Pembinaan Rohani
2 min readBANJARMASIN – Wakapolda Kalimantan Selatan Brigjen Pol Mohamad Agung Budijono secara resmi membuka acara pembinaan personel Polri guna Penanggulangan dan Pencegahan Pemahaman Intoleransi dan Radikalisme di lingkup Polda Kalimantan Selatan (Kalsel), pada Jum’at (10/6) pagi.
Acara yang dilaksanakan di Aula Bhayangkari Mathilda Batlayeri Polda Kalsel itu, dihadiri Pejabat Utama Polda Kalsel dan personel perwakilan Satker Polda Kalsel.
Kegiatan ini juga turut menghadirkan beberapa narasumber, yakni diantaranya Mujiburrahman (Rektor UIN Antasari Banjarmasin), Ilham Masykuri Hamdie (Ketua FKUB Provinsi Kalsel), dan Kombes Pol Surya Putra Mustika (Kasatgas Densus 88 Anti Teror Wilayah Kalsel).
Wakapolda mengatakan, kegiatan ini untuk memberikan pemahaman kepada personel Polda Kalsel tentang bahaya Radikalisme dan Intoleransi bagi kehidupan.
Menurutnya, paham Radikalisme bukan hanya muncul di kalangan masyarakat namun juga bisa muncul di institusi kepolisian.
“Oleh karena itu, pembinaan rohani personel ini sangat penting bagi para anggota Polri maupun Pegawai Negeri Sipil (PNS) Polri agar tidak mudah terkena Paham Radikal,” kata Wakapolda.
Wakapolda menambahkan, dirinya mengingatkan kepada seluruh anggota Polda Kalsel dan Jajaran dalam pelaksanaan tugas, agar dapat memahami betul arti Tribrata sebagai pedoman hidup dan Catur Prasetya sebagai pedoman kerja.
Selain itu juga, untuk PNS Polri juga harus memahami arti pedoman Panca Prasetya Korpri sebagai pedoman kerja.
“Dengan kita memahami dan mengamalkan apa itu Tribrata, Catur Prasetya, dan Panca Prasetya Korpri maka itu merupakan salah satu langkah antisipasi guna mencegah masuknya paham Radikalisme dan Intoleransi di institusi kita,” katanya.
Melalui kegiatan ini juga, Wakapolda Kalsel berharap para personel Polda Kalsel dan Polres/Ta jajaran mampu memahami dan mendapatkan intisari dari materi yang disampaikan para narasumber, sehingga dapat menjadi bekal agar tidak terpapar radikalisme dan lainnya, serta dalam melaksanakan tugas sebagai Abdi Negara dapat tetap menjaga persatuan dan kesatuan demi tegaknya NKRI.
“Saya minta seluruh peserta pahami apa yang telah diberikan. Mudah-mudahan kita semua dapat mengambil ilmu ini dan dapat menjadi pegangan buat kita semua, dan melalui kegiatan ini juga diharapkan dapat mencegah personel terkena dampak Paham Radikalisme dan Intoleransi,” tutupnya (POLDAKALSEL-RIW/RDM/RH)